Senin, 29 Maret 2010

Solusi dilematika rokok



Rokok kembali menjadi berita aktual setelah PP Muhammadiyah mengeluarkan fatwa pengharaman rokok beberapa waktu yang lalu. Sementara itu PB Nahdhatul Ulama [NU] tetap mempertahankan fatwanya yakni rokok itu makruh dengan berbagai pertimbangan.
Terlepas dari perbedaan pendapat dua ormas islam terbesar tersebut, untuk mengatasi persoalan rokok memang membutuhkan kajian mendalam dan menyeluruh sebab ini berkaitan dengan kehidupan ribuan buruh dan pedagang yang menggantungkan hidupnya dari penjualan rokok. Pendek kata, menyangkut nyawa manusia. Maka solusi yang akan ada haruslah menyelesaikan masalah bukan menimbulkan masalah baru yang lebih banyak mudharatnya. Kebijakan publik yang dikeluarkan pemerintah harus win-win solution.
Ide menutup pabrik rokok pun perlu dipertimbangkan masak-masak sebelum ada alternatif pekerjaan baru bagi ribuan buruh pabrik rokok. Artinya, ini adalah tanggung jawab pemerintah untuk menyediakan lapangan kerja baru yang menjanjikan dan menjamin kelangsungan hidup mereka. Mungkin pembukaan lapangan kerja indutri non rokok perlu ditumbuh kembangkan. Bagi pemerintah ini adalah tantangan yang beresiko tinggi sebab menutup pabrik rokok berarti mengurangi pendapatan negara dari bea cukai rokok yang konon sangat besar.
Selain itu, peran tokoh agama dan masyarakat pun sangat diperlukan dalam upaya membangun kesadaran bahwa merokok itu perbuatan yang tidak baik, merugikan diri sendiri dan membahayakan orang lain. Kampanye –kampanye anti rokok juga perlu disebarluaskan. Gerakan hidup sehat dengan menjauhi rokok juga terus digiatkan. Kesadaran berhenti merokok memang berbanding lurus dengan tingkat pengetahuan akan bahaya rokok itu sendiri. Jika hari ini masih banyak konsumen rokok berarti tingkat pengetahuan akan bahaya rokok masih rendah.
Penetapan final hukum rokok bisa meniru cara Islam memutuskan hukum khamr (minuman keras) di zaman Rasulullah Saw dulu yakni bertahap. Diawali dengan penjelasan bahwa rokok itu ada manfaatnya dan ada bahayanya. Statusnya mubah atau boleh. Kedua, bahayanya lebih besar daripada manfaatnya. Selanjutnya status hukumnya berubah menjadi makruh, artinya sangat dianjurkan untuk tidak dilakukan Terakhir, rokok itu haram karena merugikan diri sendiri dan membahayakan orang lain, termasuk perbuatan dosa dan kedzaliman.
Purwokerto, 15 Maret 2010


Bhayu Subrata
www.bayubarata.blogspot.com

Senin, 22 Maret 2010

bersepakat dalam kebaikan



90 menit berlalu begitu cepat, materi ‘Muslim up to date’ tuntas saya sampaikan dihadapan lebih dari 300 siswa SMA N 1 Purwokerto dalam Kajian Umum Maulid Nabi Saw, 20 Maret 2010.
Setengah becanda saya nyletuk bagi peserta yang tidak sempat menyampaikan pertanyaan, bisa via SMS. Dan ternyata ada beberapa SMS di inbox ditengah saya menjawab beberapa penanya. Ini salah satunya.
P ust,maaf km hbs pulng ngerjain ssuatu dluar sklh (pljrn OR).shbs it kn k skull g,tp tmn2 pd prg main,sy g ikut.eh,bsk’a sy djauihi,gmn skp sy klo ky gt? 08547132524. 20 Maret 2010,pukul.09.48.54 wib.
Sambil leyeh-leyeh saya balas: Qt hny bolh spakt,bkrjsm,mbnt,mdukung dlm kbaikn.ap yg anda lakukn dg ttap k skolh,tdk main adlh kputusn yg tepat. Gpp, dijauhi slama qt dlm kbenarn.tp anda g bolh mbenci tmn2 yg mnjauhi.nasihati baik2,ok ? Sent

