Rabu, 30 Desember 2009

1 juta anak muda ber 1day 1 juz

Hari ini (27/12) bakal menjadi hari yang paling padat. Saya akan meng-SMS ratusan orang untuk menyampaikan ide spektakuler. Mudah-mudahan tak ada yang menyebutnya ide gila. Sebenarnya aji mumpung, mumpung ada 500 SMS gratis dari HP istri jadi saya manfaatkan untuk sosialisasi 1 day 1 juz.

Aslmu’alaikum..smg brkh ttap trcurah pd tiap insan dbumi, afwan,aya mw tnya mksud info bc qur an & sukseskan 1juta ank muda sblm Rmdn,itu ap? 08979123243, 27 Desember 2009, pukul.12.25 WIB.
SMS yang kontenya sama juga ada.
Asslmkum, mksd dri acra’y tu gmn mz?mnta pnjlasn’y yg lbh jlz lgi lha.. 085227357407 pukul.13.32 WIB tanggal 27 Desember 2009

2 SMS diatas adalah tanda tanya dari SMS saya tentang ajakan bergabung dalam komunitas 1 day 1 juz. Lebih validnya saya tulis aja.
Join now! Komunitas 1 day 1 juz.Bc 2lmbr quran tia stlh sholat 5wkt.SMS ke 081327646481 jk bs. Sukseskan,1juta anak muda b’1day 1 juz, Ramadhan 1431 di Msjd Agng Bytsslm. 0281 57 58 409

Ide membuat komunitas 1 day 1 juz sebenarnya ide lama setelah sekian lama saya mengamalkannya, membudayakannya. At fisrt we make habit, at last habit makes us. Namun ide mengumpulkan member 1 day 1 juz baru muncul persis setelah sholat Dhuhur, Kamis 24 Desember 2009. Bahkan melintas cepat saat sujud. Seketika saya tangkap ide itu.
Jadi skenarionya adalah awal tahun 1431 ini hingga Ramadhan nanti adalah masa sosialisasi 1 day 1 juz sekaligus waktu mencetak pionir-pionirnya. Tidak cukup hanya saya. Harus ada banyak orang yang bisa dan biasa 1 day 1 juz. Selama + 8 bulan itulah era pembentukan komunitas di sekolah, masjid dan kampus akan berlangsung. Selama itu pula akan ada monitoring dan motivasi. Rencananya ada ada sekitar 20 titik atau simpul komunitas dengan perkiraan 5- 10 member sehingga akan ada 100 an member 1 day 1 juz. Sebuah target minimal.
Jika proses ini lancar maka tepat di bulan suci nanti, akan ada program yang saya sebut ‘1 juta anak muda ber-1 day 1 juz’. Jadi akan ada 10-20 grup dengan 1 pembimbing. Mereka akan melingkar-lingkar dengan mushaf di tangan. Hmmm cikal bakal generasi qur ani. Soal nama ‘1juta’ itu hanya symbol saja. Tentunya sangat berat bisa mengumpulkan 1 juta anak muda yang mau baca Qur an dengan konsep 1 day 1 juz. Kalaupun bisa, Allohu Akbar ! ini anugerah. Sebuah rekor baru di kota Satria.
Rencananya ‘1 juta anak muda ber-1 day 1 juz’ ini akan dikonsep MABIT jadi 1 day 1 juz akan dimulai ba’da sholat Maghrib dan kelar ba’da Ashar. Jadi kita akan ber 1 day 1 juz massal, dimulai dari ba’da maghrib 2 lembar dan selanjutnya setiap setelah sholat fardhu. Insya Alloh kelar ba’da Ashar. Pas 1 juz. Disela-sela itu bisa kita sisipi dengan Dhuha Bersama featuring Majelis Dhuha nya Ust. Yusuf Mansur, Kajian tafsir Qur an Al Mishbah-nya Al Mukarram Al Ustadz DR.HM Qurasyihab,MA atau lomba hafalan surah pilihan. Konsepnya full day. Sangat menarik.
Kita tahu bersama MABIT merupakan kompilasi tarbiyah. Disana ada tarbiyah ruhiyah [pendidikan imtaq] seperti tadarus, sholat malam. Ada pula tarbiyah fikriyah [pendidikan akal] semacam kajian islam, diskusi. Dan terakhir adalah tarbiyah jasadiyah [pendidikan fisik] seperti olah raga, out bound. Lengkap sekali.
Yang lebih penting dari event ini adalah follow up-nya, tindak lanjutnya. Harapannya akan tumbuh semakin banyak komunitas 1 day 1 juz sebab setiap orang berhak membuat itu. Sehingga setiap orang memiliki dan terus menumbuhkembangkannya.

Purwokerto Kota Satria
Senin, 28 Desember 2009

Minggu, 20 Desember 2009

1 day 1 juz lebih

Asslmkm,syukron y akhi..cz ane jd tmtvasi n alhamdllh dlm 1hri ane bsa bc al-qrn 1 jus lbih. 085 227 655 933
Senyum ku lepas melayang. Tantangan ku dijawab. Alhamdulillah. Tapi ada yang kurang pas di mata. 2 kata terakhir ; 1 jus lbih. Langsung ku reply :
Alhamdllh tp ckp 1juz/hr akhi. Ibadh jg perlu ksabarn.istiqomahkn dl.jaga ritme 2lmbr quran tiap ba’da sholat wajib,ok. Lanjutkn & ajak teman.Jzkllh.

Menurut saya, tilawah lebih dari 1 juz itu berlebihan. Nyalahi pakem 1 day 1 juz. Bukannya saya melarang atau tidak seneng ada yang bisa 1 juz lebih. Tapi ini soal konsistensi dan prinsip. Yang ‘tsawabit’ atau baku dalam konsep 1 day 1 juz itu adalah 1 juz selama 1 hari. Kedua, 2 lembar tiap ba’da sholat fardhu. Meskipun kita bisa membaca lebih dari 2 lembar. Sabar juga diperlukan dalam beribadah. Sabarnya sholat adalah tuma’ninah dan khusyu’.
Jadi sabar itu tidak hanya ketika mendapat musibah. Kalau itu harus. Sabar juga diperlukan saat kebahagiaan maka syukur adalah bentuk sabar itu. Orang yang sabar saat bahagia dan sukses tidak akan melakukan tindakan yang berlebihan yang merugikan diri dan orang lain. Ia bisa mengendalikan rasa senangnya sehingga ekspresinya tidak kebablasen. Wajar jika Rasul Saw menyabdakan bahwa Alangkah beruntungnya seorang muslim. Jika mendapat musibah ia bersabar. Sabar menjadi kebaikan. Bila mendapat anugerah ia bersyukur. Syukur juga menjadi kebaikan baginya. Subhanallah… I luv u full yaa Rasul.
Kisah populer dalam sebuah hadits berkisah tiga orang sahabat bertamu ke rumah Rasul Saw. Beliau tak di tempat. Ummul Mu’minin lah yang menemui, dari balik hijab tentunya. Ketiganya menanyakan bagaimana ibadah Rasulullah Saw. Bunda ‘Aisyah pun menceritakan apa adanya. Kagetlah mereka. Nabi yang telah dijamin surga dan terbebas dari segala alpa saja beribadah setekun itu. Mereka pun bertekad untuk menyamai bahkan menyaingi beliau.
“Saya akan berpuasa dan tak akan berbuka” ucap seorang penuh semangat
“Saya akan sholat malam sepanjang malam dan tak mau tidur” satu lagi tak mau kalah
“Saya juga akan ibadah terus dan tak akan menikah sebab itu akan mengganggu” ujar orang ketiga
Rencana kontroversial ketiga sahabat itu sampai juga di telinga Abul Qasim. Sang Nabi memanggil mereka dan memberikan nasihat yang sangat luar biasa.
“Saya berpuasa dan saya juga berbuka. Saya sholat malam dan saya juga tidur. Saya beribadah dan saya juga menikah…”.
Selamatlah ketiganya dari perilaku berlebihan.

Orang yang semangat berlebihan itu ibarat korek api. Pertama nyala besar tapi sebentar lalu mengecil. Energinya terlalu besar di awal sementara stoknya terbatas atau sedikit. Orang yang terlalu bersemangat biasanya mudah pula loyo. Sebab ia menghabiskan banyak energy di awal.
Maka istiqomahkan dulu 1 hari 1 juz selama 1 bulan. Kalau itu bisa, naikan 2 bulan dan seterusnya. Dua bulan bertahan, naikan 4 bulan, dan selanjutnya. Itulah yang kita fahami dari firman Alloh Swt, “ Fattaqullaaha mastatho’tum…” bertaqwalah kau sesuai kemampuanmu.
Dalam buku saya yang insya Alloh segera terbit, saya sampaikan bahwa 1 day 1 juz dengan formula 2x5 hanya berlaku dalam kondisi normal, artinya tidak banyak kesibukan. Dalam kondisi abnormal, formulanya bisa berubah namun endingnya tetap 1 juz 1 hari.Tidak kurang tidak lebih. Terima kasih.

Purwokerto Kota Satria
2 Muharram 1431 H/ 19 Januari 2009
Met Taon Baru Hijriyah, sukses yoo…
Sang Bayu

Berislam dengan lebih baik



Alhamdulillah, syukur kita tujukan hanya pada-Nya, Rabbul ‘alamin, Ilaahinnaas, Maaliki yaumiddin, atas nikmat usia. Hari ini tahun 1431 Hijriyah. Selamat tahun baru Islam kepada semua muslim di dunia.
Insan muslim yang dirahmati Alloh Swt, penanggalan dalam islam memiliki nilai sejarah yang kuat dengan satu fase penting dalam perjalanan dakwah Islam. Peristiwa itu adalah hijrah. Perpindahan massal ummat Islam dari Mekah ke Yatsrib (Madinah). Hijrahnya Nabi Muhammad Saw dan para pengikut beliau bukan semata-mata untuk menghindari intimidasi, teror dan serangan dari kaum kafir Quraisy, melainkan juga menjalankan satu strategi besar yang berpengaruh signifikan terhadap perkembangan Islam di masa depan. Cendekiawan muslim Anis Matta,Lc. menyebut peristiwa ini dengan istilah ‘Dari Gerakan ke Negara’.
Sejenak kita kembali ke masa saat Rasulullah Saw semakin giat berdakwah. Semakin hari pengikut Islam kian banyak. Hal itu membuat nafsu kaum Quraisy untuk menghabisi diinul haq ini semakin brutal. Mereka menjadi teroris bengis yang rajin menyerang Nabi Saw dan para pengikutnya. Mulai memberi cap ‘wong edan’ dan penyihir hingga penyiksaan yang tidak manusiawi dan pembunuhan sadis.
Suatu malam, satu pasukan dikirim untuk melenyapkan tokoh nomor satu agama ini. Mereka pun mengepung rumah Nabi Saw. Bersama beliau Abu Bakar Ash Shiddiq dan ‘Ali bin Abi Thalib karamallahu wajhah. Beberapa sahabat senior sekaliber Hamzah bin Abdul Muthalib telah sukses mengawal kafilah muslim Mekah ke Yatsrib secara diam-diam. Hanya pemuda ‘Umar bin Khaththab yang melakukan secara terang-terangan. Sebuah keberanian karena iman yang kokoh.
Dr. Muhammad Sa’id Ramadhan Al Buthy menulis dalam Sirah Nabawiyah bahwa pasukan musuh mengantuk dan tertidur sehingga Rasulullah Saw dan Abu Bakar ra bisa pergi ke Yatsrib pada 2 Rabi’ul Awwal (20 September 622 M), 13 tahun setelah kenabian. Lalu ‘Ali bin Abi Thalib berselimut dan tidur ala Nabi Saw. Sebuah strategi penyamaran [kamuflase] yang sempurna dan wujud pengorbanan yang luar biasa. Hampir saja nyawa sang baabul ‘ilmi ini melayang.
Rasulullah Saw dan Abu Bakar transit di gua Tsur selama 3 hari. Musuh pun memburu ke semua jalan menuju Yatsrib bahkan sampai juga di gua Tsur. Abu Bakar ra panik dan takut, hingga lisan Rasulullah Saw meneguhkan dengan “laa tahzan innallaha ma’ana”. Dengan ijin Alloh pula, sarang laba-laba dan sarang burung di mulut gua menyelamatkan mereka berdua. Alhamdulillah…
Mus’ab bin Umair menjadi duta Nabi Saw yang berhasil mengkondisikan masyarakat Yatsrib sehingga berislam dan berukhuwah dengan saudaranya dari Mekah. Merekalah kaum Anshor [para penolong] yang memiliki saudara baru bernama kaum Muhajirin [yang berhijrah]. Ahlan wa sahlan di Madinah Al Munawwarah. Setiba di Madinah, Rasulullah Saw dkk rame-rame mendirikan Masjid Quba. Bangunan perdana. Lalu perlahan peradaban masyarakat baru yang majemuk, beradab, bermartabat, berdaya dan berpayung pada syariat Islam mulai bersinar di bawah kepemimpinan Rasulullah Muhammad Saw. Kita sering menyebutnya dengan masyarakat madani. Ilmuwan Barat mengistilahkan dengan civil society.

