Sabtu, 29 Oktober 2011

Bangga karena mulia

Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman. QS.’Ali ‘Imran (3):139

Judul diatas adalah bahasa positif dari judul versi panitia ; “jadi muslim jangan minder”. Maaf, cuma mengubah mindset saja dari negatif ke positif. Rp.500.000 dengan setengah juta sama atau beda? Jumlahnya sama tapi auranya beda. Harre gene tidak bangga menjadi seorang muslim? Malah minder dengan status Islam kita? Masya Alloh.
Hari ini kondisi masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim lebih bangga dengan sesuatu yang bukan Islam. Contoh, remaja dan pemuda kita lebih bangga berbudaya Barat. Berpakaian pakaian serba mini, gaya hidup hedonis dan pergaulan bebas (permisiv) menjadi bukti bahwa mereka sebenarnya bangga dengan semua itu. Mereka anggap itu modern. Islam dianggap agama kuno, menjadi muslim yang taat malah diejek. Semua yang berasal dari Barat adalah modern. Sementara yang dari Islam dianggap kadaluarsa, jadul. Ingat, man tasyabbaha bi qawmin fahuwa minhum, barang siapa, kata Nabi Saw, menyerupai (meniru-mencontoh) suatu kaum maka ia bagian dari kaum tersebut. Fenomena boyband dan girlband yang akhir-akhir ini marak juga bagian dari tasyabbuh. Waspada !
Pertanyaanya adalah mengapa bangga dan kenapa minder? minder adalah satu target dari sebuah skenario global an konspirasi musuh-musuh Islam untuk menghancurkan Islam. Topik ini ada dalam bab ghazwul fikry (invasi pemikiran). Slow but sure, ummat Islam dibuat ragu-ragu lalu minder (tidak percaya diri), tidak percaya dengan ajaran agamanya hingga meninggalkan dan antipati dengan Islam. Konspirasi ini termasuk kasus pengeboman yang terjadi di negeri ini.
Saudaraku, menjadi muslim itu sebuah kebanggaan. Sebuah kehormatan dan harga diri. Karena Islam itu kaya dengan perangkat dan nilai (software and value) yang membuat kita pantas percaya diri dan berucap mantap,”isyahadu bianna muslimun, saksikanlah...bahwa aku seorang muslim”. Dengan rukun Islam dan Iman kita saja sebenarnya sudah sangat cukup membuat kita bangga dan tidak minder menjadi seorang muslim. Ada baiknya Antum baca lagi buku ESQ 165 way
Ikhwati fillah. Islam adalah satu-satunya agama yang diakui oleh sang Pencipta alam semesta (QS.’Ali ‘Imran [3]: 19. Alloh Ar Rahman juga yang sudah meridhoi dan merestui agama ini sebagai agama para pengikut Muhammad Saw. Allohu akbar. Inilah wahyu terakhir yang turun saat Haji Wada’
Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. QS.Al Ma’idah (5):3
Dari nama saja pasti membuat manusia bangga; Salaam yang berarti keselamatan dan kesejahteraan. Jadi kalau mau selamat dunia akhirat, beragama islam saja. Islam yang juga berarti tunduk patuh dengan jaminan ayat ke 125 QS An Nisaa adalah sebaik-baik agama.
Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan
Sahabat muslim, Islam jualah agama terakreditasi plus-plus dan bertaraf dunia-akhirat. Siapa yang tidak bangga dengan Al Qur an. Kitab suci yang paling banyak dibaca dan dihafal oleh manusia. Konten dari Al Furqan ini luarr biassa. Tidak hanya aqidah, tauhid dan ibadah saja melainkan juga IPTEK, sejarah, hukum dan pemerintahan dll. Allohu Akbar !!!. Tiada yang bisa menandingi Al Qur an
Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendakiNya, tiba-tiba mereka menjadi gembira. QS.Ar Ruum (30):48