Berikut ulasan lengkapnya. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak bisa hidup sendiri. Ia pasti butuh orang lain. Terlebih lagi dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Islam memberi bingkai yang sangat indah dan luas dalam interaksi dengan sesama khususnya dalam hal tolong-menolong (ta’awun)
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.” QS.Al Ma’idah (5): 2
Membolos sekolah adalah perbuatan yang tidak baik, melanggar aturan sekolah dan mengkhianati kepercayaan orang tua. Tega kah kita melakukan itu disaat orang tua kita sedang bekerja keras mencari nafkah untuk membiayai sekolah kita ?
Terkadang berbeda itu memang tidak nyaman. Ketika teman-teman kita sepakat untuk melakukan perbuatan buruk sedangkan kita tidak setuju. Lebih baik kita dijauhi karena kita benar daripada kita melakukan keburukan karena takut kehilangan teman.Ga masalah kita dianggap banci saat teman kita menawari rokok dan kita menolak barang beracun tersebut.
Saudaraku, peganglah prinsip ini kuat-kuat; kita hanya boleh sepakat, membantu dan bersama dengan kebaikan dan kebenaran. Alloh Swt pasti bersama orang-orang yang benar.

a muslim up2 date bukan up2 u



(disampaikan dalam Kajian Umum Maulid Nabi Saw, SMA N 1 Purwokerto, 20 Maret 2010)

What’s up2 date?
Menarik sekali kata-kata ini,’ muslim up to date’. Unik dan orisinil. Tema ini lah yang menjadi bahasan utama Pengajian Maulid Nabi Saw 1431 H yang diadakan oleh SMA N 1 Purwokerto, sebuah sekolah favorit & ternama di kota satria pada Sabtu, 20 Maret 2010. Oow, bukan kah itu berarti 6 Rabi’ul Tsaani 1431 H?
Apa itu ‘up to date’ ? barangkali ini terasa asing bagi Anda generasi sepuh namun asyik bagi generasi muda. Kata ini akan menjadi dahsyat bila disatukan dengan kata ‘muslim’. Jadi apa itu ’muslim up to date’? pertanyaan yang sama juga mungkin muncul saat banyak orang melihat tulisan kuning emas di belakang jaket saya; ‘Muslim Prestatif’.

Saudaraku, ’up to date’ bisa kita maknai sebagai suatu keadaan yang sesuai, pas dengan kondisi saat ini. Up to date itu mengikuti dan sesuai dengan zaman atau sesuai dan mengikuti sesuatu yang menjadi acuan. Up to date itu keep in touch, nyambung terus, always connetcted dan relevan. Kalau dalam kamus penelitian sosial ada istilah ‘reliabilitas’. Maka up to date itu juga berarti up grade, peningkatan sehingga grade yang baru berbeda dan lebih baik daripada grade sebelumnya.Jadi up to date juga berarti maintenance.
‘up to date’ adalah satu hal yang baru. Ia bersifat memperbarui dan menyempurnakan. Satu hal yang beda dengan sebelumnya. Sebagaimana nama ’Muhammad’ dan ’Islam’ yang sama sekali baru di tanah Arab. Dua nama yang belum pernah ada sebelumnya. Dua hal yang berbeda dengan apa pun di dunia ini. Itulah inovasi.