Insan muslim yang dirahmati Alloh Swt. Ruh tahun baru hijriyah adalah hijrah. Hijrah berarti aktif dan bergerak. Ibarat air yang selalu bergerak. Thahurun wa muthahharun, suci dan mensucikan. Lawan dari itu adalah pasif dan diam. Bak air yang diam, ia keruh, bau & bersarang penyakit. Maka bila bergerak adalah kehidupan maka berhenti berarti kematian. Tak berlebihan bila Imam salah satu mahzab besar di dunia, Imam Syafi’i menulis kata mutiara yang dijadikan opening novel best seller ‘Negeri 5 Menara’ karya Ahmad Fuadi.
Aku melihat air menjadi rusak karena diam tertahan
Jika mengalir menjadi jernih, jika tidak, ‘kan keruh menggenang
Singa jika tak tinggalkan sarang tak akan dapat mangsa
Anak panah jika tak tingalkan busur tak akan kena sasaran

Api hijrah harus selalu berkobar dalam dada kita yakni semangat beralih menuju kondisi yang lebih baik. Ini kata kuncinya ‘lebih baik’. Hijrah dari kondisi penuh dosa dan maksiat menuju kondisi full ibadah dan kebaikan. Beralih dari sesuatu yang tidak islami dan jahily kepada hal yang islami dan syar’i. Bukanlah sebuah hijrah bila terjun bebas dalam kondisi yang lebih buruk. Itulah yang sering kita sebut dengan ‘futur’.
Tahun baru hijriyah memotivasi kita untuk berubah. Simak baik-baik nasihat Rasulullah Saw bahwa orang yang beruntung [sukses] ialah orang yang hari ini lebih baik daripada kemarin. Selain itu bila hari ini sama saja dengan kemarin ia merugi, sedangkan bila hari ini lebih buruk maka ia celaka.
Perubahan dari yang belum baik menuju baik. Dari yang baik menjadi lebih baik lagi. Ada peningkatan dalam amal ibadah, ilmu dan kebaikan kita. Bukankah Alloh Ar- Rahiim menyukai amal yang sedikit tapi terus-menerus?. Apalagi kalau amal kita banyak dan terus menerus, Alloh Yaa ‘Aziiz pasti lebih suka. Sepakat ?.
Ada pula penambahan mutu ibadah sosial kita. Lebih giat bersedekah, infaq dan zakat. Khayrunnas anfa’uhum linnaas, yang terbaik di antara kalian adalah yang paling bermanfaat kepada sesama, kata Nabi Saw. Ibadah sunnah kita giatkan lagi sebab meskipun tidak wajib tapi rugi besar kalau tidak mengerjakannya. Jauhi yang makruh, tinggalkan yang haram.

Insan muslim yang dirahmati Alloh Swt. Setiap manusia tak lepas dari dosa dan kesalahan. Maka orang yang cerdas adakah orang yang bisa belajar dari kesalahan. Maka manfaatkan tahun baru ini untuk bertaubat, tuubu tawbatannashuhaa… taubat yang bermutu. Menyesal, berhenti dan jangan ulangi. Meninggalkan kebiasaan buruk, mengurangi perilaku negatif yang mengganggu dan merusak diri, keluarga dan masyarakat, seperti merokok dan ‘mo limo’. Kita kubur masa lalu yang kelam dan kita bangun masa depan gemilang. Habis gelap terbitlah terang, kata RA Kartini. Minadzulumati ilannuur, dalam Al-Qur’annul Kariim. Itulah makna hijrah saat ini.
Ada beberapa hal penting yang bisa kita lakukan di awal tahun 1431 H ini:
1. Makmurkan masjid. Masjid adalah bangunan pertama yang didirikan Rasul Saw setibanya di Yatsrib. Maka peran masjid menjadi sangat penting. Membangun masjid itu mudah namun membangun jama’ahnya tidaklah mudah. Bersyukur kini masjid dan musholla ada di mana-mana, tugas berikutnya adalah memakmurkannya. Mengisinya dengan aneka kegiatan mulai ibadah maghdhoh (habluminallah) hingga ibadah sosial (habluminanaas). Sepanjang itu tidak menjelek-jelekan organisasi/kelompok islam yang lain, bukan aliran sesat, maka siapapun berhak memakmurkan masjid. Aktifkan remaja masjid sebab itu bagian dari penyelamatan generasi. Menyelamatkan generasi berarti menyelamatkan negeri.
Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk. QS.At-Taubah (9):18
2. Berdakwah. Menyerukan islam, memotivasi orang lain untuk beribadah dan mengamalkan nilai-nilai islam. Ini menjadi kewajiban setiap muslim, bukan hanya para kyai dan ustadz. Bergabunglah dalam organisasi islam seperti remaja masjid, atau ormas islam sehingga kita bisa berdakwah, beramar ma’ruf nahi munkar bersama-sama. Together is better
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. QS.’Ali ‘Imran(3):104
3. Memasyarakatkan kalender Hijriyah. Kita pantas bangga memiliki kalender Islam. Melupakan kalender Islam berarti menghentikan sejarah. Menggunakannya berarti melanjutkan sejarah. Sertakan penanggalan Hijriyah dalam setiap kegiatan kita. Ini bagian dari syiar Islam.
4. Tingkatkan kualitas diri,keluarga dan lingkungan
Sebagaimana Yatsrib adalah lokasi yang kondusif untuk kemajuan dakwah Islam, maka agar hijrah kita sukses kita pun harus mendapat kondisi yang baik. Kondisi itu adalah teman dan lingkungan. Teman yang baik itu parfum, mendekati saja tertular harumnya. Tapi teman yang buruk itu api, mendekati saja terasa panas. Dapatkan juga lingkungan yang baik yang bisa meng up grade kualitas keIslaman kita.
Akhirnya, selamat berhijrah, semoga di tahun 1431 H ini kita ada pada posisi yang lebih baik, bahkan terbaik. Allohu A’lam.

Kamis, 19 November 2009

1 day 1 ayat

1 November 2009, Ahad
Kembali kita pada juz 1 surah ke-2, surat yang sangat panjang; Al-Baqarah. Pada ayat 112 Alloh Swt menyatakan pada kita bahwa siapa saja yang berserah diri full, sepenuh hati pada-Nya dan berbuat kebaikan maka akan medapat reward atau ganjaran. Efek lain dari kepasrahan dan ketundukan ini adalah kita tidak takut dan tidak sedih.
“(Tidak demikian) bahkan barangsiapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedang ia berbuat kebajikan, maka baginya pahala pada sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.”

Kata “Aslama” adalah bentuk lain dari Islam. Ya, islam juga berarti tunduk, berserah diri [istislam]. Maksudnya seorang yang beragama islam akan tunduk dan manut kepada Alloh Swt sebagai Tuhan yang menciptakannya dan mematikannya. Taat berarti mau dan mampu melaksanakan perintah dan meninggalkan larangan-Nya. Seorang muslim akan terikat kuat dengan Alloh Swt. Ia berserah diri atas semua ketentuan
Bahasa yan lebih mudah adalah ngikut apa maunya Alloh Swt. Saat Dia menginginkan kita membayar zakat yang cuma 2,5 % maka kita ‘hanya’ ngikut saja. Ketika Dia mau kita sholat tahajud, kita ngikut saja bangun diri hari dan sholat malam.
Sayangnya belum banyak dari kita yang memahami maka berislam itu sendiri. Salah satu sebabnya adalah karena berislamnya kita itu gara-gara ortu kita islam. Otomatis kita muslim. Tapi itu takdir yang baik. Ibarat pedang, kita tidak mengasahnya sehingga ketajamannya semakin hilang akhirnya tumpul. Ia memang tetap sebilah pedang namun tak berguna, kotor dan berkarat.
Keislaman kita harus kita asah terus dengan belajar tentang islam itu sendiri. Mendalami dan mengkajinya. Mengeksplorasi nilai-nilainya. Rasulullah Saw menyampaikan bahwa tholabul ‘ilmi faridhaun ‘ala kulli muslim. Belajar,- terutama tentang islam- adalah wajib bagi setiap muslim. Perhatikan, wajib lho !. Milikilah agenda khusus untuk belajar islam baik dari buku maupun menghadiri majelis taklim. Lebih baik lagi bila bisa bergabung dengan komunitas orang shaleh dan berilmu, bertemu sepekan sekali untuk mengasah ketajaman berislam kita. Ya, belajar hingga kematian tiba.

2 November 2009,14 Dzulqo’dah 1430
Melangkah di juz 2. Menyisip dalam ayat yang cukup panjang; fitnah. Ditegaskan Alloh Swt bahwa fitnah itu lebih berbahaya, lebih kejam dari pembunuhan.
“Dan berbuat fitnah lebih besar (dosanya) daripada membunuh.” Maksud dari fitnah di ayat 217 Al-Baqarah ini adalah penganiayaan dan segala perbuatan yang dimaksudkan untuk menindas Islam dan Muslimin.
Bahkan bisa dikatakan bahwa fitnah itu adalah teror psikologis atau psyteror. Pelakunya tergolong teroris yang layak masuk daftar Densus 88. Sebab dengan teror itu si pelaku melakukan character assassins atau ‘membunuh’ karakter, merusak reputasi/nama baik bahkan bisa menghancurkan masa depan seseorang. Fitnah bisa membuat orang stress, sakit hati tingkat tinggi dan depresi dan terisolasi.
Prasangka/dzan itulah cikal bakal fitnah. Dan Aa’ Gym tengah mendapat musibah ini. Beliau diberitakan digugat cerai oleh Teh Ninih gara-gara tidak adil dalam berumah tangga. Aa’ Gym berpoligami dengan menikahi Teh Rini 2 tahun silam. Logika ’bad news is good news’ rupanya masih berlaku di dunia media massa. Aa’Gym pun difitnah. Beliau tegas membantahnya dengan mengatakan bahwa rumah tangganya dengan 2 istri rukun dan damai. Berita ini fitnah dan dusta, tegas beliau kepada media massa. Tidak cuma Aa’ dan kedua istrinya, keluarga beliau pun kena getahnya. Akhirnya fitnah cerai itu meluas menjadi pengkambing hitaman poligami yang jelas-jelas syariat Islam. Bodoh sekali orang yang mencaci maki dan menolak syariat Tuhan.
Ada apa dibalik fitnah terhadap Aa’ Gym. Sekedar bikin sensasi untuk menaikan oplah atau para kuli tinta kehabisan berita baik. Apapun motifnya jelas ini perbuatan kriminal, membuat berita palsu tak berdata dan tak berdasar.
Berhati-hatilah terhadap dzan, isu/ gossip, rumor yang beredar. Tabayun kan segera atas isu positif dan negatif supaya tidak menjadi fitnah. Langsung ke orangnya. Sebab bila tidak, akan merembet ke tajasus atau mencari keburukan, kesalahan orang lain akhirnya kita terjebak dalam berghibah atau memfitnah. Keduanya sama jeleknya.

3 November 2009
Malam ini purnama. Sempurna. Masih di surah ke-2, Al-Baqarah. Di awal juz 3 ini Alloh Swt berfirman tentang infak di ayat ke 254.
“Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi syafa'at. Dan orang-orang kafir itulah orang-orang yang zalim.”
Hanya orang beriman lah yang bisa merasakan perintah ini. Sasaran ayat ini adalah kita. Sebagaimana perintah puasa Ramadhan di ayat 183. Meyakini bahwa Aloh Swt Ar-Rozaaq, sang pemilik rizki, maha memberi & membagi rejeki menjadi sangat penting. Ini bagian dari tauhid kita. Rejeki kita dari Alloh Swt sehingga Alloh Swt berhak mengatur untuk siapa saja rejeki kita. Dia meminta kita menyisihkan sebagian dari rejeki kita untuk orang lain. Sebagian itu sedikit yang bila dizakatkan hanya 2,5 %. Sedikit sekali. Maka Ustadz Sedekah, KH. Yusuf Mansur menganjurkan kalau zakat, infaq & sedekah jangan 2,5 %. Itu batas minimal, paling sedikit. Perlahan tingkatkan.
Masalahnya tidak sedikit dari kita yang pelit amit-amit. Dikurangi sedikit saja tidak mau apalagi banyak. Alloh yang maha bijaksana cuma minta sedikit, sebagian saja. Ga usah semuanya kaya Abu Bakar atau ‘Umar bin Khaththab yang bisa separuh. Infaq itu bukan untuk orang lain. Secara dzohir, kasat mata memang diberikan untuk orang lain namun sejatinya itu kembali kepada kita.
Selanjutnya Alloh yang maha kuasa memotivasi kita untuk terus berinfaq, bersedekah di ayat 261, 262, 265, 267.

Rabu, 4 November 2009
Masuk di juz 4, ayat 159 surah ‘Ali ‘Imran cukup menarik kita kaji. Perhatikan baik-baik.
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.”

Dalam berdakwah kita harus memperhatikan perasaan orang lain. Pada umumya orang tidak mau dikasari, tidak nyaman kalau diperintah-perintah, dan perilaku tidak manusiawi lainnya. Umunya manusia suka dengan kelembutan, keramah tamahan. Akhlak inilah yang dikedepan Rasul Saw dalam berdakwah. Kita mengenal rumus yassiru wala tu’assiru-basysyiru wala tinaffiru, mudahkan jangan dulu memberatkan-berikan kabar gembira bukanlah/ jangan menakuti-nakuti.
Kisah masyhur seorang pemuda yang berniat tobat tapi belum bisa meninggalkan perbuatan maksiat. Jangan bohongi saya, kata Rasul Saw. Gampang sekali berislam, pikirnya. Sehari penuh ia beraktivitas, keinginan melakukan kemaksiatan selalu muncul tapi ia selalu teringat pesan Muhammad. Masa’ aku bohong, kata dia. Akhirnya dia gagal berbuat maksiat sehari itu. Dan dia pun menjadi mu’min yang taat.
Inilah akhlak mahmudah, perilaku yang baik. Bersikap bijaksana terhadap teman kita yang belum berjilbab. Berikap arif kepada teman kita yang belum rajin sholat. Sampaikan keutamaan, pahala dan surga kepada mereka. Jangan sampaikan siksa neraka jahanam, siksa kubur dan dosa besar. Utarakan dengan baik dan contoh nyata. Berikan senyuman bukan ancaman. Hidayah itu urusan Alloh Swt. Tugas kita adlaah menyampaikan. Begitulah Rasul Saw mengajari kita. Shallu ‘alaih !

5 November 2009, shaum Kamis
Surah An-Nisaa’ juz 5 ayat 32. Camkan apa yang Alloh Swt firmankan tentang kesetaraan gender. Kodrat laki-laki dan perempuan.
Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
Beberapa kalangan yang mungkin belum belajar banyak soal Islam mengatakan islam tidak adil. Seputar hak waris, sunah poligami, kenabian, imam sholat, pekerjaan dll. Heboh Aminah Wadud yang mengimani sholat berjamaah di sebuah gereja. Sholatnya pun campur baur bahkan tidak menutup aurat. Ya, islam digugat dengan Contra Legal Draft beberapa waktu yang lalu. Para feminis berebut menghujat poligami dan hak waris sebab dianggap tidak adil.
Laki-laki dan perempuan memang berbeda secara fisik, psikologis, sifat dan karakter. Namun untuk hak pahala sama dihadapan Alloh Swt. Peluang meraih surga besar. Masing-masing ada kelebihan dan kekurangan. Mengapa tidak ada nabi perempuan karena laki-laki ditakdirkan memiliki kekuatan baik fisik dan mental yang lebih baik daripada perempuan. Mereka lebih tahan uji. Mengapa imam sholat harus laki-laki. Perempuan pun bisa menjadi pemimpin. Fatwa ulama memperbolehkan perempuan menjadi pemimpin dalam pemerintahan selama bukan kepala negara. Perempuan menjadi mulia saat mengandung, melahirkan dan menjadi ibu. Ini persoalan iman yang tidak harus selalu dilogikakan. Yang penting tidak menyalahi kodrat. Laki-laki diciptakan dengan sikap yang tegas, pemberani, kuat. Perempuan itu lembut, pemalu.