Sobat, belum lagi As Sunnah dengan hadits-hadits Rasulullah Saw. Rasul Saw sukses mencontohkan, mempraktikan dan menerjemahkan isi Al Quran dalam kehidupan. Indah sekali. Wajar jika beliau Saw dan para sahabat berjuluk The Walking Qur an, Al Qur an yang berjalan. Islam dengan Al Qur an dan AS Sunnah nya telah menyediakan fitur-fitur canggih dalam tata hidup di dunia ini. Apa yang tidak ada dalam Islam? Fitur individu, ada, Fitur berkeluarga, fitur bermasyarakat, berbangsa dan bernegara juga ada. Para ulama merangkum semua fitur tersebut dalam kitab-kitab fiqh yang kita pakai selama ini. Kita pun mengenal Imam Syafi’i, Imam An Nawawi hingga Ustadz Sayyid Sabiq dan Syaikh DR Yusuf Al Qaradhawi. Ya, Islam juga kaya dengan tokoh-tokoh yang menentukan sejarah dunia hingga saat ini. Tugas kita hanyalah melanjutkannya, melahirkan tokoh-tokoh yang menjadi contoh dan selanjutnya mendirikan peradaban Islam menuju cita mulia;rahmatan lil ‘alamin
Ya, Islam adalah sebuah sistem kehidupan (minhajul hayat). Hasan Al Banna, pendiri organisasi Islam terbesar di dunia abad XX ; Al Ikhwan Al Muslimun (IM) menjelaskan dengan gamblang apa itu Islam dalam Arkanul Bai’at point Al Fahmu. Hingga saat ini IM mash eksis bahkan menjadi referensi dan inspirasi dari banyak organisasi Islam di dunia.
Islam adalah sistem yang syaamil (menyeluruh), mencakup semua aspek kehidupan; Islam adalah negara dan tanah air, pemerintah dan ummat. Akhlak dan kekuatan, rahmat dan keadilan. Pengetahuan dan undang-undang, ilmu dan kehakiman. Kebendaan dan harta, usaha dan kekayaan. Jihad dan dakwah, tentera dan fikrah. Akidah yang benar dan ibadat yang sah (Risalatu Ta’lim).
Lebih detail ketua Persatuan Ulama Se-dunia DR Yusuf Al Qaradhawi menuliskannya dalam buku “Sistem masyarakat Islam dalam Al Qur an dan As Sunnah”. Mulai sistem ibadah, hukum dan perundang-undangan hingga sistem ekomoni dan harta kekayaan. Baca juga buku beliua, “Halal dan haram dalam Islam”.
Bangga pula dengan simbol-simbol Islam seperti jilbab, baju takwa (koko), peci, surban, masjid, Palestina, Mekkah, Al Aqsha, bahkan jenggot dll. Jangan minder dan pesimis dengan status muslim kita meskipun fakta di dunia tidak bersahabat. Ya, hari ini masih ada kesenjangan antara idealita Islam dengan realita ummat. Bak langit dan bumi. Islam yang begitu luhur mulia sementara ummatnya –sebagian besar- masih hina, dalam arti belum bisa menyesuaikan dengan Islam. Kata Sayyid Quthb dalam buku Ma’alim fithariq, perasaan bangga, percaya diri (tidak minder) itu bersumber dari iman. Iman yang lahir dari ilmu pengetahuan kepada Alloh, akan kebenaran Islam dan ketaatan pada Rasulullah Saw..
Terakhir ikhwah, ummat Islam ditakdirkan menjadi ummat terbaik di jagad raya ini. Fakta sejarahnya ada. Khalifah Islamiyah pernah mengelola 2/3 dunia. Menciptakan kesejahteraan dimana-mana. Takdir ini akan terulang ketika kita bangga dengan kemuliaan agama ini. Dari rasa bangga itulah akan lahir sense of belonging (rasa memiliki) sehingga kita akan antusias melaksanakan semua ajaran Islam dan menjadi muslim sejati. Atau jika Islam dilecehkan, dihina dan diserang maka kita pun tidak akan segan untuk membela dan berjihad dengan harta dan jiwa kita. Allohu A’lam bishawab
Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. QS.’Ali ‘imran (3).110

*disampaikan dalam Kajian LDK AlKahfi UMP, 6 Oktober 2011