5 W 1 H
Bila kita sepakat dengan makna ‘up to date’ diatas maka bahasan selanjutnya adalah apa yang harus di-up date bagi seorang muslim? Apa yang menjadi patokan/acuan agar seorang itu layak disebut ‘muslim up to date’? Untuk menjawab itu semua kita perlu tahu ‘software’ seorang muslim. Seorang muslim adalah manusia dengan 6 rukun iman dan 5 rukun islam serta segala bentuk turunanya. Maka hal pertama dan utama yang di-up date adalah iman dan islam. Ini sangat penting sebab berkaitan erat dengan keyakinan [aqidah], aplikasi [ibadah], perilaku [akhlaq] dan kehidupan sosial [muamalah].
Saudaraku, sebagian besar kita menjadi muslim karena keturunan. Orang tua kita muslim maka otomatis kita muslim. Ini adalah takdir baik yang tak pernah kita minta sebelumnya. Masalahnya adalah kita mewarisi keislaman dan keimanan yang tidak murni, kurang sempurna, sedikit kotor karena masih ada sisa ajaran agama sebelum Islam yang kental dengan tahayul, bid’ah, khurafat, mitos, dll. Ini yang menyebabkan islam dan iman kita belum 100 %. Selain itu karakter iman itu bertambah dan berkurang. Naik dan turun. Fluktuatif seperti rupiah kita yang kadang melemah dan seringkali menguat...tirkan.

Meng-up date iman dan islam berarti menyesuaikan, menyamakan keimanan dan keislaman kita sebagaimana dahulu Rasulullah Saw dan para shahabat memahami dan mengamalkannya. Itulah patokan iman dan islam yang up to date [relevan]. Maka islam memiliki alat khusus untuk meng-up to date iman dan islam kita. Alat itulah yang disampaikan Nabi Muhammad Saw saat haji Wada’, haji terakhir beliau ; Aku tinggalkan 2 hal kepada kalian. Kalian tak akan tersesat selamanya bila berpegang teguh pada keduanya. Betul, kedua hal itu adalah Al Qur an dan As Sunnah.
Bagaimana cara meng-up date keislaman dan keimanan kita? Dengan belajar islam itu sendiri. Sebab belajar adalah perintah perdana agama ini. Ya, iqra’ berarti belajar. Belajar merupakan kewajiban setiap muslim, dari kecil hingga tua, sejak hidup sampai mati.
Maka Saudaraku, luangkan waktu untuk kembali belajar Islam, mengkaji Qur an dan Sunnah, buku-buku fikih kontemporer. Pilih sarana yang tepat untuk itu, bisa majelis ta’lim, kajian rutin atau yang lain. Baiknya kita memiliki satu sarana utama dalam belajar islam yang intensif, terprogram dan berkelanjutan. Disanalah kita akan selalu meng-up date keislaman dan keimanan kita. Insya Alloh dengan itu kita akan berpredikat salimul ’aqidah [akidah yang lurus] dan shahihul ’ibadah [ibadah yang benar]. Dan setelah ini kita pun berhak menggubah lirik lagu Project Pop jadi seperti ini,
Ta’lim... ta’lim
Minggu depan aku ta’lim
Ta’lim... ta’lim
Ngaji ada yang nemenin
Ta’lim.. ta’lim
Status ku di fb nanti jadi ta’lim
Hey ! ta’lim Hey ! ta’lim

Salah satu kelemahan kita adalah belajarnya kita belum bisa memberi efek positif pada diri kita. Kita sangat sering kehilangan makna, kehilangan nilai. Sudah bertahun-tahun kita sholat, melakukannya sehari 5 kali, minimal. Sebelum sholat wudhu dulu. Puasa Ramadhan pun cukup rajin tiap tahun namun apa bekasnya? Mana aplikasinya? Kita masih saja tidak disiplin, panca indra kita mudah berbuat maksiat. Memang kita tadarus tapi tidak bisa mengamalkannya. Kita gagal memaknai belajar islam selama ini.
Padahal sebenarnya aneka ibadah yang kita laksanakan adalah sarana untuk selalu meng-up date keimanan kita. Perhatikan pola ibadah sholat 5 waktu. Disana kita selalu connected dengan Alloh Swt. Sekali saja kita tidak beribadah maka kita tidak up to date alias ketinggalan zaman. Ini berbahaya.