Jum’at pertama, 6 November 2009
Kedengkian yang memuncak pada pembunuhan pertama dalam sejarah ummat manusia. Juz 6 QS.Al-Maidah [5] ayat 27 :
Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan korban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil): "Aku pasti membunuhmu!." Berkata Habil: "Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa."
Bahaya sekali penyakit dengki sampai-sampai Rasul saw mengibaratkan seperti api yang membakar habis kayu. Sebuah deskripsi dosa yang sangat detail. Penyakit hati ini juga menjangkiti saudara Yusuf bin Ya’kub a.s. Para saudaranya merasa iri sebab Yusuf seperti dianak emaskan oleh abinya. Sebuah dzan yang sangat keliru. Kisah si Yusuf tidak setragis Habil. Dia cuma dijebloskan ke dalam sumur tua. Kemudian ditolong oleh pedagang dan dijual ke raja Mesir.
Kata Aa’Gym, ciri pendengki itu susah melihat orang lain senang dan senang melihat orang lain susah. Coba raba hati kita adalah rasa itu?
Pernah denger kisah pendengki. Alkisah 2 awak akapal terdampar di pulau asing. Kapal mereka hancur dihantam badai. Malang, mereka berdua ditangkap oleh suku primitif dan jahat. Mereka meminta keduanya mencari makanan yang belum pernah mereka makan, kalau gagal atau menemukan tapi sudah dikonsumsi akan mendapat hukuman. Si A datang membawa sebuah nanas.
“Kau dihukum. Ini makan siang kami, ha ha ha…!” kata kepala suku girang.
Hukumannya unik. Punggung si A digosok dengan nanas yang ia bawa. Gosokan pertama, si A menjerit kesakitan. Semua anggota suku tertawa ceria. Gosokan kedua, suaranya bertambah keras. Darah mulai mengalir. Tapi gosokan ketiga si A malah diam. Semua heran. Gosok lagi. Lebih keras. Si A malah tertawa terkekeh-kekeh. Semua bingung. Ternyata si A melihat si datang dari hutan sebelah kiri membawa buah durian.
Nah orang pendengki saja, dia lagi kesakitan masih bisa tertawa karena akan menyaksikan saudaranya lebih menderita. Na’udzubillah min dzalik

7 November 2009, Sabtu pertama
Ternyata pekat alias penyakit masyarakat yang sekarang menjangkiti sebagian besar masyarakat kita sudah ada di zaman dulu. Ia ada sebagai benytk nyata kejahiliyahan. Kata Ust.Muhammad Nuh dalam buku Jahiliyah abad 21, bahwa inti kejahiliyahan adalah jauh dari Alloh Swt.
Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.
Pada juz 7 ini di QS. Al-Maidah [5] ayat 90 diatas dijelaskan bahwa miras/minuman keras yang memabukan, berjudi dengan segala cara termasuk perbuatan tercela. Warisan syetan. Tujuan menghindarinya adalah supaya sukses, selamat dan sejahtera.
Miras diyakini menjadi biangnya maksiat. Entah sudah berapa banyak kasus pembunuhan, tindakan kriminal, kecelakaan, perkosaan dll yang pemicunya adalah mabuk miras. Ya, miras itu sedikitnya memabukan, banyaknya haram. Artinya kadar sedikit saja hukumnya pasti haram. Haram itu dosa. Dan dosa itu neraka. Namun bisnis miras tak pernah sepi. Entah berapa kali pak polisi merazia pedagang miras, menyita lalu menggilas botol-botol haram itu tapi [eredaran miras masih saja ada. Narkoba dan obat2an psikotropika juga termasuk dalam golongan khamr. Inilah yang disebut dengan qiyas, hukum islam ketiga setelah Al-Qur an dan As-Sunah.
Baru-baru ini MUI juga memfatwakan kuis via SMS yang berseliweran di TV termasuk judi. Sebab orang cukup mengirim SMS, REG [spasi]…bisa sebanyak-banyaknya dan orang cenderung mengirim lebih dari 1 kali SMS, dengan tarif Rp.2000 dengan iming-iming hadiah jutaan bahkan milyaran. Ini merusak mental manusia. Jika 1 kuis SMS diikuti oleh 1 juta orang berarti sudah ada 2 M. Dibelikan hadiah mobil, sepeda motor, dl 500 juta. Masih sisa 1,5 M. Siapa yang untung? Padahal tarif normal SMS itu cuma Rp.250. So muslim yang taat seharusnya mematuhi fatwa para ulama.

Senin, 09 November 2009

1 month 1 shaum


Ass.. Ka’ mau tnya Kn ada hadist, dari Abu Hurairah ktanya:’Telah berpesan kpdKu tmanku[Rasulullah SAW].3 macam pesan: puasa 3hri stiap blan, shlatdhuha 2rekaat & shlat wtir sblm tdur” [HR.Bukhari & Muslim] Ka maksud dr puasa 3hri stiap blan tu apa? Mksh.
081226717887

7 Oktober 2009 pkl.20.23, 1 SMS lagi masuk di K22Oi ku, semakin penuhlah inbox ku. Ya, tidak semua SMS yang masuk saya delete. Beberapa saya save, terutama yang bagus dan penting. Kaya yang satu ini. Saya balas saja…
Aslmkm.maaf br bls. Puasa 3hr tiap bln adlh tggl 13,14 & 15 di bln Hijryh.Dsbt jg ayyaumul bidh. Ad haditsny rwyt imam tirmidzi.slmt mcoba.smg bpahala.thanx.

Dan Alhamdulillah,saya dapat ide baru yang kemudian menjelma sebagai satu program baru. 1 month 1 shaum, itu nama amal barunya. Setelah sukses dengan 1 day 1 juz yang berfokus pada how 2 read Al-Qur an well and make it a habit, saya segera menggulirkan satu produk baru; puasa.

Bagi sebagian besar kita berpuasa di luar bulan Ramadhan mungkin sama beratnya dengan tilawah 1 day 1 juz. Akan tetapi jika kita bisa kuat mengangkat beban seberat 30 kg maka bila dengan beban 8 kg pasti sangat bisa. Begitulah perumpamaan puasa yang sering saya sampaikan. Kita telah sukses puasa Ramadhan 30 hari maka kita akan sangat mampu puasa kurang dari 30 hari. Namun meskipun enteng dan lebih ringan dari puasa wajib, sangat sedikit yang mampu melakukannya. Ya, seperti mengenggam bara api,kata Rasul Saw,bila melaksanakan amalan sunnah di zaman ini.

Yaumul Bidh adalah satu dari beberapa pilihan peluang emas yang bisa kita raih di luar bulan Ramadhan. Tidak makan 3 hari berturut-turut adalah hal yang enteng sebab kita masih punya 27 hari dimana kita bisa makan sepuasnya. Tentu saja tidak melebihi 1/3 perut kita sebagaimana anjuran Baginda Rasul Saw.
Ada pula shaum Senin-Kamis. Ini adalah puasa yang sering dilakoni Kanjeng Nabi Saw. Akan tetapi bukan karena beliau lahir hari Senin. Melainkan ada keinginan agar amal beliau dicatat Alloh Swt saat berpuasa. Waduh, rendah hati amat manusia yang satu ini padahal sudah dijamin surga oleh Yang Maha Tinggi. Jadi total kita hanya berpuasa 8 hari selama 1 bulan. Masa’ ga mampu…
Selain itu ada shaum Daud. Puasa ini diambil dari penggagas dan perintis amal ini; Nabi Daud a.s. Shaum ini tergolong unik sebab memiliki pola; 1 hari puasa - 1 hari berbuka. Keren kan? jadi separoh bulan kita berpuasa, selebihnya makan enak. Bisa jadi shaum yang satu ini tergolong ‘cukup berat’ bila dibandingkan dengan shaum yang lain. Akan tetapi semuanya akan terasa ringan bila dilakukan dengan ikhlas, gembira ria. Apalagi jika bersama-sama seperti shaum Ramadhan. Faktor yang terakhir ini lah [rame-rame,-pen] yang membuat kita semua kuat dan semangat berpuasa 30 hari. Mungkin.

Maka alangkah indahnya bila kita bisa bersama-sama, rame-rame melaksanakan ibadah shaum sunnah dalam 1 bulan. Kita pasti akan bersemangat dan kuat sampai bedug maghrib. Kita bisa bentuk 1 komunitas lagi yang akan bersama-sama, beramal jama’i menjalankan amalan sunah yakni shaum.
Pilih saja 1 shaum dari ketiga shaum diatas alias 1 bulan 1 jenis puasa. Lakukan beberapa bulan lamanya, 6 -12 bulan. Kalau sudah konsisten dan istiqomah. Coba buat variasi. Misal, 2 bulan ini shaum Senin-Kamis. 2 bulan berikutnya shaum Yaumul bidh. Biar enjoy bin semangat ajak teman-teman juga.

Dengan rahmat Alloh Swt yang maha gagah, dengan ini program 1 month 1 shaum secara resmi saya gulirkan. Bismillahi Allohu Akbar !!!

Rabu, 04 November 2009

Ramadhan, Bulan Prestasi



Assalamu’alaikum wr wb.
Alhamdulillahi rabbil ‘alamin Subhanallah wal hamdulillah walaa ilaaha illallaah. Allohu akbar. Selamat sore Bapak, Ibu, Mas dan Mbak dan masyarakat yang sore ini melintas di jalan HR Boenjamin.

Alhamdulilah kita bertemu dengan bulan yang suci dan mulia. Bulan Ramadhan adalah bulan yang diagungkan Alloh Swt bahkan disebut dalam Al-Qur an.

Bapak, Ibu, Mas dan Mba yang baik. Saya ingin menyampaikan kultum tentang Ramadhan, bulan prestasi. Sebelumnya saya tanya dulu dengan penyiar Yasika nih. Prestasi itu apa sih? Kita pasti sering mendengarnya. Ada mahasiswa berprestasi, misalnya. Apa prestasi itu Mas? Perbuatan baik, bisa.
Saya punya definisi yang lebih simple. Prestasi adalah karya terbaik. Karya yang lahir dari kerja keras, dengan kesungguhan. Itu prestasi.

Bapak, Ibu, Mas dan Mba yang baik. Kita sudah sama-sama tahu bahwa di bulan suci Ramadhan kita diwajibkan berpuasa. Full 1 bulan. Dan ternyata di bulan suci ini ummat islam pun banyak menorehkan prestasi sejarah emas. Diantaranya adalah perang Badar,tahu ya. Perang ini adalah perang perdana ummat islam pasca hijrah. Di tahun ke-2 itu 300 ummat islam bertarung, berperang melawan sekitar 1000 kaum Qurays, musuh islam. Kalah atau menang? Dengan izin Alloh Swt, kita menang.
Lalu, Palestina juga direbut kembali oleh pejuang islam yang gagah perkasa, Panglima Besar Shalahudin Al-Ayyubi juga terjadi di bulan ini. Bahkan Fath hul Makkah atau penaklukan kota Mekah oleh pasukan Rasulullah Saw juga ditakdirkan di bulan Ramadhan. Hebatnya lagi tanpa pertumpahan darah. Islam menang telak. Allohu akbar ! jadi memang ada kaitan erat antara prestasi ummat islam dengan Ramadhan.

Bapak, Ibu, Mas dan Mba yang baik. Sekarang berprestasi di bulan Ramadhan seperti apa? Pertama, tarawih. Sholat malam ini hanya ada di bulan Ramadhan. Kalau kita bisa tarawih tanpa henti, tiap malam, engga telat. Itu prestasi Pak, Bu. Karena ga mudah tarawih itu, kita harus melawan nafsu ngantuk dan tidur kita, melawan godaan sinetron religi. Walaupun ceritanya islami tetap saja bukan amalam Ramadhan, ga akan berpahala.
Lalu apa lagi prestasi kita… tadarus. Nah ini..tadarus adalah amal unggulan sebab dibulan ini pula Alloh Swt mengawali turunya wahyu Al-Qur an yang berfungsi sebagai petunjuk, hudallinnas. Dalam Al-Qur an surah Al-Baqarah ayat 185 Way of life, penuntun kehidupan. Maka usahakan bisa khatam Qur an 1 kali. Bisa ? bisa tidak? Kalau bisa itu prestasi.

Terakhir, saya mengajak kepada siapa saja yang berpuasa di bulan ini, ayo kita jadikan bulan Ramadhan sebagai bulan berprestasi. Melakukan yang terbaik dalam setiap ibadah kita sehingga saat nanti kematian tiba kita sudah mempunyai banyak hala yang bisa dibanggakan, yang bisa dipersembahkan untuk Alloh Swt. Allohu a’lam.

Mari kita beroda sebelum berbuka puasa, Allohumma laka shumtu….. Amiin. Selamat berbuka puasa, semoga Alloh Swt menerima amal ibadah kita hari ini.

