Kamis, 18 Desember 2008

Sejarah Tahun Hijriyah dimulai dari Muharram

Suatu ketika Umar bin Khottob ra mendapatkan sebuah cek bertuliskan dari fulan kepada fulan lain yang berutang bahwa waktu pelunasannya di bulan Sya’ban. Umar berkata,”Sya’ban yang mana? Apakah Sya’ban tahun ini atau tahun sebelumnya atau tahun depan? Kemudian beliau mengumpulkan para sahabat untuk diajak bermusyawarah menentukan sebuah penanggalan agar manusia dapat mengetahui waktu pelunasan utang-utang mereka serta perkara-perkara lainnya.”

Ada yang menginginkan agar penanggalannya seperti penanggalan raja-raja Parsia—setiap kali dari mereka ada yang meninggal maka mereka menentukan penanggalan lagi dari penguasa setelahnya—namun Umar tidak menyukainya. Ada pula yang mengusulkan ,”Buatlah penanggalan seperti penanggalan Romawi dari zaman Askandar bin Pilips al Maqduniy.” Namun Umar pun tidak menyukainya.

Ada yang mengatakan,”Buatlah penanggalan dari hari kelahiran Rasulullah saw.” Ada yang mengatakan,”..dari waktu diutusnya saw.” Ali bin Abi Thalib dan yang lainnya menyarankan agar penanggalan dimulai sejak waktu hijrahnya Rasulullah saw dari Mekah ke Madinah dikarenakan hal itu lebih dikenal oleh setiap orang. Hijrah beliau saw lebih diketahui daripada waktu kelahiran dan diutusnya saw menjadi Rasul.” Maka umar dan para sahabat menerima usulan ini dan memerintahkan agar penanggalan dimulai dari waktu Hijrah Rasulullah saw.

Mereka memulai penanggalannya pada awal tahun itu yaitu bulan Muharram, menurut Imam Malik. Sedangkan diceritakan dari as Suhaily dan yang lainnya bahwa awal tahun diambil dari Robiul Awal saat kedatangan Rasulullah saw ke Madinah. Adapun jumhur ulama berpendapat bahwa awal tahun itu adalah Muharram dan ia adalah awal tahun arab. (Bidayah wa Nihayah juz III hal 213, juz VII hal 78 – 79)
As Suhaili menyebutkan bahwa para sahabat memulai penanggalan dengan hijrah Rasulullah saw dari firman Allah swt :

لَّمَسْجِدٌ أُسِّسَ عَلَى التَّقْوَى مِنْ أَوَّلِ يَوْمٍ أَحَقُّ أَن تَقُومَ فِيهِ

Artinya,”Sesungguhnya mesjid yang didirikan atas dasar taqwa (mesjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya.” (QS. At Taubah : 108)

Sebagaimana diketahui bahwa hari itu tentulah bukan hari pertama. Namun dia disandarkan kepada sesuatu yang tersembunyi yaitu awal waktu dimana islam menjadi agung, didalamnya terdapat penyembahan Nabi saw kepada Tuhannya maka dimulailah pembangunan masjid dan para sahabat menyepakati bahwa hari itu adalah awal penanggalan. Kita memahami dari apa yang dilakukan para sahabat bahwa firman Allah swt,”sejak hari pertama.” adalah awal penanggalan islam, demikian katanya. Dan yang langsung bisa difahami dari makna,”sejak hari pertama.”adalah masuknya Nabi saw dan para sahabat ke Madinah.

Diriwayatkan oleh Imam Bukhori dari Abdul Aziz dari ayahnya dari Sahl bin Sa’ad berkata,”Mereka tidaklah memulai perhitungan dari diutusnya Nabi saw, tidak juga dari meninggalnya saw. Tidaklah mereka memulai perhitungannya kecuali dari datangnya beliau saw ke Madinah.”

