Jumat, 27 Februari 2009

be the 1st

Be the first, be the winner

Seorang pria duduk bersandar di meja kerjanya. Pandangannya diam melekat pada layar warna sebuah laptop. Ia menunggu sesuatu. Senyumnya mengembang seketika. Tangannya cepat mencapai mouse dan menulis beberapa kata.
“Asyik internetan” ucap ku setelah salam. Kini ku sudah disebelahnya.
“Numpang buka blog saya Ustadz?” begitu saya biasa memanggil bapak satu putra dan satu putri ini.
“Boleh” jawabnya singkat

Akses internet di zaman sekarang memang sangat mudah. Kini kita bisa menjelajah dunia maya tanpa harus ke warnet. Cukup pergi ke alun-alun. Kok bisa? Ya, sekarang ada fenomena baru di jagad high tech. Itulah hotspot. Sederhananya hotspot adalah sebuah area dimana kita bisa mengakses internet dari laptop kita tanpa biaya. Tentu saja harus ada modem dan perangkat lainnya. Atau kita bisa membeli sebuah HP bermerk…, maaf disensor ga boleh sebut nama… yang sekaligus jadi modem. Ya HP ya modem. Hebat pula kau ! murah lagi jauh dibawah Rp.500.000 kita bisa internetan sepuasnya selama 6 bulan, gratis. Siapa saja juga ngiler…

Di Purwokerto ada beberapa hotspot yang bisa kita manfaatkan. Di kampus dan sekitarnya, di beberapa café, rumah makan juga ada fasilitas hotspot. Semua itu adalah bagian dari excellent service.

Kembali ke laptop. Blog ku yang beralamat di bayubarata.blogspot.com membuka pelan. Perlahan mulai terbaca.
“Wah, aku sebenarnya sudah ada ide membuat kaya Antum…” Ia tertawa saat melihat poster kecil serupa caleg yang mewarnai jalan-jalan dan sudut kota. Maklum mau Pemilu jadi banyak gambar caleg dimana-mana.
Poster itu memang meniru baliho para caleg. Disana ada foto saya dengan background langit berawan. Logo JARIMATIKA dibingkai heksagonal sarang lebah berwarna kuning dengan nomor urut 99 ada di arah jam 2. Disamping logo ‘partai’ tertulis 3 program 250 hari yakni pemberantasan buta Matematika, anggaran pendidikan 20 % dan satu lagi saya lupa. (Moso caleg lupa programnya…). Di bagian bawah tertera nama saya dengan huruf besar: BHAYU SUBRATA,S.Sos dengan nomor urut 2. Nomornya di centang. Tepat disebelahnya ada tulisan “ Ingat, sekali centang”. Inilah kreativitas.

“Ya, udah Ustadz, dibuat saja..” Aku masih mesam-mesem
“Lah, wis kedhisitan…” lanjutnya kurang semangat.
“Ga pa pa Ustadz” saya memotivasi
“Ide boleh sama, dan bersamaan adanya tapi siapa yang duluan merealisasikannya, itulah yang menang” lanjutku lirih.

***
Banyak sekali ide brilian yang bermunculan, berseliweran di kepala kita, di banyak kepala manusia yang bernafas di muka bumi. Uniknya ide itu terkadang tumbuh cepat di saat yang sama, atau di selang waktu yang tidak lama. Dan uniknya lagi seringkali ide itu sama atau mirip.

Kasus klaim sebuah karya orang lain adalah miliknya, adalah ide atau gagasanya darinya bisa jadi timbul karena saat itu, jam itu, detik itu ia, si pemilik ide tidak segera merealisaikannya. Ide sebagus apapun tidak akan bermakna ketika tidak diwujudkan. Di zaman milenuin ini ide kita perlu kita patenkan, kita lembagakan yang dilindungi oleh hak kekayaan inteletual sehingga kita aman.