Wassalamu’alaikum wr wb

Purwokerto Kota Satria,
Sabtu, 29 Agustus 2009

"Tehnik Menghafal dan Murajaah Al Quran"



Bagi para penghafal Al Quran yang pemula, menambah hafalan mempunyai kesulitan tersendiri. Tetapi seiring dengan waktu kesulitan ini akan terlampaui. Ketika itu kesulitan lain timbul yaitu mengulang hafalan (murajaah). Pada saat hafalan makin bertambah banyak, murajaah juga semakin berat.
Untuk surat-surat yang agak panjang (50 ayat) dan yang panjang (diatas 100 ayat), biasanya kita sangat hafal separuh awal dari surat tersebut. Untuk separuh terakhir sulit bagi kita untuk mengingatnya. Ini akan ditandai dengan “macet” ketika saat memurajaah. Mengapa hal ini terjadi? Hal ini disebabkan kita selalu menghafal/murajaah dari awal surat (ayat 1). Ketika selesai menghafalkan sebuah surat, ayat-ayat awal itulah yang lebih sering dilafadzkan dibandingkan dengan ayat-ayat yang akhir. Sehingga otak kita lebih hafal ayat-ayat awal. Itulah sebabnya kita sangat hafal ayat-ayat awal surat dan sering lupa pada ayat-ayat akhir surat.
Kesulitan kedua adalah ketika kita „macet“ sulit bagi kita untuk mengetahui ayat selanjutnya. Ayat-ayat setelah „ayat macet“ menjadi gelap. Ini dikarenakan kita menghafal secara sekuensial/berurutan, sehingga satu ayat selalu diingat setelah ayat sebelumnya. Sehingga kalau ayat “sebelumnya” macet maka ayat selanjutnya menjadi hilang juga. Dalm hal ini tidak ada cara lain untuk mengingatnya selain membuka mushaf Al Qur’an.
Lalu bagaimana cara efektif untuk menanggulangi masalah tersebut?

Kuncinya adalah ketika proses menghafal sebuah surat dilakukan. Hafalkan surat dengan cara memotongnya menjadi 10 ayat 10 ayat. Di dalam tiap sepuluh ayat potong-potong lagi menjadi 5 ayat-5 ayat.
Misalnya kita menghafal surat An Naba yang didalamnya ada 40 ayat. Caranya adalah sebagai berikut :
1. Hafalkan ayat 1 sampai lancar. Lakukan sampai ayat 5.
2. Kemudian hafalkan secara berurut ayat 1 sampai dengan ayat 5. Ikatlah ayat 1 sampai ayat 5 dengan mengulang-ulangnya bersama-sama sampai lancar. Gerak-gerakkan jari-jari tangan anda sesuai dengan ayat yang sedang di hafal. Bila menghafal ayat 1 gerakkan ibu jari, ayat 2 gerakkan jari telunjuk, ayat 3 gerakkan jari tengah, ayat 4 gerakkan jari manis dan ayat 5 gerakkan jari kelingking.
3. Kemudian hafalkan ayat 6 sampai 10 sambil menggerak-gerakkan jari-jari tangan kiri sama seperti yang dilakukan oleh tangan kanan. Ulang-ulang ayat 6 sampai 10 sampai lancar. Kegiatan ini mengikat ayat 6 sampai dengan ayat 10
4. Sekarang mengulang menghafal ayat 1 sampai 10 dengan sambil menggerak-gerakkan jari sesuai dengan nomor ayat yang dilafazkan. Lakukan sampai lancar. Hal ini mengikat ayat 1 sampai 10.
5. Lakukan langkah diatas untuk ayat 11-20, ayat 21-30 dan ayat 31-40.
6. Terakhir gabungkan semua ayat (ayat 1 sampai 40) dalam surat tsb. Ulang-ulang sampai lancar

Kemudian bagaimana anda murajaah sebuah surat bila kita telah menghafal secara konvensional? Bila surat tersebut ayat-ayatnya pendek maka kelompokkan menjadi 10 ayat-10 ayat. Hafalkan per 10 ayat. Bila suratnya berayat yang panjang-panjang seperti Al Baqarah, Ali Imran, An Nisaa dll, maka pecah 10 ayat menjadi 5 ayat-ayat. Manfaat dari menghafal dengan sistem potongan ini adalah:
1. Ketika murajaah kita tidak selalu harus memulai dari awal surat – ayat1- sehingga untuk surat yang panjang murajaah dapat dilakukan sepotong-sepotong di dalam shalat kita. Misalnya: untuk setiap rakaat shalat kita membaca 10 ayat. Maka ketika shubuh kita sudah dapat murajaah sampai 40 ayat (sunnat shubuh 2 rakaat dan shubuh 2 rakaat). Ini cukup bagus untuk surat An Naba yang 40 ayat. Atau untuk surat yang panjang seperti Al Baqarah, bila dilakukan 10 ayat untuk setiap rakaat shalat, maka selesai shalat isya kita sudah murajaah 100 ayat! Bila ditambah dengan shalat2 sunnah rawatib maka kita bisa murajaah 200 ayat dalam sehari. Dan bila ditambahkan dengan shalat dhuha dan tahajjud kita bisa mnyelesaikan 286 ayat Al Baqarah dalam shalat yang dilakukan sehari semalam!
2. Kita tidak merasa susah murajaah karena seakan-akan kita sedang menghafal surat-surat yang pendek saja. Secara psikologis kita merasa lebih ringan. Dan di dalam memurajaah surat yang panjang kita mempunyai
3. Menguatkan secara merata ayat-ayat di seluruh surat. Bukan hanya ayat-ayat awal surat saja. Ketika memurajaah surat-surat yang panjang dan kemudian terputus oleh kondisi eksternal – tamu datang, telfon berdering, anak menangis, masakan gosong dll- kita masih tetap bisa melanjutkan ayat selanjutnya setelah kondisi eksternal tertangani. Tanpa harus mengulangi dari awal surat. Dengan metoda menghafal konvensional maka kita kita harus selalu mengulangi mulai dari awal surat lagi. Kondisi-kondisi seperti ini akan menguatkan hafalan ayat-ayat awal dan menurunkan kualitas hafalan ayat-ayat akhir.
4. Hafal nomot ayat tanpa kita sadari. Ini adalah bonus yang sangat bermanfaat untuk kita
5. Mengatasi kasus “ayat macet“. Bila macet di satu ayat biasanya akan berhenti memurajaah surat tersebut karena ayat-ayat yang selanjutnya sangat bergantung pada ayat yang macet/lupa. Tetapi dengan sistem ‚potong surat’ ini kita masih tetap bisa terus memurajaah ayat-ayat setelah ayat macet ini. Mengapa ? Karena dalam menghafal sistem ini setiap ayat independen diletakkan dalam memori otak kita. Sebuah ayat tidak hanya dikaitkan dengan ayat yang sebelumnya –seperti dalam sistem menghafal konvensional- tapi juga dikaitkan dengan nomornya (yang diingat secara tidak sadar dengan menggerak-gerakkan jari tangan ketika menghafal). Ketika memori yang terkait dengan ayat sebelum terlupakan maka ada „ pengait“ yang lain yaitu nomor surat. Percaya atau tidak? Anda tinggal mencoba sistem ini dan merasakan hasilnya!
6. Melakukan metoda ini tak sesulit membaca baris-baris di atas. Bila anda melakukannya ini adalah hal yang sangat simpel. Metoda ini menjadikan kita santai dan tidak stres dalam memurajaah. Karena kita mempunyai „petunjuk/milestones“ dalam surat-surat hafalan kita yaitu ayat 1, 11, 21, 31, 41 dst. Kita akan memurajaah „ayat-ayat pendek“, yaitu 10 ayat saja. Cobalah anda praktekkan dan anda akan terkejut dengan hasilnya.
Selamat bermurajaah!

Berburu air minum



Hari kedua saya berburu air minum. Air memang menjadi kebutuhan vital manusia. Konon orang bisa hidup hanya dengan minum saja. Selain itu ± 70 % zat dalam badan kita adalah air [liquid]. Bumi juga didominasi oleh air bahkan volumenya semakin membesar sebab kedua kutub terus mencair seiring retakan lapisan ozon akibat global warming. Ya, penyumbang semua kerusakan ini adalah industri yang dimotori negara-negara maju.
Pagi ini saya kembali memacu kuda besi mengitari kota ini. Dari toko ke toko saya hanya bisa beristighfar. Itu lagi…itu lagi…
“Jangan yang Aqua yaa” begitu pesan temen-temen kantor
Bagi mereka dan banyak muslim lainnya membeli Aqua dan produk lain yang diduga kuat menyumbang dana besar untuk membunuhi saudara seagama di Palestina dan beberapa tanah islam lain adalah sebuah pantangan. Sebuah dosa.

Cerita lain, seorang teman pernah berjam-jam mencari HP dari konter ke konter, dari pusat HP yang satu ke tempat lain di kota ini. Sebenarnya duitnya sangat cukup untuk membeli Nokia seri tertentu dengan spesifikasi yang ia inginkan. Namun ia tidak ingin ikut membiayai perang sehingga ia ‘terpaksa’ membeli merk lain yang bukan produk AS, Yahudi-Israel & sekutunya.

Ya, Aqua cs seperti Coca Cola, Netsle, Intel, Fanta & Sprite, Mc Donald’s, Carrefour, Kiwi, KitKat, Danone, Loreal, Kotex , Johnson-Johnson, Nokia dan semua produk yang seinduk dengannya serta semua produk turunannya adalah produk Amerika dan Israel terbukti kuat menyokong dana perang di Timur Tengah. Ya, sebagian keuntungan penjualan bahkan ada yang lebih dari 50 % nya disumbangkan untuk kepentingan perang baik perang fisik maupun memerangi umat islam lewat media. Adalah Ulama dunia asal Qatar, DR.Yusuf Al-Qaradhawi telah mengeluarkan fatwa bahwa membeli produk AS [& sekutunya] sama saja ikut membiayai perang untuk membunuh manusia di Palestina. Siapa saja pasti tak akan setuju perang apalagi dengan dalih perdamaian yang mengorbankan manusia yang tak bersalah.

Boikot produk Yahuid, Israel dan AS serta sekutunya adalah salah satu solusi. Namun hari ini kita telah terkepung dengan semua itu. Hampir tidak ada produk kita sehari-hari yang bukan produk mereka. Perhatikan para pedagang asongan di terminal, di pasar, di stasiun Aqua lah yang dijajakan padahal yang dibawa adalah merk lain. Memang Aqua telah menguasai pasaran air minum kemasan. Produk unggulan Danone ini sudah memonopoli pasar air minum. Jangan salahkan para pedagang yang menjual produk mereka. Banyak yang tidak tahu atau sudah tahu namun tak punya pilihan.
Dan terbukti beberapa negara pernah ‘nyoba’ memboikot efeknya cukup signifikan bahkan bisa dikatakan telak. Beberapa perusahaan mengalami kerugian yang amat besar. Sayang sekali perlawanan ini tidak serentak mendunia seperti saat doeloe Pangeran Diponegoro dan pahlawan lainnja di seloeroeh noesantara berdjoeang melawan pendjadjah. Merdeka ataoe mati !

Entah sudah berapa kali ada demonstrasi besar mengutuk tindakan kejam agresi militer Israel yang membombardir, membumi hanguskan tanah islam Palestina. Dan seruan boikot produk mereka pun dicanangkan. Namun memang sekali lagi kita tidak bisa berbuat banyak dalam hal ini. Produk mereka sudah telanjur, kadung mewabah, membanjiri dan menguasai hidup kita. Kita menjadi sangat bergantung dengan produk mereka. Atau merasa ga keren, ga modern jika tidak menggunakan produk Barat. Akhirnya kita harus bercermin pada kaidah ushul fiqh, malaa yadroku kulluhu walaa yatroku julluhu, kalau tidak bisa semua jangan tinggalkan semua. Maksudnya bila belum bisa memboikot semua produknya maka bertahaplah melakukannya. Jangan pasrah menyerah.

Subtitute, itulah yang kita butuhkan hari ini. Produk pengganti yang fungsinya sama. Layaknya pemain pengganti atau cadangan dalam tim sepakbola. Second line memiliki keunggulan yang mendekati first line. Insya Alloh kalau seruan boikit produk Yahudi-Israel dan AS ini dilancarkan dibarengi dengan alternative produk pengganti insya Alloh perlawanan ini akan berhasil. Kelemahan saat ini adalah kita tak punya alternatif produk baru. Kalaupun ada ternyata harganya jauh diatas harga produk mereka. Ironis.

Teringat sebuah hadits tentang khamr. Bahwa Rasulullah saw sangat mengecam orang yang terlibat langsung dan tak langsung dalam aktivitas permirasan. Mulai dari yang menyediakan, yang memeras, yang menjual, yang meminta diperas, yang memesan, yang meminum, yang menjadi perantara. Semuanya kecipratan dosa. Padahal Alloh Swt dalam Al-Qur an melarang keras bertolong menolong dalam perbuatan dosa dan kemaksiatan [keburukan]. Dari Aa’ Gym kita mendapat 3M; Mulai dari kita, Mulai dari hal kecil, dan Mulai sekarang. Ayo perlahan kita ganti produk mereka dengan produk lain syukur-syukur produk muslim. Bertahap kita ajak tetanga kita, teman kita mengalihkan produk mereka.

Akhirnya saya berhasil mendapatkan air minum yang sehat non Yahudi-Israel dan AS. Alhamdulillah. Insya Alloh sehat dan rasanya juga enak dan sueger. Capek memang namun ada rasa puas dan bangga serta syukur bisa membeli produk yang tidak menyokong dana perang brutal.

Purwokerto Kota Satria
Pekan IV Oktober 2009

Saatnya menjadi pahlawan


November selalu identik dengan hari pahlawan. Ya, 10 November 1945 yang lalu para pemuda, arek-arek Suroboyo terlibat peperang dengan Belanda. Bong Tomo dan kawan-kawan berjuang dengan gagah berani melawan armada perang tentara negeri kincir angin. Dalam segala keterbatasan pejuang Indonesia bisa mengimbangi serangan udara dan darat musuh. Pekikan “Allohu Akbar!” dan yell ‘merdeka atau mati !’ menjadi api jihad yang berkobar selama pertempuran. Ya, mereka berjihad. Begitu pula Panglima Besar Jenderal Soedirman, Pangeran Diponegoro, Cut Nyak Dien, Patimura, Teungku Imam Bonjol dan para pejuang yang lain telah syahid, insya Alloh, gugur sebagai pahlawan. Dan mungkin masih banyak lagi para pejuang yang tidak tercatat dalam sejarah, tidak diingat oleh anak cucu bangsa ini namun Alloh Swt telah mencatat keikhlasan mereka dan pasti membalas kebajikan mereka. Amiin.