Didalam riwayat al Hakim dari jalan az Zubeir dari Abdul Aziz bahwa manusia telah melakukan kesalahan didalam perhitungan. Mereka tidak menghitungnya dari diutusnya saw, tidak dari kedatangannya saw namun mereka menghitungnya dari wafatnya saw. Al Hakim mengatakan,”Ini keliru.” Kemudian dia membetulkan dengan lafazh,”Tidak dari wafatnya. Sesungguhnya mereka menghitung dari kedatangan Rasulullah saw ke Madinah.”

Yang dimaksud didalam kata ”kedatangannya.” bukanlah waktu kedatangannya saw, bukan pula bulan kedatangannya saw karena penanggalan ditentukan sejak awal tahun. Sebagian mereka menentukan awalnya dari saat hijrah. Disebutkan pula bahwa permasalahan mereka adalah kemungkinan memulai penaggalan dari empat hal : kelahirannya saw, diutusnya saw, hijrahnya saw dan wafatnya saw dan akhirnya mereka menjadikan hijrahnya saw sebagai penanggalannya. Hal ini dikarenakan waktu kelahiran dan diutusnya saw tidak terbebas dari perselisihan didalam menentukan tahunnya. Adapun waktu wafatnya saw mereka menolaknya karena mereka akan diingatkan kejadian yang menyedihkan tersebut, untuk itu mereka memilih hijrahnya saw.

Adapun penanggalan dari Robiul Awal menjadi Muharram dikarenakan munculnya tekad untuk berhijrah itu sudah sejak bulan Muharram ketika baiat terjadi disaat Dzulhijah dan ini adalah permulaan hijrah. Dan hilal yang muncul pertama setelah baiat dan tekad untuk berhijrah adalah hilal bulan Muharram maka tepat untuk dijadikan sebagai permulaan penanggalan.

Ibnu Hajar menyebutkan saat mereka berselisih didalam penentuan penanggalan itu, Umar mengatakan, ”Hijrahlah yang membedakan antara kebenaran dan kebatilan maka mulailah penanggalan darinya.” Dan peristiwa ini terjadi ditahun 17 H.

Ia juga menyebutkan tatkala para sahabat bersepakat dengan hijrahnya Rasulullah saw sebagaai penanggalan lalu ada yang mengusukan, ”Mulailah dari bulan Ramadhan.” Maka Umar mengatakan, ”Akan tetapi.. mulailah dari bulan Muharam karena ia adalah bulan haram dan dia adalal awal tahun keberangkatan manusia untuk pergi berhaji dan para sahabat pun setuju.”

Ada juga yang menyebutkan bahwa yang pertama kali menentukan penanggalan adalah Ya’la bin Umayyah tatkala berada di Yaman sebagaimana riwayat dari Ahmad bin Hambal dengan sanad yang shahih namun ada yang putus yaitu antara ‘Amr bin Dinar dan Ya’la.

Didalam riwayat Hakim dari Said bin Musayyib disebutkan suasana musyawarah yang terjadi diantara para sahabat dalam penentuan penanggalan itu. Setelah disepakati dimulai dari hijrahnya saw kemudian Umar menanyakan—kepada peserta musyawarah—dari bulan apa kita memulainya?

Sebagian mengatakan, ”Dari bulan rajab.” Ada yang mengatakan, ”Ramadhan.” Maka Utsman mengatakan, ”Mulailah penanggalan dari bulan Muharram karena ia adalah bulan haram dan dia adalah awal tahun keberangkatan manusia untuk pergi berhaji.” Dia (Hakim) menyebutkan bahwa peristiwa ini terjadi pada tahun 17 H tapi ada juga yang mengatakan tahun 16 H dibulan Robiul Awal.

Dari sejumlah data diatas maka yang mengusulkan agar penanggalan dimulai dari bulan Muharam adalah Umar, Utsman dan Ali ra.” (Fathul Bari juz VII hal 300 -302)

Demikianlah sejarah dimulainya penanggalan di dalam islam yang kemudian menjadi salah satu ciri khas kaum muslimin yang membedakan mereka dari orang-orang Nasrani atau yang lainnya. Namun sangat disayangkan bahwa kebanyakan kaum muslimin saat ini sudah melupakan penanggalan islam dan beralih kepada penanggalan barat (Masehi).