Kedua, wawasan dan pemikiran kita tentang pengetahuan lengkap seputar islam dan infomasi yang terkait juga perlu di-up date. Ini hak otak kita. Inilah tarbiyah fikriyah [pendidikan akal] bagi organ vital manusia. Perkembangan Islam di dunia, isu-isu terkini dan aktual juga perlu tahu. Dengan ini kita akan memenuhi satu sifat utama muslim sejati yakni mutsaqqaful fikry [pemikiran yang komplet]
Maka mengakses media massa baik elektronik dan cetak menjadi penting. Dan hari – hari ini kita sangat mudah melakukannya. Ini lah yang sering kita sebut dengan sikap peduli [concern], yakni selalu mengikuti perkembangan Islam baik di tanah air maupun manca negara. Isu sentral dunia Islam seperti Palestina perlu terus kita pantau, perlu terus kita up date sambil kita berikhtiar membantu semampu kita.

Jadilah pula generasi yang spesialis dan berwawasan global. Kita yang IPA, sesekali bacalah buku-buku diluar spesialisasi kita, seperti buku-buku IPS dan Bahasa. Dan sebaliknya. Anak IPS atau Bahasa juga membaca buku IPA. Kita juga perlu membaca buku psikologi, kesehatan, lingkungan dan pengetahuan umum. Kita bisa berkontribusi maskimal dan nyata bila kita memiliki spesialisasi.
Para ulama kita dulu bisa disebut generasi yang spesialis dan berwawasan global. Misal, Ibnu Sina, orang Barat menyebut beliau ’Avicenna’. Beliau dijuluki Bapak Kedokteran Modern, namun beliau juga filosof, fisikawan. Al Qonun fii at Thib (The Canon of Medicine) adalah karya monumental beliau bagi dunia kesehatan. Ibnu Khaldun, buku ’Muqaddimah’nya mengguncang dunia Barat. Bapak Sosiologi adalah gelarnya. Beliau juga hafal Qur an, mempelajari sastra juga, matematika. Kita juga mengenal Al Khawarizmi, penemu matematika Aljabar. Barat menyebut beliau dengan nama Algorizm, Bapak Aljabar. Selain ahli matematika, Al Khawarizmi juga seorang astronom.

Saudaraku, skill atau ketrampilan kita juga perlu di-up date. Setiap manusia memiliki potensi, minat dan bakat. Temukan, gali, bangun dan kembangkan ketiganya. Ketiganya bisa terdeteksi dengan cara menuliskan kelebihan, kekurangan dalam diri kita. Bisa dengan menilai diri sendiri atau bertanya pada orang lain. SWOT diri kita. Skill tersebut sangat membantu kita menjalani hidup baik bekerja maupun bermasyarakat. Skill yang kita miliki harus selalu menyesuaikan dengan zaman. Kita perlu meningkatkan kualitas skill kita.

Lima tahun yang lalu menaiki sepeda motor sudah sangat bagus tapi sekarang dan esok hari tidaklah cukup, kita perlu menguasai mobil bahkan pesawat. Ini up to date. Teringat cerita seorang relawan gempa tsunami Nangroe Aceh Darussalam 2006 yang lalu, ia gagal berangkat ke Serambi Mekkah sebab tidak bisa menyopir truk besar untuk melintasi medan yang berat.
Skill public speaking, misalnya, juga terus di up date. Dulu hanya berbicara di depan audiens, monoton dan sama sekali tidak mengenal teknologi. Kini penampilan seorang trainer akan sangat memukau, menggugah dan mengubah karena didukung oleh fasilitas teknologi canggih berupa perangkat multi media, mulai LCD, screen, wireless dan sebagainya. Kesuksesan Training ESQ nya Ary Ginanjar Agustian juga tak bisa lepas dari up to date nya teknologi.
Skill komunikasi kita juga perlu di-up date. Hari ini dan esok tidak cukup kita bisa berbahasa Indonesia dengan baik dan benar dalam berbicara maupun tulisan. Kita harus kuasai 2 bahasa besar dunia ; Inggris dan Arab. Atau bahasa lain negara lain seperti Jepan, Mandarin, Cina dan lain sebagainya.