Beberapa penulis senior menyarankan para penulis junior untuk selalu membaca notes kecil dan ballpoint kemana pun ia pergi. Jadi saat ada ide baru, dapat inspirasi ia dapat segera menuliskanya. Karena ingatan kita terbatas atau hal yang harus kita ingta sangat banyak atau juga kita sering lupa sehingga eman-eman jika ada ide bagus tidak kita tulis..

Seringkali kita kehilangan ide segar atau gagasan baru gara-gara kita tidak segera mengikatnya, tidak segera menuliskanya dan tidak bersegera menrealisasikannya menjadi sebuah tulisan, cerpen.

‘Ali bin Abi Thalib k.w pernah mengatakan “Qayyidul ‘Ilma bil kitaabah”, ikatlah ilmu dengan buku”. Tentu saja agar ide atau ilmu kita pindah di buku kita perlu alat tulis. Pake HP juga bisa kok.

Selamat berpikir dan cepatlah merealisasikannya.

Senin, 16 Februari 2009

Islam Agama Kasih Sayang

Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. (QS. 3:159)

Islam hadir di dunia membawa cita-cita luhur ; rahmatan lil ‘alamin, menjadi rahmat bagi seluruh alam. Agama samawi terakhir ini datang dan berkembang dalam kedamaian, kebaikan, dan kasih sayang. Islam tidak disebarkan dengan kekerasan, dengan peperangan, dengan paksaan. Tidak. Islam itu ditebarkan penuh dengan kerelaan. Islam itu pilihan terbaik.

Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang salah. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Taghut dan beriman kepada Allah, maka sesunguhnya ia tela berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-Baqarah [2]:256)

Konsep besar yang melingkupi kasih sayang dalam islam dinyatakan dalam Al-Qur an surah Al-Hujurat ayat 10 :
Sesungguhnya orang-orang mu'min adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat.

Ya, kita semua bersaudara, tidak peduli bangsa dan suku bangsa, tidak peduli warna kulit dan bahasa, tidak peduli asal dan sejarahnya, selama ia bersyahadat dan melaksanakan rukun islam maka ia saudara kita. Hak-hak sesama saudara wajib ditunaikan. Jenguklah ia bla ia sakit, doakan dia. Nasihatilah ia bila minta saran. Berikan salam dan jawablah salamnya, dan lain-lain.
Tidak beriman seorang diantara kamu hingga kamu mencintai saudaramu sebagaimana kamu mencintai dirimu sendiri.

Lihatlah bagaimana penjelasan Rasulullah Saw yang dirangkum dengan sangat apik oleh Imam An-Nawawi dalam Hadits Arba’in. Beliau menyamakan kasih sayang, menyetarakan, menyejajarkan perlakuan sesama kita dengan penuh cinta, penuh kasih sayang.
Rasullulah Saw mengibaratkan ummat Islam, kita semua bagaikan satu tubuh, kal jasadi, yang jika salah satu bagian sakit maka bagian yang lalin pun akan merasakan hal yang sama. Satu dan yang lain saling berkaitan. Ya, badan kita adalah perumpamaan atau miniatur kasih sayang itu.

Nilai-nilai kasih sayang dalam Islam sangat melimpah adanya. Kasih sayang itu terucap jelas dan indah dalam salam kita, “Assalamu’alaikum wa rahmatullah wa barakatuhu”, Semoga keselamatan dan kasih sayang Alloh Saw selalu Anda nikmati. Salam adalah doa maka sampai sampai kapan pun ucapan salam khas ini tiada kan tergantikan dengan ‘Selamat Pagi, Selamat Siang, atau Selamat Malam’. Abul Qasim menjanjikan kalian akan berkasih sayang jika menjalankan ritual ini; anfussalam, tebarkanlah salam diantara kalian.

Kasih sayang islam juga terlihat jelas dalam senyum manis kita. Selain itu ibadah yang paling mudah, senyuman juga bentuk kasih sayang kita kepada saudara kita. Jangan remehkan itu. Senyuman itu juga bernilai sedekah. Senyuman dari hati, jatuh ke hati…kata Raihan.