Tidak jarang dari umat ini yang tidak tahu atau tidak hafal nama-nama bulan yang ada didalam tahun Hijriyah berbeda ketika ia diminta menyebutkan urutan bulan-bulan Masehi. Padahal bulan-bulan Hijriyah adalah syiar kita kaum muslimin dan ketika kita memasyarakatkannya maka kita telah mendakwahi islam ditengah-tengah mereka.

The Overview of Ketika Cinta Menembus Masa Binapri Vindy Turningtias SMA NEGERI 1 PURWOKERTO

The Overview of Ketika Cinta Menembus Masa

Dara adalah seorang siswi SMA. Ia tinggal di sebuah kost putri bersama teman-temannya, siswi-siswi SMA juga. Mereka adalah Lia, Ovi, Uchi, dan Thamy. Kelimanya sudah seperti bersaudara satu-sama lain.

Di sekolah, Dara juga berteman banyak. Namun, dua sahabatnya yang erat adalah Anggun dan Lira. Persahabatan mereka begitu erat terjaga.

Sementara itu, Iaz adalah seorang anak keturunan Jawa-Turki-Amerika-Jerman. Ia bersabat dengan Miko. Keduanya memiliki konflik batin dengan orang tua. Iaz jauh dari orang tuanya yang di Amerika, sedangkan Miko masih sulit menerima ibu tirinya, yang sebenarnya baik hati.

Berawal dari buku diarynya yang ‘hilang’ ke masa lalu, Dara menemukan Uno. Cowok misterius itu begitu menarik baginya, dan Dara beri julukan Mr. Rious. Uno-lah yang menemukan buku diary Dara dan bermaksud mengembalikannya.

Awalnya, Dara hanya menginginkan buku diarynya kembali. Namun, rasa penasaran akan sosok Uno membuat Dara ingin mengenalnya lebih dalam.

Lewat surat, mereka bertegur sapa. Surat bukan surat biasa yang terkirim lalu diterima, melainkan surat yang mampu melompati masa, menembus waktu dan menghubungkan dunia masa depan dengan kehidupan masa lalu.

Sementara itu, Iaz sedang berbunga-bunga karena jatuh cinta pertamanya. Padahal, kisah cinta Iaz begitu ganjil, bahkan untuk playboy sekelas Miko, sahabatnya sendiri.

Seiring dengan waktu, Dara dan Uno menjadi sepasang kekasih yang tak hanya ‘long distant’, tetapi juga ‘long time’. Mereka tidak pernah bertemu. Apalagi, rencana pertemuan mereka selalu gagal.

Karena itulah, Dara mengakhiri hubungan cintanya dengan Uno. Bukan karena tak sayang, melainkan karena Dara tak ingin terlalu berharap pada Uno yang maya, dan Dara tak ingin Uno juga berharap akan dirinya di masa depan. Dara sendiri tak mengerti dengan perjalanan cintanya.

Di lain sisi dan dimensi, Iaz sedang terguncang, cewek yang ia sayangi sebagai cinta pertama, memutuskan hubungan mereka. Iaz tak membenci cewek itu, hanya saja ia kecewa pada keadaan dan waktu. Iaz mengerti benar, ceweknya itu juga sebenarnya tak ingin berpisah.

Setahun berlalu. Banyak hal yang berubah. Anggun yang awalnya tomboy mulai menjadi ‘cewek’ sesungguhnya sejak jatuh cinta. Miko tak lagi playboy setelah bertemu dengan cintanya. Dara tak lagi tinggal bersama Lia, Ovi, Uci dan Thamy. Namun, satu yang tak berubah, perasaan Dara pada Uno!!!

Ternyata, cowok yang mampu mengembalikan ‘Anggun’ pada keanggunannya adalah Miko! Cewek yang berhasil melelehkan hati playboy Miko adalah Dara! Lantas, kemanakah Iaz? Siapakah Uno sebenarnya?