Muslim biasa
Bagi kita yang hobby berkomputer ria, betapa pentingnya selalu meng-up date antivirus sehingga CPU kita selalu memiliki imunitas (kekebalan) terhadap virus tertentu yang semakin bervariasi.. Ada antivirus yang harus di-up date pekanan, ada yang bulanan. Itulah antivirus yang up to date. Kualitas program-programnya juga terus ditingkatkan. Namun bila kita cuek, tidak peduli dengan CPU kita, tidak pernah di up date software dan hardware-nya maka pelan dan pasti CPU kita akan rusak.
Maka Saudaraku, kita pun harus terus meng-up date diri kita, ‘software dan hardware’ kita agar memiliki imunitas terhadap ’virus’. Supaya kualitas kita semakin baik dari hari ke hari. Kualitas keislaman dan keimanan kita semakin mantap, kuantitas pengamalan keduanya terus bertambah dan konsisten. Pengetahuan keilmuan juga terus beragam dan semakin lengkap. Rasul Saw mengatakan kita disebut sukses, beruntung bila hari ini lebih baik daripada kemarin. Posisi kita diatas. Selalu lebih baik.
Konsep ’muslim biasa’ bisa menjadi solusi menuju muslim yang up to date. Seorang muslim biasa adalah muslim yang :
Ø Biasa sholat wajib 5 waktu berjama’ah, di masjid lebih baik
Ø Biasa sholat tahajud minimal 1 x sepekan
Ø Biasa sholat sunnah rawatib sebelum atau sesudah sholat fardhu
Ø Biasa puasa wajib Ramadhan rutin setahun sekali
Ø Biasa shaum sunnah juga ; Senin-Kamis, Yawmul bidh, Daud dsb. Pilih semampu kita
Ø Biasa zakat, atau infaq dan sedekah dulu untuk pemanasan.
Ø Biasa tilawah Al-Qur an 1 juz tiap hari. Bisa? Let’s join 1day1juz community
Ø Biasa berbuat baik kepada ortu, kerabat, saudara, teman, tetangga dan masyarakat
Ø Biasa bergaul dengan orang-orang yang baik, orang-orang yang sukses
Ø Biasa mengajak pada kebaikan dan mencegah pada keburukan
Ø Biasa disiplin dan teratur dalam semua urusan pribadi dan umum
Ø Biasa menjaga fisik dengan olah raga, makan halalan thayyiban, cukup istirahat
Ø Biasa menjauhi hal-hal yang membahayakan seperti rokok, narkoba

memotivasi untuk belajar



90 menit berlalu begitu cepat, materi ‘Muslim up to date’ tuntas saya sampaikan dihadapan lebih dari 300 siswa SMA N 1 Purwokerto dalam Kajian Umum Maulid Nabi Saw, 20 Maret 2010.
Setengah becanda saya nyletuk bagi peserta yang tidak sempat menyampaikan pertanyaan, bisa via SMS. Tak ku duga ada beberapa SMS di inbox ditengah sesi diskusi. Ini salah satunya.
Assalamualaikum. Sy ajeng dr kelas x-3. sy mau nanya bgmn caranya memotivasi kita untuk belajar? 085291482033. 20 Maret 2010, pukul.09.27.57 wib.
Maaf, SMS balasannya tidak tersimpan tapi lebih kurang ini isinya; aslmkm. motivasi lahir dr manfaat. qt th manfaat bljr.qt th krugian jk tdk bljr.temukan itu dl mk qt akn bs mmotivasi bljr,ok?