Pahlawan, ada yang mengatakan berasal dari kata ‘pahala’ dengan akhiran ‘wan’. Seperti ilmuwan yang berarti orang yang memiliki ilmu tinggi, spesialis dalam satu ilmu tertentu. Bila kita sepakat dengan definisi diatas maka pahlawan adalah orang yang mempunyai banyak pahala. Pahala itu didapat dari rangkaian perbuatan baik. Perbuatan baik yang ditujukan pada sang pemilik pahala yakni Alloh Swt yang maha kaya. Kita juga sering mendefinisikan pahlawan adalah orang yang berjasa bagi nusa bangsa terutama di masa perjuangan pra kemerdekaan dan pasca kemerdekaan. Pahlawan adalah mereka yang berjuang [baca: berperang] kemudian gugur sebagai bunga bangsa maupun hidup sebagai saksi sejarah. Mereka mewariskan bangsa ini, tanah air ini. Kita pun mengenal pahlawan tanpa tanda jasa. Dialah bapak dan ibu guru kita yang digambarkan dengan sangat apik dalam Laskar Pelangi. Semoga nasibnya semakin apik di hari kemudian.

Saudaraku, Islam pun tak pernah sepi melahirkan pahlawan. Mereka yang berislam tak pernah padam, yang memiliki semangat yang hebat, yang berdakwah dengan gagah. Jasa mereka masih terasa hingga hari ini. Ya, kita memeluk islam karena jasa Rasulullah Saw dan para shahabat. Mereka lah pahlawan sejati. Mereka lah panutan kita, sumber inspirasi kita. Begitu pula para ulama kita.
Hari ini kita membutuhkan banyak pahlawan. Orang biasa yang bisa berbuat luar biasa, wajaahidu fillahi haqqa jihaadihi. Orang Indonesia yang bisa berkarya, nahnu qawmun ‘amaliyun, kita adalah generasi yang bekerja nyata. Wong Banyumas yang bisa memberi sebanyak-banyak manfaat bagi sesama, khayrunnaas anfa’uhum linnaas. Ada beberapa hal penting yang perlu kita perhatikan sebagai para pahlawan baru :
1. Keberanian.
Sifat ini melekat dalam diri seorang pahlawan. Tidak disebut seorang pahlawan jika ia seorang penakut dan pengecut. Seorang pahlawan selalu berani menebar kebaikan dan menumpas keburukan [amar ma’ruf nahi munkar], berani menghadapi tantangan dan mengambil risiko, berani merebut peluang dan memanfaatkan kesempatan.
Berani berdakwah dan menegakan syariat islam meskipun terancam dituduh sebagai teroris. Kami bukan teroris, kami hanya aktivis, kami cinta perdamaian berpedoman pada Al-Qur an, begitu lantunan nasyid jihad Islamic Revolution Army [IRA].

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.”
[QS.’Ali ‘Imran[3]: 110]
Rasulullah Saw dan 300an shahabat berani bertempur dengan ribuan tentara Quraisy di perang Badar. Keberanian yang berbuah kemenangan. Panglima Besar Jenderal Soedirman berani memimpin peperangan meskipun sakit parah. Buya Hamka gigih & gagah berani mempertahankan fatwa haramnya Natal bersama.
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu." [QS.Fushilat [41]:30]

2. Pengorbanan.
Seorang pahlawan selalu siap siaga berkorban apa saja. Ia bersedia mengorbankan sebagian dari rejekinya untuk orang lain, dengan berzakat, infaq dan sedekah. Ia mau mengorbankan waktu istirahatnya hanya untuk sholat tahajud, bersua dan berdua dengan Sang Khaliq. Bahkan ia sanggup mengorbankan jiwa, raganya untuk Alloh Swt.
“Katakanlah: sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.” [QS.Al-An’am [6]:162]
Adalah Abu Bakar r.a mengorbankan semua hartanya fii sabilillah. ‘Umar ibnul Khaththab ‘hanya’ separuh dari hartanya. Atau puluhan pemuda dan pemudi Palestina yang mengorbankan jiwanya dengan istisyahadah [bom syahid] dalam perang melawan penjajah Zionis Israel. Berjihad mempertahankan setiap jengkal tanah islam, kiblat pertama ummat islam.
“Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rezki.”
[QS.’Ali ‘Imran[3]: 169]

3. Keikhlasan.
Seorang pahlawan akan berjuang, berbuat baik dan beribadah hanya mengharap ridho Alloh Swt. Ada atau tidak ada orang ia tetap berbuat yang terbaik. Ia selalu menjaga kebersihan hati, kelurusan niat dan menyempurnakan ikhtiar. Ia tak memikirkan pujian, cacian, penghargaan dan imbalan dari manusia. Ia juga tak berharap akan dikenang atau dimakamkan di taman makam pahlawan. Kalaupun ada semuanya adalah nikmat dari-Nya. Ia hanya berharap tercatat sebagai hamba-Nya yang sholeh.
“Dan katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” [QS.At-Taubah [9]: 105]

Akhirnya, selamat menjadi pahlawan. Lakukan yang terbaik bagi diri sendiri, bagi teman dan saudara, bagi keluarga dan masyarakat, bagi agama islam dan ummat muslim, bagi nusa dan bangsa. Bagi Alloh Swt, yang maha satu. Allohu a’lam.


Purwokerto Kota Satria
15 Dzulqa’dah 1430 H
3 November 2009
www.bayubarata.blogspot.com

Senin, 19 Oktober 2009

Orasi Aksi Solidaritas Gempa Sumbar Selasa, 6 Oktober 2009



“Assalamu’alaikum wr wb. Alhamdulillahi rabbil alamin. Bersyukur kepada Alloh Swt dengan segala nikmat yang tlah Dia berikan.
Bapak dan Ibu para pengguna jalan raya di Jenderal Soedirman yang saat ini melintas. Mudah-mudahan pepohonan di Jendsoed ini tidak ditebang, tidak ditumpas yang bisa mengakibatkan pemanasan local, Purwokerto jadi panas gersang. Terpanggang.

Bapak Ibu yang baik maaf kami bila mengganggu kenyamanan dan kelancaran berkendara. Sore hari ini kami dari Remaja Islam Masjid Agung Baitussalam, RIMBAS Purwokerto sengaja hadir, sengaja berdiri di jalan untuk menunjukkan wujud solidaritas, bentuk kepedulian kepada saudara-saudara kita seagama dan seiman, setanah air dan sebangsa yang sedang menderita akibat gempa bumi akhir September kemarin.

Bapak Ibu Mas dan Mbak yang baik. Gempa 7,6 Skala Richter yang terjadi 30 September 2009 pkl.17.16 Waktu setempat telah mengakibatkan lebih dari 500 orang meninggal dunia. Ribuan warga lainnya terluka parah. Kerugian harta benda tak terhitung. Sampai hari ini masih ada ± 275 orang masih tertimbun dalam reruntuhan bangunan maupun tanah longsor. Komunikasi terputus, listrik pun padam. Kabar terakhir, semakin banyak warga yang selamat terserang penyakit pernapasan akut atau ISPA, penyakit kulit bahkan stress, trauma dan depresi.

Bapak Ibu Mas dan Mbak yang baik. Kita semua yang ada di Purwokerto, di seantero nusantara, dimana pun berada tak pernah mengira akan ada bencana. Meskipun pasca tsunami hebat Aceh 2006 lalu Pemerintah telah menyiap siagakan pendeteksi gempa namun, namun goncangan dahsyat tetap terjadi. Semuanya ini kehendak-Nya, Dia yang memiliki kita semua, yang memiliki semua yang ada di langit dan di bumi. Ini takdir dari Alloh Swt.

Bapak Ibu Mas dan Mbak yang baik, kami mengajak kepada semua yang melintasi jalan utama kota ini untuk menyisihkan sedikit dari harta kita, dari rejeki kita, dari gaji kita untuk kita sumbangkan kepada saudara kita, para korban gempa di tanah Padang sana. Mereka adakah saudara muslim kita.
Innamal mu’minuna ikhwatun, sesungguhnya setiap muslim itu bersaudara.Oleh karena itu bersegeralah membantu, cepatlah memberi pertolongan kepada saudara kita. Apa yang bisa kita lakukan dari Purwokerto, dari tempat yang terpisah jarak berkilo-kilo meter.

Bapak, Ibu Mas dan Mbak yang baik. Kita bisa membantu dengan doa. Ini yang pertama. Kita doakan dalam sholat kita. Kita sisispkan dalam doa setelah sholat kita. Laksanakan sholat ghaib, sholat jenazah bagi mereka yang meninggal akibat bencana. Doakan mereka Ibu…doakan mereka Bapak…doakan mereka Mas dan Mbak.
Selanjutnya yang kedua, setelah doa, kita juga bisa memberikan dana. Ya, dana yang bisa dibelikan makan, pakaian, obat-obatan, kebutuhan pokok dan bahan bangunan. Ini lah bantuan nyata yang bisa kita berikan. Bantuan yang riil, yang bisa meringankan secara langsung penderitaan mereka.

Bapak, Ibu Mas dan Mbak yang baik, dengan peristiwa besar ini kami menyerukan kepada masyarakat seluruhnya untuk berinstrospeksi diri, mengevaluasi perbuatan kita selama ini. Adalah campur tangan manusia dalam tragedi bencana alam yang melanda tanah air beberapa bulan terakhir.
Alloh Swt berfirman dalam QS Ar-Rum ayat 41. Dzaharal fasada fil barri wal bahri bimaa kasabat aydinnas… Telah tampak kerusakan di muka bumi, di daratan dan lautan karena ulah tangan manusia. Maka marilah kita bertaubat dan menghentikan segala perbuatan dosa kita, perbuatan dosa kecil dan besar. Kita stop sekarang juga perbuatan maksiat kita. Bisa jadi apa yang terjadi baik itu banjir, angin topan, tanah longsor, mewabahnya penyakit menular hingga gempa adalah ulah perilaku kita atau orang-orang jauh sebelum kita ada hari ini.
Perbuatan maksiat dan dosa ditambah perilaku merusak lingkungan dan alam bisa jadi telah mengundang murka Alloh Swt. Kita ingat zaman dulu telah banyak bangsa, komunitas, kaum yang dibinasakan, mereka dihancurkan karena tidak taat akan syariat-Nya, terus berbuat maksiat dan dosa. Na’udzubillah min dzalik. Tentu saja kita semua tidak ingin peristiwa hitam itu terulang.

Bapak, Ibu Mas dan Mbak yang baik, bukan suatu hal yang mustahil bila Alloh Swt menggilirkan bencana di Purwokerto ini. Beberapa waktu yang lalu gunung Slamet yang kita bangga-banggakan ‘batuk dan pilek’, masyarakat 3 kabupaten panik luar biasa. Ternyata benar, jebule gunung Slamet termasuk gunung berapi yang paling aktif di dunia. Ada ± 200an gunung berapi aktif di dunia dan separunya ada di zamrud khatulistiwa. Mereka ada di Indonesia. Rupanya selain menyimpan potensi alam yang indah Indonesia juga bak api dalam sekam yang sewaktu-waktu bisa meletupkan bencana beraneka macam.

Akhirnya Bapak, Ibu Mas dan Mbak yang baik, kami mengajak semua elemen masyarakat untuk bertaubat. Bertaubat ini menyesal telah berbuat dosa dan maksiat, menyadari mudharat yang timbul kemudian bertekad tidak mengulangi. Lalu memperbaiki diri, keluarga dan masyarakat, menaman hutan kembali, menggusur vila-vila yang justru memicu banjir banding, memberantas penyakit masyarakat seperti madat, main, madon, maling. Penjualan miras dan narkoba serta judi harus menjadi prioritas pihak yang berwajib. Maling atau korupsi baik kelas kakap atau teri di semua lini pemerintahan, anggota DPR dari pusat dan daerah mesti meninggalkan perilaku merugikan ini. Prostitusi dan lokalisasi PSK kudu segera dibrantas tentu saja dengan cara yang bijak dan solutif, tidak sekedar operasi penjaringan.

Bapak, Ibu Mas dan Mbak yang baik, yang penting juga kita semakin mendekat pada Alloh Swt, iman kita meningkat gara-gara musibah yang terjadi. Itulah orang yang cerdas, orang yang bisa mengambil hikmah dari setiap kejadian. Ia manfataakan betul untuk meningkatkan kualitas diri dan amal kebaikan.

Bapak, Ibu Mas dan Mbak yang baik. Saya Bhayu Subrata dan semua temen RIMBAS mengucap terima kasih, syukron dan jazakumullah ahzasal jazaa atas bantuan Bapak, Ibu Mas dan Mbak semuanya sore hari ini. Kami pasti amanah dan kami pastikan apa yang Bapak, Ibu Mas dan Mbak berikan hari ini sampai dan bermanfaat bagi saudara kita di pulau Andalas sana.

Walhamdulillahi rabbil ‘alamin. Wassalamu’alaikum wr wb. Sampai jumpa di surga !

NB: dana yang terhimpun mencapai Rp.4.056.000. Acara yang sama digelar juga pada Sabtu, 10 Oktober 2009 di tempat yang sama.