Akhirnya, Miko menyatakan isi hatinya pada Dara. Tentu saja, cinta Anggun yang tak terungkap harus merelakan Miko. Tetapi, di luar dugaan Anggun, Dara mengetahui semuanya. Dara menolak Miko. Lagipula, Dara juga masih mencintai Uno! Miko menerima itu dengan lapang dada. Apalagi, begitu ia mengetahui ada Anggun yang begitu sayang padanya.

Kemudian, dari Miko akhirnya semuanya terungkap. Suatu hari, Miko meminta bantuan Anggun dan Dara untuk mencari buku diary miliki pacar Iaz yang hilang di ruang Redaksi Mading. Buku diary itu ditemukan oleh Dara. Dara pun mengenali buku itu sebagai…..Buku diarynya yang dulu hilang! Buku diary yang tak pernah berhasil Uno kembalikan!

Semuanya terungkap. Miko menceritakan apa yang sebenarnya terjadi. Meski pahit, Miko akhirnya tahu bahwa cewek yang pernah dan selalu dicintai sahabatnya, Iaz, adalah Dara! Lebih pahit lagi ketika Dara harus mengetahui bahwa Uno adalah Iaz! Iaz, pengendara Honda CBR yang bertabrakan dengan truk Fuso di depan sekolah setahun yang lalu! Dara melihat dengan mata kepalanya sendiri! Sesungguhnya, Dara telah menyaksikan bagaimana Uno, cowok kesayangannya, pergi…. Yap, Iaz telah meninggal dunia.

Namun, bukan cinta namanya kalau tak bisa dipertahankan. Dengan penuh harapan, Dara mengirim surat lagi. Ia melawan batas waktu, suratnya melesat menembus masa.

Dengan surat itu, Dara memberi tahu Iaz alias Uno di masa lalu, agar tak terjadi kecelakaan yang merenggut nyawanya! Dara berhasil!

Keajaiban itu datang. Uno pada tahun 2006, tak mengalami kecelakaan. Dara pada tahun 2007, tak pernah menyaksikan kecelakaan di depan sekolah.

Uno dan Dara pada 2008, bertemu! Ketika akhirnya Miko merelakan Dara , ketika akhirnya Anggun menyambut Miko, ketika Dara bertemu kembali dengan cintanya, ketika cinta menembus masa.

Dalam novel ini, saya penulis, mengajak teman-teman pembaca untuk berimajinasi tentang cinta remaja (seperti biasa), namun plus imajinasi tentang waktu (ini yang luar biasa). Di sini, saya menampilkan para pelaku yang notabene adalah pelajar (biasa). Sehingga, saya tetap menampilkan bagaimana hakikat pelajar, yaitu cukup sibuk dengan tugas dan PR, obsesi berprestasi, plus kehidupan mereka sebagai anak kos (cukup ‘luar biasa’).

Tujuan saya menulis cerita ini adalah untuk menghibur pembaca dengan fiksi imajinatif. Saya menyajikannya dalam ‘format’ remaja, sesuai dengan usia saya. Meskipun tema cerita ini masih biasa, yaitu cinta remaja, namun saya memberikan bumbu berupa perbedaan waktu di dalamnya.

Amanat yang ingin saya sampaikan adalah tentang kesetiaan, kegigihan, tanggung jawab, keprihatinan, persahabatan dan kesabaran. Jika cerita ini sulit dibawa dalam logika, maka kembali pada hakikat awalnya, cerita ini adalah fiksi imajinatif, yang bertujuan sebagai penghibur untuk pembaca.

The Overview chapters of “Ketika Cinta Menembus Masa!”


1. Kost ‘Ratu Love’

Ratu Love adalah nama kost yang dihuni oleh Dara. Nama itu adalah singkatan dari daRa, Thamy, Uchy, Lia dan OviE. Mereka adalah Ratu Love!

Di sini diungkapkan kehidupan mereka di kost itu bersama ibu kost, hari-hari Ratu Love sebagai anak kost, pelajar dan lain-lain, hingga hal konyol serta peristiwa menarik yang terjadi di kost itu.