Ini jawaban selengkapnya. Dalam buku ‘Quantum Teaching’, kita mengenal istilah ‘AMBAK’ alias Apa Manfaatnya Bagi Ku’. Pertanyaan ini lah yang selalu kita sampaikan saat kita melakukan apa saja. Dan saya pun ATM (Amati Tiru Modifikasi), hasilnya ’AGUS’ alias Apa Gunanya Bagi Saya.
Temukan AGUS itu. Sebab semakin kita tahu banyak manfaat atau kegunaan dari hal yang kita lakukan maka akan semakin kuat motivasi kita. Walaupun apa pun yang terjadi ia akan tetap melakukan. Orang yang tahu manfaat fitness maka malam pun, sepulang kerja pun atau kapan pun akan tetap fitness karena ia ingin mempunyai body yang seksi atau atletis.
Kita tahu kerugian bila tidak belajar. Kita kan bodoh, ketinggalan zaman bahkan katro bin jadul.Selain itu belajar adalah perintah agama, wajib bagi setiap muslim dari lahir hingga mati.Siap ?

Kamis, 18 Maret 2010

TKO ROHIS MAN 2 Purwokerto



Bak tradisi bagi sebuah kepengurusan baru, pembekalan ilmu keorganisasian pasti diadakan sebagai pijakan awal sekaligus pondasi kerangka berorganisasi. Itulah yang dilakukan ROHIS MAN 2 Purwokerto baru-baru ini. Organisasi keislaman intra sekolah itu menyelenggarakan Training Kepemimpinan & Organisasi (TKO) pada Sabtu-Ahad, 27-28 Februari 2010 di Aula MAN 2. Acara yang dikemas dengan konsep MABIT (Malam Bina Iman & Taqwa) ini diikuti oleh semua pengurus ROHIS dan perwakilan organisasi intra seperti PMR & Pramuka. Menariknya lagi selama acara berlangsung ada hiburan hadroh, seni musik khas pesantren. Asyik juga… hadroh cafe
Ada dua materi besar dalam training kali ini. Pertama, Prophetic Leadership (Kepemimpinan ala Nabi Saw) yang disampaikan lugas oleh Ust.Prio Sudiyatmoko, Direktur NURy Youth Centre. Kepemimpinan merupakan aspek penting dalam organisasi. Tiada organisasi tanpa pemimpin. Ia memimpin, mengendalikan bahkan menjadi kunci suksesnya organisasi. Kullukum ra’in wa kullukum mas’ulun ‘an ra’iyyatihi, setiap kalian adalah pemimpin dan akan dimintai LPJnya, menjadi ruh utama materi sore itu.
Ba’da ‘isya, giliran Bhayu Subrata, kadiv Syiar NURy Youth Centre membawakan ‘Managing Organization’ sebagai materi kedua dengan suasana semangat. Maklum baru pada makan malam.
“Alloh Swt memerintahkan kita untuk terorganisir, solid dan kokoh dalam berorganisasi sebagaimana dalam QS.Ash Shaaf : 4, ada yang hafal? ini ayat populer lho.” ujar ikhwan yang juga pendiri Komunitas 1day 1juz Indonesia. Peserta juga diminta menyusun visi ROHIS menurut kelompok masing-masing. Acara hari pertama diakhiri nonton bareng film islami, ’Koran Gondrong’, karya sineas muda muslim Indonesia. Rencananya ada juga qiyamullail dan muhasabah.

Esok paginya, acara dilanjutkan dengan outbound yang merupakan tindak lanjut atau aplikasi dari materi indoor. Ada 2 kelompok ikhwan dan 4 kelompok akhwat. Games yang dimainkan antara lain 10up-10down, time bomb, trustfall long beach,spiderweb, man tower dan freeman. Games tadi memuat banyak nilai seperti kepemimpinan, kreativitas, kekuatan, kekompakan, merancang strategi, kebersamaan, pengorbanan, kesabaran dan ketelitian. Nilai-nilai tadi mutlak ada dalam berorganisasi. ROHIS MAN 2, be the best, go !