Kasih sayang Islam tampak nyata dalam sedekah kita, dalam infaq kita, dakam zakat kita. Ya, Islam punya aturan untuk berkasih sayang kepada orang lain khususnya 8 asnaf; yatim, fakir, miskin, muallaf, ibnu sabil, musafir, dll. Mengutip motto ZIS Centre Baitussalam bahwa kita memang harus ‘Berbagi Sesama, Sejahtera Bersama’. Ingatlah ada hak orang lain dalam diri kita, dalam harta kita, dalam waktu yang kita punya.

Kasih sayang islam juga berlaku pada tetangga kita. Perbanyak kuahnya ibu-ibu…lalu bagikan pada tetangga kita. Rata dan adil, semua dapat. Rasulullah Saw mengecam keras seorang tetangga yang hidup enak, berkecukupan bahkan berlebihan sementara tetangganya kelaparan, hidup pas-pasan dan kekurangan.

Kasih sayang islam juga hadir dalam ruang tamu kita, ‘Barang siapa yang beriman pada Alloh Saw dan hari akhir, maka muliakanlah para tamu’. Segeralah menjamu tamu, jangan biarkan tamu kita menunggu lama suguhan kita. Apalagi jika ia musafir. Berikah apa yang kita punya, apa yang sama dengan kita.Tamu kita berhak menginap di rmah kita maksimal 3 hari.

Kembali ke surah ke-49, Al-Hujurat. Kasih sayang sesama kita lebih ditegaskan sebagai berikut :
Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olokkan kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olokkan)dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olokkan) wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olokkan) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. .Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim. (QS. 49:11)
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yaang lain.Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati. Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertaqwalah kepada Allah.Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. (QS. 49:12)

No comment untuk 2 ayat diatas, jelas sekali bahwa Islam sangat menjunjung tinggi bentuk kasih sayang. Oleh karena itu mari kita saling menghargai, saling ber-positif thinking / husnu dzan, janganlah saling curiga apalagi phobia, jangan mendengki karena ia bagai api yang melumat kayu.

Fakta sejarah bagaimana nilai kasih sayang islam diedarkan telah membumikan islam mulai dari Jazirah Arab hingga benua Eropa, berawal dari tanah tandus padang pasir sampai tanah subur makmur nusantara. Fakta sejarah itu telah ada di diri Rasulullah Saw.
“Sesungguhnya engkau, Muhammad adalah berkepribadian luhur, berakhlak mulia. Rasulullah Saw adalah sosok manusia yang penuh kasih sayang, sopan dan santun, ramah sekaligus tegas.
Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka...(Al-Fath [48]: 29)

Mari kita baca kembali kisah perjalanan kehidupan Nabi Muhammad Saw, kita kaji terus sirah nabawiyah, dan sepak terjang dakwah beliau. Kita ‘kan temukan mutiara dan berlian kasih sayang, cinta, solidaritas dan persaudaraan.

Qur anic Generations 2

Ahad, 8 Februari 2009
Al-An’am, itulah nama surah ke 6 di tengah juz ke-8 ini. Artinya hewan ternak. Hewan adalah salah satu ciptaan Alloh Swt di bumi ini. Masing-masing diberi hak hidup, jatah umur, kemampuan untuk berkembang biak, skill mempertahankan diri, keahlian mencari makanan dll. Mereka semua taat pada aturan Sang Khaliq.

Binatang memang diciptakan untuk manusia, bisa untuk membantu pekerjaan manusia, untuk dikonsumsi. Bacalah ayat 142, “dan diantara hewan-hewan ternak itu ada yang dijadikan pengangkut beban dan ada pula yang disembelih.”