2. The Accident

Siang terik itu Dara menyaksikan suatu kecelakaan di depan sekolah. Korbannya juga siswa sekolah Dara sendiri!


3. Where Is The Book?

Dara begitu mencintai buku diarynya. Suatu hari karena kecerobohannya, buku itu hilang!

Dara tak tahu harus mencari ke mana. Padahal, buku itu ditemukan oleh seseorang!!!


4. Ada surat!!!

Pagi itu, Dara mendapat Surat dari seorang cowok yang mengaku bernama Uno. Dia juga mengaku telah menemukan buku diary Dara dan bermaksud mengembalikannya.

Anehnya, Dara tak pernah menemukan Uno sesuai dengan petunjuk yang ia berikan. Rasa penasaran terus menghantui Dara akan sesosok Uno.


5. Mata-mata

Inilah langkah. Dara selanjutnya! Dibantu dua sahabatnya, Anggun dan Windy, Dara memata-matai Uno.

Mereka hamper berhasil, namun, ternyata semua dugaan mereka salah! Cowok yang mereka kira adalah Uno, ternyata bukan. Malah, sosok Uno tidak juga terungkap hingga misi penyelidikan berakhir.

6. Yang Pertama

Untuk yang pertama, Iaz jatuh cinta pada seorang cewek. Iaz mengenalnya lewat surat. So, Iaz sendiri belum pernah melihat ceweknya itu. Iaz sangat ingin bertemu dengan cewek itu.

Jadi, Iaz dan Dara sama-sama sedang jatuh cinta. Yup! Dara diam-diam menyukai Uno!

7. Mama Baru Miko

Miko memang tak pernah pusing dengan hubungan pacarannya. Ketika bosan, ia cari dan ganti yang baru. Demikian pula dengan urusan tugas sekolah, karena ia memiliki Iaz. Eit, jangan salah dulu! Kalau ulangan, Miko lumayan juga kok, meski hampir setiap tugas, ia meng’copy paste’ dari Iaz, sahabatnya.

Namun kali ini Miko harus pusing dengan masalah yang dihadapi keluarganya. Miko telah belajar untuk terbiasa hidup tanpa mama di sampingnya. Miko berhasil. Ia sudah mampu menerima kenyataan bahwa tak ada lagi sosok mama terinta di sisinya.

Namun, kembali Miko harus belajar untuk menerima kehadiran ‘mama baru’ dalam hidupnya!!!!


8. Rindu Iaz

Tak ada masalah antara kedua orang tua Iaz. Keduanya baik-baik saja, dan Iaz sangat bersyukur karena masih memiliki mereka.

Sayang, mereka terpisah. Orang tua Iaz harus mengurus bisnis mereka, sedangkan Iaz memilih untuk tinggal….Sendiri…..Rindu Iaz bertambah lagi, yaitu rindunya pada cewek tersayang….


9. Koran Loakan

Dara mendapat tugas membuat kliping. Tentu saja Dara harus mengumpulkan bahan klipingnya dari berbagai merk dan edisi. Semua Dara peroleh dengan mudah karena bantuan Uno!

Uno mengumpulkan koaran-koran bekas masa depan untuk Dara!!! Sejak itu, mereka mulai tak canggung lagi mengungkapkan rasa sayang…..

10. Masa Lalu? Masa Depan? Ok!

Saat perbedaan waktu tak lagi membatasi, Dara dan Uno pun akhirnya jadian…..


11. Ketika Hujan Turun

Awalnya, semua baik-baik saja. Mereka masih saling menerima apa adanya. Namun, justru perbedaan waktu yang perlahan menyadarkan bahwa mereka tak mungkin bersatu.

Suatu hari, ketika hujan turun, Dara memutuskan untuk berpisah dengan Uno…..



12. Let it go

Seiring waktu berlalu, Dara kembali seperti dulu, sendiri. Meski perih menahan perasaannya, Dara mencoba selalu tegar.