Jumat, 12 Maret 2010

Tentang si nyamuk nakal

Badannya tak bergerak. Hanya nafas lembut yang terasa. Jantungnya berdetak teratur. Sangat indah. Darahnya mengalir normal. Tak lama tangannya mulai bergerak. Semakin tak beraturan. Sesekali menepuk tangan, muka dan kaki. Dia diam lagi. Tak lama kemudian ia bergeser berubah posisi. Tangannya cepat menarik selimut. Tangannya menyambar-nyambar angin.
“Nyamuknya banyak” mendadak ia bangun. Matanya masih merah
“Saya tidak digigit karena saya bergerak, he he” balasku sekenanya.
Ia pun bangkit pergi ke kamar dan meneruskan perjalanan mimpinya.
Sang purnama semakin bulat cahayanya mewarnai sang malam yang kian kelam.
*****
Syetan hanya akan menyerang dari atas-bawah, kanan-kiri, dengan segala cara kepada orang yang diam. Diam itu tidak giat mencari ilmu. Diam itu tidak mau beribadah. Diam itu malas bekerja. Diam itu menyendiri padahal domba yang terpisah dari kawanannya akan mudah diserang oleh srigala. Diam itu air yang menggenang yang akan menjadi kubangan bau dan tempat kumpulnya penyakit.
Bergabunglah dengan komunitas kebajikan.Ikuti majelis-majelis ilmu. Bergaulah dengan orang sholeh. Orang baik itu parfum, mendekati saja kita ikut harum. Aroma kebaikannya menyebar kemana-mana. Orang buruk itu api, mendekati saja terasa panas, apalagi memegangnya.
Seorang pemuda ditegur oleh khalifah ‘Umar ibnul Khaththab gara-gara berdiam diri di masjid seraya menengadahkan tangan berdoa.Emas tak akan turun dari langit, kata beliau tajam.

Senin, 08 Maret 2010

Segarnya kisah es kelapa muda



Siang itu kami, manajemen JARIMATIKA Banyumas baru saja selesai berbenah kantor. Meskipun tidak lama namun cukup melelahkan. Bibir mengeras, tenggorokan kering, perut mual mirip gejala penyakit. Si Bos pun meminta saya untuk membelikan es kelapa muda di sebuah tempat. Kata beliau penjualnya teman lamanya.
“Saya titip salam ya Mas Bhayu” Saya pun melesat.
Sekitar 20 menit kemudian,
“Alhamdulillah, dikasih bonus sebungkus” Saya tersenyum puas walau keringat meleleh perlahan. Akhirnya tidak hanya manajemen yang asyik degan party, beberapa guru yang kebetulan ada di kantor pun keciptaran juga.

Beberapa hari kemudian…
“Mas Bhayu tolong beliin es kelapa muda di tempat yang sama” pinta si Bos
“Oke, kali aja di kasih bonus lagi” Saya terkekeh dan ngeloyor
Sekitar 20 menit kemudian,
“Pas sekali. Tak kurang tak lebih” Jawabku datar
Tapi kita semua tetap gembira. Hemm segarnya pesta es kelapa muda

+++++
Saudaraku, niat yang ikhlas akan memberikan pahala yang lebih bahkan diluar dugaan. Mulai amal yang diterima oleh Alloh Swt hingga surga-Nya yang membentang seluas langit dan bumi. Di dunia, orang yang ikhlas beraktivitas karena Alloh Swt, bersunggunh-sungguh dan bersih dari sifat tercela akan mendapat rejeki yang luar biasa.Tidak selalu dalam bentuk materi [uang ].
Akan tetapi jika niat tidak lurus, motivasi tidak murni bukan hanya kekecewaan yang didapat melainkan pula kerugian. Mulai amal yang cacat, tererosi sampai ditolak oleh Sang Pemilik Segala.