Saya teringat dengan keponakan saya yang sedih saat melihat ayam akan disembelih. Kasihan, katanya. Saya jelaskan bahwa hewan ada untuk manusia, justru dia, si ayam bahagia karena bisa bermanfaat bagi manusia. Si ayam akan berterima kasih lagi jika kita menyembelihnya dengan aturan Islam, lalu memasak gadingnya dengan baik dan sedap. Lalu bagi-bagi dengan teman dan tetangga. Begitu pula dengan kambing. Buah-buahan juga, si pohon tidak akan rugi dan marah kalau kita memetik buah yang masak, justru -seandainya bisa ngomong- ia akan berterima kasih sebab dengan dipetiknya buah yang masak ia bisa menumbuhkan buah lagi. Terus tumbuh dan tumbuh. Si pohon akan sedih jika buahnya yang sudah masak membusuk karena tidak diambil. Kerennya, dia tidak produktif, he..he… Makanya kita ga usah marah-marah kalau buah kelapa kita dimakan bajing, jambu di pekarangan kita disamber batman eh, kalong. Ya, itu rejeki mereka, hak mereka.

Di pelajaran biologi kita dulu, salah satu faktor yang membantu pembuahan, kawin / penyerbukan silang sehingga bisa muncul varietas buah-buahan atau bunga yang baru adalah para binatang. Terima kasih hewan…

9 Februari 2009
Di akhir surah Al-A’raf, surah ke 7 masih di juz 9, ayat 204, Alloh Swt meminta kita agar diam, mendengarkan dan memperhatikan saat Al-Qur an sedang dibacakan. Diam adalah satu wujud ketundukan kita. Mendengarkan adalah satu bentuk perhatian kita. Memperhatikan adalah satu sikap cinta kita. Untuk apa kita melakukan semua itu? Karena Alloh Swt ingin kita atau agar kita mendapat rahmat-Nya.

Dimana pun kita, sedang apa saja kita kok tiba-tiba terdengar suara orang membaca Al-Qur an maka kita berhenti, kita diam sejenak. Kita simak ayat-ayat Ilahi. Eh,apa bedanya mendengarkan dengan menyimak ? Dalam bahasa Inggris ada hearing ada listening, kalau hearing itu sekilas, sebentar, sepintas lalu. Tapi jika listening itu lebih tinggi derajatnya, lebih baik dari mendengar. Sama-sama menggunakan telinga tapi nilai rasa dan energi yang diberikan beda. Pendek kata, menyimak itu mendengarkan dengan penuh perhatian, mengikuti setiap kata yang terucap. Nah, listening itu menyimak.

Itulah mengapa kita diwajibkan untuk diam, menyimak bacaan imam sholat kita. Simak baik-baik, barangkali ada yang salah segera luruskan. Simak baik-baik karena ada banyak perintah dan larangan disana. Wajar para nabi, para shahabat bisa menangis sesenggukan, wajah mereka basah oleh air mata bahkan sampai bergetar, bergoncang. Subhanallah, mereka menyimak, bukan hanya dengan telinga akan tetapi dengan hati, otak dan pikiran mereka.Mereka itulah yang mendapat rahmat. Mau ?

Selasa, 10 Februari 2009
Surah baru, ke-8, Al-Anfal tentang harta rampasan perang. Surah ini berisi kisah perang Uhud, perang ke-2 ummat Islam pasca Hijrah. Disini jumlah ummat islam berlipat hampir 1000 pasukan. Kemenangan yang di depan mata nyaris sirna gara-gara ghanimah yang menyilaukan mata dan melenakan semangat jundullah.

Ya, ujian itu tidak mesti berupa masalah. Ujian itu tidak selalu kesusahan. Ujian itu bukan berarti saat kita di bawah atau kalah. Kalau itu biasanya kita mendekat dan lebih dekat dengan-Nya. Taat pada aturannya. Saat itu kita lebih mudah sadar, tobat, kembali pada rel kita.

Tapi ujian juga saat kita ada di atas, di puncak prestasi. Saat kita berkecukupan atau banyak harta, dalam kondisi lapang, longgar. Dalam kebahagian, kesenangan. Saat kita di puncak kesuksesan atau sedang menanjak kesana. Saat itu tidak banyak dari kita yang lulus ujian. Kita lupa perintah Tuhan untuk sedekah, infaq dll. Kita malas dan menunda sholat karena meeting. Kita sombong, merendahkan orang lain. Meremehkan sesama. Ya, saat itu kita telah gagal… Kesuksesan yang ada malah menjadi bumerang.