Bayang Uno mulai lekang, namun tidak cintanya… Semua, kini Dara biarkan berlalu, mengalir seperti air. Ia yakin waktu yang akan menuntun jalan atas semua keluh kesah cintanya….


13. Patah Hati

Sementara itu, Iaz patah hati. Ia harus kehilangan ceweknya dengan alasan yang membuatbya begitu geram. Tapi, mau bagaimana lagi, Iaz harus rela.

Berkali-kali Miko mencoba menghibur Iaz. Tetapi Iaz masih saja bergundah gulana ria. Bahkan ketika orang tuanya kembali, Iaz tak mau diajak ikut bersama mereka!

Iaz ingin mencari jawaban…..

14. New Comer

Selepas Uno pergi dari kehidupan Dara, dating seorang cowok yang menawarkan cintanya untuk Dara. Dia begitu perhatian dan baik pada Dara.

Bagaimana respon Dara?! Ups! Ternyata Anggun juga mencintai cowok itu, Miko! Dara tahu tentang semua itu. Dara pun menolak Miko yang notabene cukup popular di sekolah!

Apakah hanya itu alasan Dara menolak cinta Miko? Tidak! Dara masih mencintai Uno….


15. Ketika Cinta Menembus Masa

Lewat Miko, identitas Uno terungkap! Dia adalah Elfren Saturno Diraz, alias Iaz! Cowok yang meninggal karena kecelakaan di depan sekolah, yang siang itu dilihat oleh Dara!

Begitu Dara tahu, ia langsung memberi tahu Uno lewat surat. Ia meminta Uno untuk tidak lewat gerbang barat, tempat kecelakaan terjadi.

Surat itu ditemukan Uno! Uno mengerti dan akhirnya mereka bertemu!!!

Milad HAMAS

Hari Ahad, 14 Desember 2008 merupakan hari jadi Harakah al-Muqawamah al-Islamiyah (HAMAS) atau Gerakan Perlawanan Islam yang ke 21.

Usia Hamas sudah Dua Puluh Satu tahun, hitungan waktu yang tidak singkat, dalam rentang waktu sepanjang itu sudah pasti banyak suka dan duka, derita dan bahagia yang didapat, simpati dan benci yang diperoleh dalam meniti perjuangan suci membebaskan negeri menuju kemerdekaan yang hakiki.

Silih berganti tampuk kemimpinan Hamas tidak menghambat lajunya perjuangan untuk meraih cita-cita yang mulia, mulai Syekh Ahmad Yasin, lahir pada tahun 1938M, tokoh spiritual Hamas, walaupun lumpuh dari leher hingga ujung kaki, akan tetapi keberanian menyampaikan kebenaran tidak pernah lumpuh, beliau memiliki wibawa yang mengagumkan dan gugur setelah menunaikan sholat subuh berjama’ah di masjid Al Mujama’ Al Islami, Senin, 1 Shafar 1425 H / 22 Maret 2004 M.

Setelah Syekh Ahmad Yasin gugur, maka kepemimpinan Hamas digantikan oleh murid sekaligus sahabatnya dalam berjuang, Abdul Aziz Ali Abdul Hafizh Ar Rantisi, lahir pada tanggal 23 Oktober 1947 M. Tidak lama memegang kepemimpinan Hamas, pada hari Sabtu, 25 Shafar 1425H / 17 April 2004 M, Abdul Aziz Ar Rantisi gugur dihantam roket Zionis Israel yang diluncurkan dari helikopter Apache.

Setelah Abdul Aziz Ar Rantisi gugur, maka untuk menjaga keselamatan jiwa pemimpin Hamas yang baru dari niat busuk Zionis Israel dan antek-anteknya yang akan membunuh, maka Hamas tidak mempublikasikan siapa pemimpinnya saat ini.

Hamas merupakan Gerakan Perlawanan Islam walaupun dituduh Zionis Israel dan antek-anteknya sebagai teroris, akan tetapi Hamas tetap bekerja dan berjuang sehingga dicintai rakyat Palestina terutama sekali di Jalur Gaza, hal tersebut disebabkan aktifitas yang dilakukan Hamas merakyat, tidak banyak teori dan retorika yang ujungnya adalah membingungkan umat dan membuat perselisihan. Hamas banyak memberikan solusi dan manfaat kepada rakyat Palestina dibidang sosial, kesehatan, pendidikan, seni dan budaya.