Minggu, 04 Oktober 2009

Hujan & Olah Raga

Olah raga merupakan hak asasi tubuh. Nutrisi vital bagi jasad. Ia penting sepenting makanan yang tiap hari kita santap. Selain itu sebagai seorang muslim maka berolah raga adalah tanda kita bersyukur atas nikmnat badan yang sehat. Ingat, kita manusia adalah ciptaan-Nya yang paling sempurna. Laqod khalaqnal insaana fii ahsani taqwiim, Al-Qur an menyebutkan dalam Surah At-Tin : 4. Ya, bersyukur adalah menjaga, merawat, mengembangkan dan mengoptimalkan segala yang Alloh Swt berikan.
Masalahnya sudah 1 bulan ini saya tidak berolah raga. Dan pagi ini saya bertekad untuk membayar lunas. Setelah memberi kuliah subuh perdana saya di Masjid Agung Baitussalam di bulan Syawwal ini, di awal bulan Oktober ini. Saya pun bersiap. Alhamdulillah 2 lembar pertama juz 4 telah saya baca. Biasa ‘One Day One Juz’ sebagai amal unggulan menjadi prioritas utama. Sesampai di rumah saya langsung selonjor di kasur untuk membaca Dzikir Pagi Al-Ma’tsurat. Biasanya saya duduk bersila dengan mata terpejam dan mulut melafazkannya lirih di luar. Sambil menikmati udara pagi yang bersih. Namun kali ini beda. Tak terrasa mata ini menutup sangat pelan dan…gelap.
Kamar tampak terang saat ku buka mata satu persatu. Lampu masih menyala. Samar-samar ku dengar suara di dapur. Istriku sedang memasak. Ku melangkah keluar dan ternyata tanah telah basah. Hujan masih tersisa dari langit. Rintik-rintiknya menciprati bumi.
“Hujan deres ya Yang” Ku sapa mesra calon ibu dari anak-anakku
“Iya dari jam 5.30 an” jawabnya sambil terus memasak
“Alhamdulillah, untung saya ngga olah raga” Ku duduk di kursi meja makan
“Kok Alhamdulillah, ngga jadi olah raga kok bersyukur, kan rugi” Ia berbalik.
“Ya Alhamdulillah, coba kalau saya olah raga kan saya bakal kehujanan” jawabku santai.

Aku jadi teringat kisah jenaka si Abu Nawas. Suatu hari Abu kehilangan unta yang sangat ia banggakan. Unta yang kuat, lincah dan mahal. Namun Abu malah mesam-mesem dan berdendang riang. Orang-orang bingung lalu berkerumun.
“Hey Abu, engkau gila ya, baru kehilangan unta terbagus mu, kau malah gembira” Seorang tetangganya heran 7 keliling.
“Alhamdulilah…alhamdulillah…” Abu masih bertahmid sambil bernyanyi
“Hey Abu !” Satu lagi tetangganya kesal
“Saya sangat bersyukur…coba kalau saya pas naik unta kan saya ikut hilang Alhamdulillah…alhamdulillah…” Abu terus bersyukur.


Purwokerto Kota Satria
4 Oktober 2009/ 14 Syawwal 1430
Siapa yang belum shaum Syawwal

Senin, 07 September 2009

Bedug Pendowo


Bedug Pendowo

Masjid itu berdiri megah di seberang alun-alun nan hijau. Agung seagung aktivitas didalamnya; beribadah. Ku tatap lama bangunan mulia itu. Ku ingin segera memasukinya, duduk di dalamnya, berdzikir di dalamnya… selonjor disana, he he capek nih. Perjalanan 2 jam nonstop dari Purwokerto memang cukup melelahkan. Terlebih lagi dalam kondisi puasa. Energy harus dibagi untuk konsentrasi jalan, tenaga mengendarai. Istri lah yang merasa paling capek padahal ia membonceng.
Ya, pengendara dan motor harus istirahat. Keduanya memiliki mesin yang bila terus digunakan akan lekas rusak. Ngademin mesin motor dengan berhenti dan ngademin hati dengan air wudhu. 15 menit menjelang sholat Ashar saya manfaatkan betul untuk tidur… eh bukan, tilawah donk sambil terkantuk-kantuk. Kalau dulu para shahabat menangis saat membaca Al-Qur an tapi kita malah mengantuk ketika membaca Adz-Dzikr. Mata memang membaca tapi hati tidak. Inilah yang membedakan kita dengan generasi terbaik dalam sejarah islam; hadirnya hati dalam ibadah. Lantunan ayat suci-Nya deras mengaliri sekujur tubuh yang letih bersandar lemah di pilar masjid. Adem…
Sore ini, 23 Agustus 2009, tepat pukul.15.20 kita sholat Ashar berjama’ah di Masjid Agung Daarul Muttaqin, masjidnya Kabupaten Purworejo. Menara Masjid Agung itu ada di halaman, terpisah dengan bangunan masjid. Kokoh menantang langit. Di serambi depan ada benda purbakala yang konon terbesar di dunia. Bedug itu bernama Pendowo. Bedug yang dibuat pada tahun ± 1762 Jawa/ 1824 Masehi ini memiliki ukuran panjang 292 cm, lingkar depan 600 cm, lingkar belakang 564 cm. ada 120 paku kayu yang menancap di bagian depan dan 98 di belakang. Diameter depan 194 cm dan 180 diameter belakang. Bedug itu terbuat dari bahan khusus yakni pohon jati yang bercabang lima atau disebut pendowo dari Dukuh Pendowo Desa Bragolan Purwodadi. Bedug ini hanya dibunyikan pada hari Jum’at dan hari besar saja sebagai tanda waktu sholat tiba. Jadi tidak dipukul setiap sholat fardhu. Puas berpose dengan bedug, menara dan masjid kita pun meluncur ke Magelang.
Bedug biasanya ditabuh untuk menandai tibanya waktu sholat sebelum adzan. Namun sebenarnya penanda waktu sholat yang afdhol sudah ada yakni adzan. Teringat sejarah emas saat para shahabat Muhajirin dan Anshr bergotong royong mendirikan Masjid pertama di Madinah An-Munawwarah. Setelah Masjid Quba berdiri -tentunya tidak sebagus sekarang- beberapa shahabat memikirkan cara untuk memberikan tanda waktu sholat sekaligus menyerukan ummat untuk sholat. Ada yang usul menggunakan lonceng tapi ditolak sebab menyerupai kaum Nashrani. Akhirnya salah seorang usul memakai suara manusia. Rasul pun menyuruh Bilal untuk mengumandangkan seruan khas yang kemudian kita kenal dengan adzan.
Bedug memang bukan produk asli Islam. Ia merupakan warisan seni masyarakat Jawa yang sebelumnya menganut agama Hindu. Ini adalah akuturasi budaya. Terkait dengan penggunaan bedug. sebagian ulama mengharamkannya akan tetapi ada pula yang moderat dengan memanfaatkannya. Barangkali inilah fikih dakwah yang dipakai oleh para Wali Songo dulu yakni memanfaatkan budaya untuk mengenalkan islam. Tidak serta merta menghilangkan semua produk Jawa. Bahkan kita mungkin bisa mengklaim bedug adalah karya seni islami selama fungsi bedug hanya sebagai intro adzan bukan menggantikan adzan.

Purwokerto Kota Satria,
28 Agustus 2009

Senin, 31 Agustus 2009

Orasi Tarhib Ramadhan 1430 H



Sore itu H-2 Ramadhan, akhir bulan Sya’ban 19 Agustus 2009. Puluhan remaja berdiri melintang di jalan, di tiga pertigaan yang menyatukan alun-alun, Masjid Agung dan deretan pertokoan. Ya, Jalan Jensoed dan jalan Masjid menjadi saksi dakwah fardhiyah para aktivis Remaja Islam Masjid Agung Baitussalam (RIMBAS) yang dikemas sangat rapi dalam aksi jalanan bertajuk ‘Gerakan Taubat Nashuha’ (GTN). GTN adalah salah satu program unggulan untuk menyongsong bulan suci. GTN akan menjadi trade mark, icon bagi remaja masjid di Purwokerto dan Banyumas sebagaimana Pildarem, Pemilihan Da’i Remaja untuk kali keempat digelar 2009 ini. Pematenan itulah kata yang lebih tepat.

Sementara para pelajar sibuk membagikan stiker dan buletin kepada pengguna jalan saat lampu merah menyala, beberapa kader senior RIMBAS memberikan orasi, tak terkecuali saya. Walaupun tanpa persiapan yang matang saya pun akhirnya memberikan orasi. Ya, da’i itu memang harus selalu siap siaga, already for use alias selalu siap pakai. Kini dua mic sudah ada di tangan. Saya berdiri di atas trotoar, disamping saya grup hadroh tampak beristirahat setelah mendendangkan beberapa lagu. Dihadapan saya lalu lalang mobil dan sepeda motor, disekitar saya ada banyak orang yang sadang santai menikmati senja di areal alun-alun.
“Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdu lillahirabbil ‘alamin washsholatu wassalaamu ‘ala rasulillahi Saw. Asyhadu anal ilaaha illlah wa asyhadu anna muhammadurrasulullah.

Selamat sore Bapak, Ibu para pengguna jalan raya jalan Jenderal Soedirman yang berbahagia. Sebelumnya kami menyampaikan maaf apabila kami mengganggu aktivitas sore ini. Kami ingin menyampaikan sekaligus mengingatkan bahwa Ramadhan akan segera hadir, 2 hari lagi. Semoga tiada perbedaan, insya Alloh 22 Agustus 2009 besok kita kan bersama-sama berpuasa Ramadhan. Untuk itu marilah kita bersiap- siap menyambut bulan suci tersebut.

Bapak dan Ibu yang baik, marilah kita sambut Ramadhan dengan gembira, dengan senang hati dengan ikhlas. Ikhlas itu apa?, ikhlas itu bombong, wajah berseri penuh senyuman. Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan rahmat dan kasih sayang Alloh, bulan yang penuh barokah dan kemanfatan, bulan yang banyak ampuna dosa dan jaminan aman dari api neraka. Amiin.
Maka marilah bulan ini kita isi dengan aktivitas ibadah, selain puasa kita juga akan melaksanakan sholat tarawih 11 atau 23 rakaat, masing-masing baik dan ada dalilnya. Usahakan sholat fardhu 5 waktu secara berjama’ah di masjid dan musholla kita. Sebab sholat berjama’ah itu lebih banyak baik , lebih utama dan lebih banyak pahalanya. Jangan lupakan sholat-sholat sunnah sebelum atau sesudah sholat wajib.

Bapak Ibu yang baik dan para pengguna jalan raya, jangan remehkan makan sahur. Tapi Mas, saya kuat berpuasa meskipun tidak sahur. Ini bukan soal kuat atau tidak tapi ini soal sempurna atau cacatnya puasa kita, berkah atau hampanya puasa kita. Jadi sahurlah meskipun hanya dengan segelas air putih. Rasulullah pun pernah bersahur hanya dengan sebutir kurma. Subhanallah.

Bapak Ibu yang baik, kita harus jaga bulan yang baik ini dengan perbuatan yang baik. Hidupkan malam Ramadhan nanti dengan memperbanyak tadarus Al-Qur an, membaca kitab suci baik di masjid, musholla maupun di rumah kita. Sebab bulan Ramadhan adalah juga bulannya Al-Qur an jadi salah satu amal unggulan di bulan ini adalah tilawah Al-Qur an. Kurangi nonton tivi walaupun acaranya bernuansa Ramadhan akan tetapi itu bukan amalan Ramadhan. Bolehlah lihat tivi tapi pialh pilih, setiap ada kajian agama atau berita. Insya Alloh bisa menambah ilmu kita semua.

Bagi para Ibu pakailah pakaian islami, yang menutup aurat, menutup seluruh tubuh. Maka pakailah kerudung dan jilbab. Itu pakaian terbaik di muka bumi. Memakai jilbab tidak akan menyulitkan jodoh, tidak akan menyulitkan rejeki, tidak akan menyulitkan mendapat pekerjaan. Percaya dan yakinlah Alloh Swt yang mengatur rejeki setiap makhluknya.Halal dan thayyib itulah prinsipnya.

Tetaplah bekerja, berikhtiar yang halal dan baik walaupun sedang berpuasa. Sebab bekerja itu disetarakan dengan jihad dan bernilai ibadah. Allohu Akbar ! berdaganglah dengan jujur dan adil, jangan menipu. Anda yang ngantor lakukan yang disiplin dan professional, jangan korupsi, jangan manipulasi. Ingat Anda adalah pelayan masyarakat.

Bagi para pengelola hiburan, liburlah untuk sementara waktu kegiatan Anda. Syukur-syukur bisa berganti profesi. Hormatilah bulan Alloh Swt ini, jangan sampai Anda menodainya. Saya sangat sedih dan kecewa kemarin sore di sudut alun-alun ada promo hiburan sebuah club dengan sexi dancers-nya. Na’udzubillahi min dzalik ! kemarin, Pak Bu di dekat videotron ini suaranya keras sekali sampai terdengan jelas di Masjid Agung. Sakit telinga saya, mereka menjajakan maksiat, mereka menawarkan dosa. Masya Alloh ! Semoga ada sikap yang tegas dari Pemerintah Banyumas.

Akhirnya marilah di akhir bulan Sya’ban ini kita persiapkan diri kita, kita kondisikan keluarga kita, kita kondisikan lingkungan kita sehingga Ramadhan nanti kita bisa beribadah dengan khusyuk dan tertib. Perhatikan juga sekitar kita, kita banyu pihak yang berwajib jika menemui orang asing yang mencurigakan, segera laporkan kepada pihak yang berwajib.

Akhiru kalam, khayrunnar anfa’uhum linnas, sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak manfaatnya bagi sesama. Selamat berpuasa, semoga bertaqwa. Amiin. Terima kasih banyak. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Allohu Akbar !, Allohu Akbar !, Allohu Akbar !”

Purwokerto Kota Satria
29 Agustus 2009, Ramadhan ke-8

Minggu, 16 Agustus 2009

jadwal imsakiyah Banyumas & sekitarnya


SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA RAMADHAN 1430 H kepada seluruh ummat Islam di dunia
Spirit kita tahun ini adalah Ramadhan, LANJUTKAN !. Sebuah cita untuk mewarisi nilai Ramadhan, melanggengkan dan menyatukan dalam kehidupan kita sampai mati.

Sabtu, 08 Agustus 2009


4 PERSIAPAN RAMADHAN
http. www.bayubarata.blogspot.com

Ramadhan adalah menghitung hari lagi. Tak sadar kurang dari dua pekan lagi kita kan bersua dengan syahrul mubarak, syahrul Ramadhan. Ramadhan tahun ini berdekatan dengan agenda nasional HUT NKRI ke-64. Saat ini jalanan, perumahan tengah berhias menyambut hari bersejarah bangsa itu. Aneka warna layur, bendera dan pernak-pernik Agustusan berkibar dimana-mana. Acara peringatan pitulasan juga mulai digelar. Berbagai macam perlombaan pun tampak sangat ramai. Meriah sekali. Akankah Ramadhan mendapat sambutan yang sama ? Entah lah...