Katanya banyak orang yang tidak mental siap ketika kaya. Tidak bisa mengendalikan diri ketika sukses. Ada cerita seorang yang bisa kaya dalam waktu singkat, dengan jalan halal tentunya, ia tidak siap mental akibatnya keluarga berantakan, karena ia menikah lagi. Tidak siap mental saat sukses, ia jadi sombong, pamer, menimbun harta, dll.

11 Februari 2009, Rabu pagi
Ini satu-satunya surah yang tidak diawali dengan basmalah, jumhur ulama menjawab sebab ayat ini berkisah tentang peperangan so ga etis kalau ada bismillah nya yang kental dengan rahmat Alloh Swt.Wallohu A’lam.

Perhatikan surah At-Taubah ayat ke-103,”Ambilah zakat dari harta mereka…”. Ayat ini perintah bagi amil zakat untuk pro aktif, jemput bola dalam hal zakat. Jangan hanya diam, cari muzakki, orang kaya atau berada, minta zakat ke mereka. Ya kesadaran ummat islam untuk berzakat perlu dipompa terus. Kita hanya mengenal zakat fitrah dan zakat maal, padahal ada zakat profesi, zakat pertanian-peternakan dll. Ya, ummat perlu ‘dipaksa’ untuk mengeluarkan zakat. Zakat ini kata umum, kata khususnya adalah sedekah dan infaq. Jadi kita juga bisa memotivasi orang lain untuk bersedekah, infaq dan zakat. Kadang kita juga perlu ‘menjebak’ mereka. Jujur, transparan, dan profesional ini harga mati dalam pengelolaan zakat.

Bukan apa-apa, zakat, sedekah, infaq itu untuk kita semua, kembali ke kita. Ibarate retribusi/ pajak pemda lah, kita bayar kita dapat imbalannya. Manfaat zakat dijelaskan lebih lanjut supaya ummat termotivasi, tergerak, semangat, PD, yakin dan tahu kegunaanya.
“…guna membersihkan, dan mensucikan mereka, dan berdo’alah untuk mereka”

Pulsa plus pahala, itu motto RIMBAS Cell, unit usaha para remaja di Masjid Agung Baitussalam ini menjual pulsa lebih mahal dikit dari pasaran. Selisihnya Rp.500. Selisih itulah yang kita namakan sedekah dakwah. Tentu saja kita kabari dulu. Jadi setiap orang yang belanja pulsa, kita ‘jebak’ untuk bersedekah, he he.

Kamis, 12 Februari 2009
Huud, nama surah ini diambil dari nama seorang Nabi utusan Alloh Swt. Selain Nabi Huud a.s, ada surah Ibrahim (14), Nuh (71), Yusuf (12), Yunus (10), dan Muhammad (47).
Janji Alloh Swt bahwa semua makhluk-Nya dijamin rizkinya jelas tercantum di ayat ke-6. Rizki itu tidak selalu berwujud uang / gaji, akan tetapi apa saja yang kita rasakan, terima itu adalah rizki. Rizki hewan dan tumbuhan sudah ditentukan dari tanah, matahari, air, hinggapnya serangga di bunga,, dll. Suatu ketika kita ditraktir teman, dapat hadiah, diundang tasyakuran, mendapat pekerjaan, dll. Itu semua bisa kita maknai sebagai rizki.
Kisah bersejarah perjalanan dakwah Nabi Nuh a.s dalam episode membuat bahtera untuk mengangkut para pengikutnya berikut hewan-hewan sekitar. Saat itu tidak ada tanda-tanda akan ada banjir besar sehingga Nabi Nuh ash sempat dianggap orang gila. Kapal tersebut kemudian yang diyakini oleh para ilmuwan hari ini benar-benar ada. Berita ini pernah dimuat di harian Republika, Februari tahun ini.
Banjir itu sangatlah besar sehingga menenggelamkan gunung tertinggi yang dinaiki anak Nabi Nuh a.s. Ya. Kan’an tergolong orang yang rugi besar karena tidak beriman. Meskipun ia anak seorang Nabi tidak menjamin ia akan beriman. Apakah Nabi Nuh gagal mendakwahi keluarganya ? gagal mendakwahi anak dan istrinya? karena lebih fokus kepada orang lain? Wallohu a’lam .
Akan tetapi ini pelajaran yang amat berharga bagi siapa saja. Bahwa iman tidak dapat diwarisi dari seorang ayah yang bertaqwa. Iman itu diupayakan. Iman yang bagus itu rawat, ditumbuh kembangkan, dijaga.