وَقُلِ اعْمَلُواْ فَسَيَرَى اللّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ وَالْمُؤْمِنُونَ وَسَتُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ ﴿١٠٥﴾

"dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, Maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan." (QS: At Taubah/ 9 : 105).

Sejak didirikan Senin, 14/12/1987 M oleh Syekh Ahmad Yasin, Hamas yang awalnya banyak bergerak di bidang sosial dan pendidikan telah membuktikan komitmennya seperti yang tertera di dalam piagam yang terdiri dari lima bab tiga puluh enam pasal.

Di dalam muqaddimah Piagam Hamas yang dikeluarkan pada tanggal 1 Muharram 1409 H bertepatan dengan 18 Agustus 1988, Hamas menegaskan, "Ketika fikrah telah datang, ketika benih telah tumbuh, lalu akarpun menghujam ke lubuk bumi, jauh dari semangat temporal dan ketergesaan yang tercela, maka bangkitlah Harakah al-Muqawamah al-Islamiyah (HAMAS), Gerakan Perlawanan Islam Palestina untuk menunaikan tugas jihadnya di jalan Allah bersama dengan semua mujahidin demi membebaskan Palestina".

Jelas dan tegas sekali pernyataan di atas bahwa Hamas memilki tekad yang bulat untuk melaksanakan tugas mulia yaitu berjihad di jalan Allah bersama para mujahidin, berjuang dan terus berjuang untuk membebaskan bumi Palestina dari belenggu penjajah, mengembalikan kemuliaan masjid Al Aqsha yang sudah dikotori oleh tangan dan kaki Zionis Israel

Hamas dalam perjuangannya memiliki ciri khas dan independensi tersendiri yang berbeda dengan gerakan Palestina yang berdasarkan paham sekuler, hal ini dapat diketahui di pasal keenam dalam piagamnya, Hamas adalah gerakan Palestina yang lain dari yang lain, ia menyerahkan wala’nya kepada Allah, menjadikan Islam sebagai manhaj hidupnya, dan berjuang menegakkan panji Allah di atas setiap jengkal bumi Palestina. Sebab, hanya dibawah naungan Islam keamanan jiwa terwujud, harta dan hak-hak asasi para pengikut semua agama dihormati. Jika Islam tidak tampil, maka tumbuhlah pertentangan, tersebarlah penindasan dan kerusakan, dan terjadilah peperangan dan pertumpahan darah.

Lebih lanjut dalam piagam Hamas dikutip bait syair gubahan Muhammad Iqbal: Tanpa iman tak ada kedamaian, TanpaAgama tiada arti dunia, Kehidupan tanpa agama, Berarti kefanaan yang berkepanjangan.

Dalam perjalanan sejarahnya, Hamas telah melakukan berbagai macam kreasi dan inovasi perjuangan yang disesuaikan dengan momentum zamannya dengan tidak meninggalkan manhaj perjuangannnya yaitu Islam.

Diawal-awal berdirinya Hamas, bersamaan dengan gegap gempitanya gerakan intifadhah pertama, Hamas ikut menggerakkan rakyat agar aktif berjuang melawan kezaliman Zionis Israel walaupun dengan persenjataan yang sangat sederhada berupa batu, pisau dapur atau persenjataan yang sejenisnya.

Perlawanan rakyat semesta atau intifadhah pertama berlangsung sangat heroik dan melibatkan seluruh rakyat Palestina, mulai dari anak-anak sampai orang tua, perlawanan yang tidak mengenal lelah telah membuat tentara Zionis Israel kewalahan.

Beriring dengan perjalanan waktu dan bertambah ilmu dari berkah jihad di Palestina, maka Hamas telah memiliki kemampuan membuat persenjataan untuk melawan penjajah, persenjataan itu mulai dari yang sangat sederhana berupa senjata laras pendek atau laras panjang, membuat bom syahid hingga roket.

وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ ﴿٦٩﴾

"dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar- benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami. dan Sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik." (QS: Al ‘Ankabut/29 : 69)

Ketika ada peluang untuk berjuang di dunia politik praktis, maka Hamas ikut ambil bagian. Keikut sertaan dalam pemilu menegaskan bahwa Hamas tidak anti politik bahkan telah mengkombinasikan gerakan perlawanan dan politik, Hamas mampu meyakinkan masyarakat dunia bahwa Hamas bukanlah teroris sebagaimana tudingan Zionis Israel, Amerika dan antek-anteknya. Akan tetapi Hamas merupakan Gerakan Perlawanan Islam Palestina yang berjuang melawan penjajah Zionis Israel.

Hamas ikut serta dalam Pemilu Legislatif Palestina yang berlangsung pada hari Rabu, 25/1/2006, diluar dugaan para pengamat politik, dengan izin dan kekuasaan Allah maka Hamas meraih kemenangan dan membuat lawan politiknya tercengang betapa tidak?

Dari 132 kursi yang diperebutkan Hamas memperoleh 74 kursi (48 orang di Tepi Barat dan 26 orang di Gaza), rivalnya dari Fatah dukungan Amerika dan sekutunya memperoleh 45 kursi, Faksi Abu Ali Mustafa 3 kursi, Faksi Palestina Masa Depan 2 kursi, Faksi Jalan Ketiga 2 kursi, Faksi Alternatif 2 kursi, calon Independen 4 kursi.

وَمَا جَعَلَهُ اللّهُ إِلاَّ بُشْرَى لَكُمْ وَلِتَطْمَئِنَّ قُلُوبُكُم بِهِ وَمَا النَّصْرُ إِلاَّ مِنْ عِندِ اللّهِ الْعَزِيزِ الْحَكِيمِ ﴿١٢٦﴾

"dan Allah tidak menjadikan pemberian bala bantuan itu melainkan sebagai khabar gembira bagi (kemenangan)mu, dan agar tenteram hatimu karenanya. dan kemenanganmu itu hanyalah dari Allah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS: Ali Imran/ 3 : 126).

Dampak dari kemenangan Hamas dalam pemilu legislatif Januari 2006, bukan saja Hamas, tetapi rakyat Palestina terutama anak-anak yang tidak berdosa dan orang tua yang sudah jompo mendapatkan hukuman nberupa blokade yang dilakukan penjajah Zionis Israel.

Jika dihitung lamanya, sudah dua tahun rakyat Jalur Gaza menjadi korban blokade yang diterapkan Zionis Israel, ini merupakan hukuman kolektif yang dilakukan penjajah, hukuman yang tidak sesui dengan prikemanusiaan, hukuman yang melanggar Hak Asasi Manusia (HAM).

Walaupun pemimpin Arab, pemimpin dunia Islam hingga saat ini tidak mampu mencabut blokade tersebut, rakyat Jalur Gaza sudah terlanjur jatuh cinta dengan Hamas, sehingga mereka tetap bersabar menghadapi penderitaan yang berat karena sulitnya mendapatkan kebutuhan pokok dan obat-obatan.

Rakyat Jalur Gaza tidak mau menjadi penghkhianat bagi perjuangan Hamas yang telah bersungguh-sungguh, yang telah berkorban dengan darah, air mata, harta dan jiwa melawan penjajah Zionis Israel untuk hengkang dari bumi Palestina.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اصْبِرُواْ وَصَابِرُواْ وَرَابِطُواْ وَاتَّقُواْ اللّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ ﴿٢٠٠﴾

"Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung." (QS: Ali Imran/3: 200).

Dalam usia yang ke 21 tahun semoga Hamas tetap istiqamah dalam perjuangannya membela rakyat Palestina, menjaga kemuliaan masjid Al Aqsha dan meraih kemerdekaan yang hakiki. Amin.