Ada tips praktis persiapan untuk Ramadhan 1430 ini. Oia, tema kita tahun ini adalah Ramadhan, LANJUTKAN !, sebuah cita untuk mewarisi, mentradisikan, melestarikan dan mengabadikan nilai ibadah Ramadhan di 11 bulan setelahnya. Setuju ? Persiapan itu saya rangkum dalam 4 i :
Pertama, i’dad ruhy. Persiapan ruhiyah alias iman. Bicara ruhiyah maka kita bicara niat. Silakan kaji hadits no.1 Arba’in Imam An-Nawawi. Luruskan niat, bahwa kita puasa hanya untuk-Nya. Hanya kepadanya kita berlapar dahaga. Ikhlas itilah kata kuncinya.

Ikhlas itu bombong (gembira). Berpuasa dan melaksanakan semua amalan selama bulan suci dengan riang gembira. Sahur di pagi buta dilakukan dengan senang hati. Ingat, bukan masalah kuat tidaknya puasa tapi ini soal berkah atau tidaknya puasa kita, sempurna atau cacatnya shaum kita. Sholat tahajud dilakoni dengan ringan hati. Kuliah subuh juga diikuti dengan hati lapang. Ikhlas itu tetap semangat melakukan amal ibadah & kebaikan ada atau tak ada orang. Istiqomah, itulah hasil dari keikhlasan. Ya, semuanya dinianti ibadah lillahi ta’ala.
Orang yang semangat di awal Ramadhan lalu melorot di tengah kemudian menghilang di akhir adalah ciri orang yang kurang persiapan ruhiyahnya. Masjid yang sepi jama’ah di tengah & akhir Ramadhan menandakan sepinya ruh/imannya umat islam. Ruhiyah yang sehat akan selalu tegar, kuat dan bersemangat.
Lakukan juga amal ibadah shaum sunnah sebagaimana anjuran Rasulullah Saw sehingga kita siap menyambut Ramadhan dengan baik. Ramadhan adalah syahruttarbiyah ruhiyah. Bulan pendidikan iman. Disini kita belajar keikhlasan, kesungguhan beramal dll.

Kedua, i’dad jasady. Fisik kita haruslah fit 100 %. Hanya orang yang sehat raganya yang mampu berpuasa. Bagi yang sakit atau berhalangan –bagi kaum hawa- tidak diperkenankan berpuasa namun menggantinya di bulan lain atau membayar fidyah. Konsekuensinya akan terasa lebih berat karena tidak bersama-sama.
Untuk itu jagalah kesehatan menjelang bulan suci ini dengan rutin berolah raga, makan teratur & bergizi serta istirahat yang cukup. Hati-hati berkendara juga termasuk persiapan fisik. Kalau memungkinkan cek up kesehatan.

Akan ada perubahan siklus hidup di bulan Ramadhan nanti. Tidur akan berkurang, jadwal makan akan bergeser sedangkan aktivitas tetap ada. Ya, berpuasa tidak boleh mengganggu aktivitas kita. Betul memang puasa itu lemas, itulah salah satu hikmah bersahur. Justru dengan tetap beraktivitas normal sebagaimana biasanya itulah yang akan menambah nikmat puasa kita ; saat berbuka nanti.

Ketiga i’dad fikry. Ibadah tanpa ilmu akan merusak, kata ‘Ali bin Abi Thalib kw. Oleh karena itu miliki ilmu dulu baru beramal. Pengetahuan kita akan rukun shaum juga harus dipenuhi. Tahu dalilnya, nash Qur an dan haditsnya. Semakin dalam dan luas ilmu pengetahuan tentang puasa Ramadhan insya Alloh semakin mantap kita menunaikannya. Kita kaji pula manfaat dan hikmah berpuasa terutama bagi kesehatan. AGUS atau Apa Gunanya bagi Saya, itulah yang perlu dirumuskan dahulu. AGUS adalah kloning dari AMBAK alias Apa Manfaatnya BagiKu versi Quantum Learning. Kloning tak akan kembar sempurna.
Ada referensi bagus untuk kelimuan shaum kita yakni ‘Fikih Ramadhan’ nya Ust.Salim Segaf Al-Jufry sang Duta Besar RI untuk Arab Saudi, ‘Fiqh Puasa’ nya DR.Yusuf Al-Qaradhawi. Kita juga bisa browsing internet di situs-situs islam, biasanya banyak tips, artikel dan konsultasi seputar Ramadhan. Selamat belajar !

Keempat, i’dad maaly. Rasulullah bersedekah sangat sering bahkan selalu sehingga dimisalkan seperti angin berhembus. Siapkan dana yang cukup untuk bersedekah, memberi makan berbuka, menyumbang kegiatan Ramadhan.
Hati-hati virus konsumtif kerap menyerang kita, terutama ibu-ibu. Jangan sampai berlebihan di bulan ini. Angaran belanja harus dicermati lagi. Mulai sekarang menabunglah atau alokasikan sebagian dari penghasilan kita untuk infaq, sedekah dan zakat fitrah. Hindari membeli barang-barang yang tidak perlu.

Oke, selamat menyongsong Ramadhan dengan iman yang sempurna, fisik yang prima, ilmu yang mumpuni dan dana yang cukup. Allohumma bariklana fii Rajab wa Sya’ban wa ballighna Ramadhan

6 Agustus 2009/ 14 Sya’ban 1430
Purwokerto Kota Satria

Once upon a time in Mungkid

Sabtu pagi, 1 Agustus 2009, kami berempat meluncur menembus hawa dingin dari Banjarnegara ke Magelang. Saya membonceng istri, sementara Bapak dengan Ibu. Saya tahu isi hati istri. Sedih yang amat sangat. Sang bapak meninggal Jum’at malam. Sebelumnya kami berdua berencana langsung ke Magelang sore itu namun karena diprediksi kesulitan bus sehingga akan sampai rumah larut maka kita memutuskan transit dulu Banjarnegara lalu ke Magelang Sabtu pagi. Namun semuanya terlambat… istri tak dapat mendampingi bapak di detik-detik terakhirnya. Adalah hal yang menyakitkan bila tak bisa mentalqin beliau saat sakaratul maut. Derai air mata dan kesedihan mengucur deras saat istri bertemu dengan ibu, Nur Habib dan Huda. Kepedihan yang mendalam. Alhamdulillah, ketegaran itu tampak nyata dalam kalimat penuh iman ; innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Bersyukur kami masih bisa menyolati beliau. Sebuah penghormatan yang mulia dari islam terhadap sang mayit. Almarhum baru dikebumikan ba’da dhuhur setelah acara nyadran. Seharusnya bisa didahulukan sebab jenazah sudah di rumah Jum’at malam. Ya, menguburkan mayat seharusnya bisa disegerakan. Ini anjuran para ulama.
3 hari ini akan ada tahlilan untuk mendoakan almarhum. Ada yang beda dalam menyikapi kematian warga. Di sana bahkan sangat mirip dengan acara kondangan nikah. Banyak sekali penta’ziah yang datang silih berganti. Ashabul mayit pun segera menjamu tetamu namun terkesan berlebihan. Di tempat saya, di Banjar dan mungkin di beberapa tempat lainnya jamuan untuk para pelayat hanya air putih dan permen. Tapi di sini ada makan juga, aneka jajanan juga tersedia. Satu hal yang sangat saya tentang adalah bila itu semua memberatkan keluarga. Sudah kehilangan anggota keluarga, harus mengeluarkan banyak biaya hanya untuk menjamu tamu. Beberapa ulama memakruhkan hal itu bahkan ada yang sampai mengharamkan. Allohummaghfirlahu warhamhu wa’afihi wa’fu’annhu.
Pagi ini segar sekali. Udara bersih memenuhi angkasa. Mentari muncul perlahan menyapa seisi bumi. Saya & istri jalan-jalan pelan, muter-muter kota Mungkid. Alun-alun kota tampak tidak begitu ramai. Maklum sudah pukul.06.30 WIB. Kita berjalan lurus melewati kebun tembakau bahan mentah rokok. Ya, Magelang juga dikenal senagai sntra tembakau. Pembicaraan soal manfaat & mudharat tembakau menjadi diskusi panjang yang sangat mengasyikan antara saya dan istri sepulang dari Mungkid. Kita berbelok ke pasar Borobudur. Oia, rumah istri deket, sekitar 3 km dengan candi Borobudur, satu dari 7 keajaiban dunia. Puas melahap nasi uduk di pertigaan pintu masuk candi. Kita mampir ke Masjid Agung An-Nuur, masjidnya Kabupaten Magelang.
“Saya ingin sholat dhuha” jawabku singkat

Tasbih, itu lah yang terucap saat menatap sang masjid. Jujur, lebih bagus daripada Masjid Agung Baitussalam Banyumas. Bangunannya berbentuk heksagonal sarang lebah yang tinggi dan kokoh. Menara indah berdiri megah di pojok utara siap mengumandangkan takbir. Akan tetapi pagi itu sepi sekali. Tak ada aktivitas pengajian misalnya. Atau para remaja masjidnya. Aneh padahal ada papan namanya. Eman-eman…Persis pukul 16.30 WIB kita meninggalkan Mungkid, dengan berat hati. Seharusnya masih harus bermalam 2 malam lagi namun Senin kita berdua harus kembali kerja. Bekerja juga untuk keluarga, jadi sama saja. Alhamdulillah, pukul. 18. 30 WIB sampai di Banjarnegara dengan aman dan lancar. Kita bisa berdoa di mana saja, pasti sampai dan insya Alloh makbul.

Minggu, 02 Agustus 2009

Dakwah & Media

Bhayu Subrata

Media itu penting
Dakwah adalah aktivitas menyeru, memotivasi, mengajak, memobilisir manusia menuju Alloh Swt, menuju Islam yang kaffah dengan hikmah, bijaksana, dengan teladan & pengajaran yang baik. Saat ini, bagi dakwah, media memiliki peran dan fungsi yang amat vital dan strategis.
Bicara media maka kita akan berbicara akan sarana. Media adalah alat. Media berfungsi sebagai perantara, jembatan, penyambung antara da’i dengan mad’u. Antara islam dan manusia. Media dibutuhkan agar dakwah lebih mudah diterima masyarakat.Supaya dakwah lebih efektif dan efisien. Malaikat Jibril adalah media komunikasi turunnya 6666 wahyu Alloh Swt kepada Nabi Muhammad Saw yang kemudian kita kenal sebagai mushaf Al-Qur an.
Media juga menjadi kebutuhan dalam kehidupan kita. Sepeda motor, HP, telepon dll, semua adalah media, alat yang membuat hidup kita semakin mudah, murah dan berkah, insya Alloh.

Ragam media
Sejarah islam mencatat, Rasulullah Saw pernah menggunakan media surat kepada para raja untuk mendakwahi & mengajak mereka masuk islam. Abul Qasim juga sering mengirim utusan (duta) ke Yatsrib dan negara tetangga lainnya. Efek positifnya adalah dakwah Islam berkembang sangat pesat. Jauh sebelum itu Sang Rasul berdakwah fardhiyah alias face to face, door to door alias personal approach. Hasilnya pun cukup menggemparkan, Hamzah bin Abdul Muthalib, Umar bin Ktahthab masuk islam.
Mengutip DR.Irwan Prayitno bahwa dakwah yang baik adalah yang bisa menyesuaikan dengan zaman. Maka media dakwah pun terus berkembang dan semakin beraneka ragam. Mulai surat kertas hingga surat eletronik (email). Mulai buletin hingga buku.Mulai radio hingga televisi. Mulai website hingga facebook. Pada dasarnya semua hasil fikir manusia bisa dijadikan media dakwah termasuk budaya. Konon, Sunan Kalijaga memanfaatkan wayang kulit sebagai sarana dakwah pada masyarakat Jawa. RIMBAS dan organisasi islam lainnya juga media dakwah yang harus eksis dan diberdayagunakan oleh ummat.

Media adalah keniscayaan
Dakwah islam harus lebih massiv, membumi, merakyat maka media adalah keniscayaan. Dakwah kudu lebih efektif dan efisien maka media adalah keharusan. Dengan radio atau tv, kita tidak perlu mengumpulkan orang di lapangan lalu memasang sound system besar dan menceramahinya. Dengan buletin dan buku kita bisa berdakwah dengan jutaan orang tanpa banyak bicara, antar generasi. Dengan website/blog kita hanya duduk di depan layar internet maka kita terkoneksi dengan milyaran manusia. Dengan HP kita bisa bertaushiyah ria.
Jadi manfaatkan sebanyak mungkin media dan ciptakan sebanyak mungkin media baru supaya dakwah islam lebih baik. Wallohu a’lam

Tulisan sederhana ‘tuk anggota baru RIMBAS, pewaris dakwah pd MABIT 25-26 Juli 2009

Kamis, 25 Juni 2009

BayTi



Assalamu'alaikum wr.wb
Buat Bhayu Subrata.........
Semoga engkau selalu dalam naungan dan Ridho Nya
Bhayu......
Pada hari..........dengan nikmat dan Hidayat Allah s.w.t, kalian berdua sampai pada saat yang paling bahagia, tetapi juga paling mendebarkan dalam kehidupan mu. Kata pepatah
" today we begin sharing not just love but life".
Hari ini kamu baru memasuki babak baru dalam kehidupan mu, kalau dulu kamu adalah manusia bebas yang boleh pergi sesuka hati, bertingkah laku sekehendakmu. Tetapi sejak hari ini, bila kamu belum juga pulang hingga larut malam, di rumah ada seorang wanita yang tidak bisa tidur karena mencemaskanmu.Dahulu, bila kamu mendapat musibah mungkin hanya akan mendapatkan ucapan turut berduka cita dari sahabat-sahabatmu, tetapi kini ada seorang istri yang akan bersedia mengorbankan apa saja agar kamu dapat meraih kembali kebahagiaanmu.
Bhayu...
Wanita yang ada di sisimu ini adalah wanita yang dianugerahkan Allah untuk membuat hidupmu lebih bermakna, lebih indah, insya Allah. Ia adalah amanat yang akan kamu pertanggungjawabkan di hadapanNya.
Bahagiakanlah istrimu, mudah-mudahan ia menjadi istri yang membahagiakanmu bila kamu memandangnya,mematuhimu bila kamu menyuruhnya dan memelihara kehormatan diri dan hartamu, bila kamu tidak ada. Bantu dia untuk mewujudkannya.
Bhayu...
Kelak bila perahu rumah tanggamu bertubrukan dengan kerikil tajam, bila bukit-bukit harapan diguncang gempa cobaan. Tetaplah bersama, teguh di bawah naunganNya. There is no Problem, Challenge!!!! Adanya tantangan itu adalah sarana bagi proses pematangan rumah tanggamu.
Ada baiknya kamu baca lagi kisah Nabi Muhammad dan istrinya, Beliaulah teladan dari semua teladan. Ketika Khadijah meninggal dunia, Rasul senantiasa memujinya, apa yang beliau katakan "Tidak, demi Allah! aku tidak mendapatkan pengganti yang lebih baik dari dia..! Dia beriman kepadaku ketika orang-orang lain masih dalam kekafiran. Dia menaruh kepercayaan padaku ketika orang-orang lain mendustaiku. Dia membantuku dengan harta ketika tidak seorangpun bersedia memberikan sesuatu.
Dan ketika Rasul meninggal dunia, ada beberapa orang menemui Aisyah, memintanya agar menceritakan sesuatu perilaku nabi s.a.w. Aisyah sesaat tidak menjawab permintaan itu, air matanya berderai, kemudian dengan nafas panjang ia berkata " Ah...semua perilakunya indah!"
Semoga demikian juga denganmu
Ya Allah ijinkan mereka berdua menikmati kebersamaan ini dan ridhoilah semua langkahnya.
Amin
Salam bahagia,
Septi Peni Wulandani

Minggu, 21 Juni 2009



Tasyakuran One Day One Juz
-Sang Bayu-

Program One Day One Juz mulai bergeliat hebat. Siang itu, Senin 15 Juni 2009 saya diundang seorang binaan Mentoring Agama Islam (MAI) SMKN 1 Purwokerto. Saya sempat kaget saya diundang ke rumah Adhika di Sokaraja, kawasan sentra getuk goreng salah satu makan khas kota Purwokerto.
“Syukuran khataman One Day One Juz Mas, bisa datang kan Mas” jelasnya saat telpon malam itu dua hari yang lalu. Senyum manisku menembus langit kelam.