Jum’at, 13 Februari 2009
Al-Qur an adalah kitab yang berisi banyak kisah, kata seorang ulama sepertiga dari isi kitab suci ini adalah kisah-kisah. Untuk apa Alloh Swt menceritakan peristiwa yang telah lalu kepada kita ? Jawabanya ada di ayat 111, surah Yusuf di juz 13 ini.
“Sungguh pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang yang mempunyai akal.”
Ya, Alloh Swt memerintahkan kita untuk berpikir, afala tatafakkaruun..memutar otak mencari hikmah, pelajaran/ ibrah, mencoba mengkontekskan, menghubungkan kisah yang ada dalam Al-Qur an dalam kehidupan kita. Kisah epik itu menghibur dan mendidik.

Surah ini juga bercerita perjalanan hidup nabi yang paling ganteng sedunia dari kecil hingga dewasa. Dari dibuang oleh saudara-saudaranya sampai menjadi pejabat istana. Bagaimana kehebatan iman Nabi Yusuf a.s saat digoda oleh Zulaikha, istri Raja. Penjara lebih disukai dari pada hidup bergelimang dosa. Kepandaian beliau menfsirkan mimpi yang kemudian menjadi jalan bebasnya beliau. Keberanian pemuda Yusuf mencalonkan diri menjadi anggota dewan, eh pejabat istana (menteri keuangan) yang kemudian dengan kebijaksanaannya bisa mengatasi kemelut di Mesir. Hebat kan ?
Nah, yang terakhir ini sering dijadikan dalil bahwa dakwah juga perlu masuk ke wilayah pemerintahan, politik dan kekuasaan.

Sabtu, 14 Januari 2009. Hari nafsu sedunia, Valentine Day.
Di Juz 14 ini, Alloh Swt mengingatkan kita akan bahaya sifat sombong. Kembali kisah iblis disampaikan dengan gamblang mulai ayat 26 – 42 surah Al-Hijr. Pengusiran iblis dari surga-Nya berawal dari keengganan iblis bersujud pada manusia perdana. Iblis sombong dan merendahkan manusia Adam dengan kata-kata,
“Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk.” Ayat 33

Sejak saat itu iblis dikutuk oleh Alloh Swt sampai kiamat tiba. Iblis sakit hati ,(emang iblis punya hati?...) dan bersumpah akan menggelincirkan, menyesatkan anak cucu Adam. Ternyata iblis tahu bahwa tidak semua keturunan Adam bisa dijerumuskan. Simak ucapan makhluk panas ini.
“…Aku akan menyesatkan mereka semuanya. Kecuali hamba-hamba-Mu yang terpilih diantara mereka.” Akhir ayat ke-39 dan ayat 40.
Nah, siapakah hamba-hamba Alloh Swt yang terpilih itu ? yang lolos dari jeratan iblis? Sederhananya begini, hamba Alloh Swt itu adalah manusia muslim yang taat pada-Nya, menjalankan semua perintah-Nya dan meninggalkan seluruh larangan-Nya. Bisa kita katakan bahwa hamba Alloh Swt yang terpilih itu adalah orang yang bertaqwa.
“Sesungguhnya yang paling mulia disisi Alloh Swt adalah yang paling bertaqwa diantara kalian” QS. Al-Hujurat : 13
Ingat, ciri orang sombong ada 2, mendustakan kebenaran dan merendahkan orang lain. Hati-hati…