Kamis, 04 Maret 2010

Manusia Inovatif



Kedengkian Abrahah menyulut agresi dahsyat. Bala tentara bergajah siap menghancurkan Ka’bah. Seketika kawanan burung menutupi langit. Bak hujan batu-batu kecil itu menghujam dari kaki-kaki kecil perkasa menghancurkan seluruh tentara musuh. Bersamaan dengan itu beberapa peristiwa besar juga terjadi di belahan bumi sebagai isyarat hadirnya manusia baru. Calon peradaban baru.
Muhammad, nama baru. Nama yang belum pernah ada dalam sejarah anak manusia di tanah Arab. Sang kakek menamai putra Abdullah dan Aminah ini persis di dekat Ka’bah dengan ’Yang Terpuji’. Sirah Nabawiyah mencatat kehadiran Muhammad bin Abdullah membawa warna baru dalam kehidupan masyarakat. Ia bukan malaikat. Ia bocah yatim yang ditinggal mati ayahnya saat dalam kandungan. Ia hanya seorang manusia biasa yang ditakdirkan akan membawa perubahan besar dalam masyarakat Arab dan dunia.
Kehadiran putra semata wayang di keluarga Halimah Assa’diyah ini membawa berkah. Unta dan dombanya yang kurus, tak berair susu seketika menjadi sehat dan memberikan susu yang melimpah bagi keluarganya. Kehadirannya memberi fenomena baru dalam pergaulan masyarakat Arab yang kental dengan kecurangan, persaingan, ketamakan dan ketidakjujuran. Pemuda yang jujur, baik hati dan dapat dipercaya berlalu lalang di pasar dan di jalan-jalan. Konflik kabilah karena berebut Hajar Aswad menjadi bukti kebijaksanaan Muhammad muda. Pemuda ini pun dijuluki Al Amin. Gelar yang baru ada.
Ajaran baru yang dibawa Muhammad Saw berbeda dan bertentangan dengan ajaran nenek moyang masyarakat Mekkah. Ia dianggap gila karena menyembah Tuhan yang tidak dapat diindera. Ia dituduh penyihir sebab ucapannya sangat indah, sangat menyentuh hati. Dari lisannya terucap ayat-ayat suci yang tak akan tertandingi oleh penyair mana pun. Ia dianggap perusak keluarga sebab anak-anak muda, wanita dan budak tak lagi taat pada majikannya. Ajaran yang baru itu membuat budak-budak bebas, memuliakan para wanita, memerahkan telinga para raja.
****
Muhammad adalah inovasi. Kehadirannya membawa sesuatu yang baru. Sesuatu yang belum pernah ada. Baru ada dan pertama. Hal baru yang menyita perhatian sekaligus mempengaruhi banyak orang. Kehadirannya membawa nuansa baru dalam masyarakat. Ia sama dengan manusia lainnya, secara fisik tidak berbeda. Namun pemikiran, visi, sikap dan akhlak berbeda, lebih baik daripada lingkungannya. Arruhul jadiid fii jasadil ummah, ruh baru yang mengalir dalam tubuh ummat, begitulah semangat seorang muslim.
Semangat maulid Nabi Saw adalah daya cipta dan semangat inovatif. Inovatif itu menandakan keaktifan, dinamisasi dan tidak stagnan. Inovatif itu ciri perubahan dan kemajuan. Menghadirkan nuansa baru dalam kehidupan adalah tugas kita kedepan. Namun tidak sekedar baru melainkan juga memiliki dampak positif. Kebaruan kita dapat mempengaruhi orang lain.
Inovasi yang kita hadirkan tak selalu berjalan mulus. Ada banyak orang yang tidak siap dengan inovasi sebagaimana rakyat Arab dulu. Akan ada penentangan dan ketidaksetujuan. Namun itu hal biasa. Keteguhan dan kesabaran lah yang akan menentukan kekuatan inovasi tersebut. Selamat berinovasi !


15 Rabi’ul Awwal 1431 H/ 1 Maret 2010
Purwokerto Kota Satria
Sang Bayu