Ku putuskan untuk tidak shaum sunnah Senin-Kamis. Harusnya sih jadwalnya puasa, maklum mau nikah jadi ibadah harus tambah rajin, i’dad ruhy atau persiapan ruhiyah, iman dan taqwa. Sabtu kemarin sudah QL di mabit bareng temen-temen.
“Siang ini pasti makan-makan, wah nda enak nek puasa, ngga menghormati tuan rumah, shahibul hajat” batin ku.

Pukul.13.30 WIB saya baru sampai. Saya minta maaf terlambat. Alhamdulillah kelima temen Adhika yang tergabung dalam MAI D’ Yusuf sudah duduk santai sambil melahap snack. Saya pun disambut hangat oleh Pak.Bowo, ayah Adhika dan ibunya. Saya duduk. Tak lama kemudian seorang tua yang disebut guru ngajinya Adhika datang. Pak.Mahmud mulai bertaushiyah setelah Pak.Bowo yang kerja di MTs membuka acara.
“Anda semua seperti sedang berputar mengitari sebuah supermarket. Anda hanya lihat luarnya saja yang indah. Anda pasti ingin masuk dan mengetahui apa saja di dalamnya” Nah Mas Bhayu ini lah yang akan mengajak Anda semua ke dalam supermarket. Mas Bhayu lah yang akan mengajak mendalami Al-Qur an”
Ilustrasinya boleh juga. Ini salah satu kelebihan ulama NU, pandai dalam beretorika, beranalogi. Berprinsip ala Rasulullah Saw, bicaralah dalam bahasa kaummu, sesuaikan dengan audiens, ma’du. Saya harus banyak belajar dari beliau.

Betul sekali, saya memang akan mengajak mereka masuk, mendalami Al-Qur an dengan LMQ NURy YC. Atau saya punya cara sendiri, asli ide sendiri. Selain One Day One Juz saya juga mengupas 1 ayat per hari dari juz yang saya baca. Dengan itu saya bisa mentafakuri dan mendalami ayat demi ayat Al-Qur an.

Sebelumnya Pak.Bowo menyampaikan rasa senang atas prestasi anaknya. Kata beliau kalau yang menyuruh orang tua si anak tak jarang mengabaikannya. Tapi jika orang lain malah bisa. Ya, seringkali orang tua hanya menyuruh dengan kata-kata tanpa perbuatan. Ada kaidah bagus dalam dunia dakwah, lisanul haal afshohu min lisaanil maqal. Berkata dengan perbuatan, tindakan nyata, perilaku, kebiasaan lebih ampuh, lebih berdaya daripada berkata-kata saja. Ini yang perlu diperhatikan oleh semua orang tua dan calon orang tua.

Keteladanan, itulah kuncinya. Rasulullah Saw selalu mengedepankan aspek keteladanan, pelopor dalam beramal. Saat beliau memerintahkan satu amalan maka pastilah beliau sudah menjalankannya terlebih dahulu. Begitu pula dengan larangan, beliaulah yang pertama kali meninggalkannya. Ing ngarso sung tulodho, ing madya mbangun karso, tut wuri handayani, begitu kata pujangga, eh punggawa pendidikan Ki Hajar Dewantara. Kata pendiri perguruan Taman Siswa ini 3 sifat penting seseorang dalam kepemimpinan dan perubahan: tulodho, contoh/pelopor. Setiap individu muslim adalah pemimpin maka jadilah teladan dalam segalanya. Karso, motivasi/ ajakan,seruan. Membangun kemauan. Yang ketiga lupa-lupa inget…apa ya ? Cuma inget kuncinya he he he


BOROBUDUR TEMPLEIni untuk kesekian kalinya saya ke candi Borobudur, satu dari tujuh keajaiban dunia. Seingat saya terakhir saya ke sini saat masih balita sekitar tahun 85an. Foto saat saya sedang main-main di pelataran candi masih ada. Waktu itu saya sedang lucu-lucunya, sedang nakal-nakalnya. Golden Time, kata Bunda Septi, seorang Ibu Rumah Tangga Profesional sekaligus Direktur Jarimatika Pusat.
Acara tour ke Borobudur sebenarnya bukan agenda utama saya dan keluarga. Tapi karena deket jadi eman-eman nek ngga mampir. Pagi itu, Ahad 7 Juni 2009 kami ke Magelang untuk satu agenda penting yang menentukan masa depan ciee… Ya, hari itu saya mengkhitbah seorang akhwat. Bincang-bincang persiapan hari-H selesai meskipun masih perlu pematangan lagi.

Kembali ke candi terbesar Dinasti Syailendra. Banyak sekali perubahan di sana. Kami bertujuh janjian dengan seorang temen klub vespa Bapak. Pak.Dalang, begitu temen-temen biker memanggil pria berkumis lebat ini. Penyuka vespa antik ini adalah seorang security atau satpam di kawasan wisata Borobudur. Alhamdulilah, kita semua bisa masuk gratis. Padahal tarif normalnya Rp.15.000 per orang. Lumayan. Enak juga punya banyak temen. Seribu teman masih kurang tapi satu musuh terlalu banyak, begitu peribahasa berkata.
“Dia juga seorang dalang juga, jadi kalau malam Minggu atau liburan atau hari-hari tertentu, saat ada permintaan dia ndalang di sini” jelas Bapak sambil menyusuri jalur menuju candi.
Ramai sekali hari itu. Ratusan bahkan ribuan wisatawan datang untuk menikmati keindahan, kemegahan dan keajaiban candi. Beberapa bis pariwisata terlihat parkir rapi di halaman candi. Oh rupanya ada yang sudah liburan.Sesekali ku lihat wisatawan mancanegara sedang mengabadikan bangunan batu raksasa. Kita pun segera menaiki tangga demi tangga ke puncak Borobudur. Padat sekali sampai macet. Jalan naik seharusnya tidak dipakai untuk turun. Pemandu wisata berteriak serak menjelaskan bahwa jalan turun ada di samping. Tapi semuanya berebut. Semuanya ingin sampai di puncak dan menikmati keindahan alam dari sana. Subhanallah..Allohu Akbar.

Kita pun tak melewatkan moment langka ini untuk berfoto bersama. Narsis sih tapi memang seperti itu. Yang penting tidak over. Biasa saja. Sebagian besar wisatawan berpose dengan stupa tertinggi dan terbesar. Sebagian lagi cukup puas dengan stupa-stupa kecil yang mengelilingi candi.
Seketika teringat satu judul bab dari tulisannya Sayyid Quthb dalam buku’Beberapa studi tentang Islam’ berjudul ’Sang Penghancur Berhala’, aku pun ambil pose siap meninju sebuah arca singa di pintu salah satu gapura dalam candi.
Sempat kulihat beberapa arca yang cacat. Rupanya masih ada orang yang berani memenggal kepala arca dan menjualnya ke para kolektor atau ke luar negeri. Harganya bisa sangat mahal. Saya kira hukumannya sedikit dibawah para pembalak liar, perusak hutan Indonesia.
Turun dari candi, kita langsung diserbu pedagang yang tak kenal lelah (Lho kan pernah ketemu, kok ga kenal sih…) Sebagian lagi menggelar aneka gadangan di tepian jalan. Ada yang menjajakan baju, hiasan dinding, gantungan kunci hingga miniatur candi. Wah puas deh, jauh-jauh ga rugi, dapat akhwat, dapat wisatanya. Alhamdulillah, siap-siap waktu kita tak banyak, 20 hari bukan waktu yang lama. Bismillah. (tidak bersambung)

Rabu, 03 Juni 2009

SMS Tahajud Call

Asslamu’alaik wr wb. Hai frend td q mmpir ke blog U.And q t’trik tuk b’gabung dlm prgrm TAHAJUD CALL yg U bkin.Q leh gbung kn? Nnt mlm mlai bgunin Q ya..
085 327 036682

Aslmkm. Thanx 4visiting my blog.jadilh yg ptama, jgn mnunggu. siapa sj bs bgabung dg TC.U ajk tmn2 dkt dl,ok. Maaf nama Anda siapa? asal? msh skolah? Bhayu Subrata. SENT

New Message: Sy Arief MWI Kbarongan
------
Senyumku berseri. Yes, blog ku sudah mulai terkenal. Banyak yang mengakses. TC adalah satu amal islami dalam konsep amal jama’i yang sedang saya kampanyekan. TC sebenarnya adalah lanjutan dari amal Al-Ma’tsurat. Nah sebelum kedua amal itu kita melaksanakan One Day-One Juz dulu. Ya, membaca Al-Qur an memang perlu kita tradisikan, kita jadikan menu harian. Prosedurmya memang bertahap, satu-satu. Namun bila memungkinkan bisa bersamaan dua atau tiga sekaligus akan lebih baik, manajemen waktunya semakin akurat.
TC adalah sebuah cara untuk melatih qiyamulail secara bersama-sama, di waktu yang sama tapi di tempat masing-masing. Teknisnya adalah siapa yang bangun duluan me-missed call temennya, berantai satu-satu. TC ini berlaku untuk satu kalangan; ikhwan (putra) ke ikhwan, akhwat (perempuan) ke akhwat. Dilarang keras lintas kalangan.

Sholat malam atau qiyamulail memang terasa berat bagi sebagian orang. Bangun dini hari pukul.02.00 / 03.00 WIB bukan perkara mudah. Hanya orang yang benar-benar memiliki tekad baja atau kata Anis Matta, Lc, quwwatul iradah, kemauan yang kuat. Ya, semuanya berawal dari niat. Kita bisa dengan mudah bangun dini hari untuk nonton bola liga Champion. Kalau saya dulu tidak mau kehilangan tendangan pisangnya David Beckham. Nah, kalau untuk liat bola saja kita bisa mengapa susah untuk bertemu Alloh Swt. Atau kita bisa bangun malam pas esok harinya kita ujian. Atau lagi pas kita ada keinginan, punya hajat, akan menikah misalnya, he he…yah ketahuan deh

Berikut ini dalil kewajiban sholat malam :
“Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” QS.Al-Israa’ [17]: 79
“Hai orang yang berselimut (Muhammad), bangunlah (untuk sembahyang) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya), (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit. atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan. Sesungguhnya Kami akan menurunkan kapadamu perkataan yang berat. Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan.” QS.AL-Muzzamil [73]: 1-6

Sedangkan dari hadits Nabi Muhammad Saw yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari menyebut bahwa sholat yang utama setelah sholat wajib dalah sholat malam.

Saya punya tips praktis supaya kita bisa bangun malam :
1. Niat, ini sangat penting. Sebelum tidur niat kan sholat tahajud. Minta pada Alloh Swt dibangunkan jam.03.00 WIB misalnya. Upayakan sebelum tidur berwudhu dulu, sikat gigi pasti. Kalau sempat baca Qur an beberapa ayat.
2. Pasang alarm jam duduk kita atau HP kita, setting superloud speaker plus vibrate, letakkan di dekat telinga kita sehingga pas waktunya HP akan bergering nyaring dan bergetar hebat.
3. Kalau bisa jangan tidur terlalu larut malam. Kata Aa’ Gym rumus sholat malam itu cepat tidur-cepat bangun. Jika ingin bangun jam.03.00 WIB ya tidurnya max jam.22/ 23.
4. Buatlah target. Untuk awalan sepekan 1 x dulu kalau sudah istiqomah tingkatkan 2 x, 3 x hingga 7 x. Tidak usah terlalu banyak rakaatnya, 2/ 4 rakaat saja plus 3 rakaat witir. Yang penting doanya yang banyak.
5. Ikuti kegiatan MABIT (Malam Bina Iman dan Taqwa) untuk membiasakan bangun malam. Kita pasti dibangunin oleh temen kita.
6. Redupkan cahaya, remang-remang. Jangan gelap lap, beberapa ulama memakruhkan itu.
7. Terkadang kondisi nyamannya tempat tidur ikut membuat malas bangun. Jadi sesekali tidur di karpet atau di tikar supaya gampang bangun.

Bila semua cara itu belum juga bisa membuat kita bangun maka inilah cara terakhir, senjata pamungkas. Sebelum tidur, minumlah air putih 3/ 4 gelas. Saya jamin pasti bangun, he he…