Kamis, 11 Februari 2010

Rindu Film Bermutu



Film adalah media komunikasi dan propaganda yang sangat efektif. Film bisa mempengaruhi pola pikir dan perilaku penontonnya. Bila filmnya hanya mengumbar nafsu seksual, mengeksploitasi tubuh perempuan dan ketakutan yang berlebihan pada hantu, setan dan makhluk ghaib lainnya maka para penontonnya pun akan seperti filmnya. Efeknya sangat berbahaya ; merusak moral dan mental anak bangsa. Sementara yang untung adalah para pemain, produser, sutradara serta semua pendukung film jelek tersebut. Tak bisa dipungkiri film yang hanya menayangkan adegan porno, teror hantu tidak lebih hanya menuruti nafsu duniawi ; duit. Disinilah kontrol sosial dalam wujud lembaga sensor, LSM yang peduli dengan moral bangsa sangat diperlukan.
Film bermutu yang membangun mental dan moral bangsa akan berdampak sangat bagus. Sebut saja ‘Ayat-Ayat Cinta’, ‘Ketika Cinta Bertasbih 1 & 2’, menyusul ‘Dalam Mihrab Cinta’. Ada pula ‘Laskar Pelangi’ dan ‘Sang Pemimpi’ yang mampu membangkitkan dan menggelorakan semangat hidup serta menyadarkan masyarakat. Film ‘Garuda di dadaku’ dan ‘King’ adalah film nasionalis yang dikemas cantik dalam dua olahraga kebanggaan bangsa Indonesia ; sepak bola dan bulu tangkis. Kedua film ini sama-sama memiliki semangat kerja keras dan mimpi (cita-cita), kesederhanaan dan kebersamaan, cinta keluarga dan cinta tanah air.
Masyarakat Indonesia juga sedang menunggu hadirnya film futuristik (berwawasan masa depan) seperti ‘Syukur 21’ dari Malaysia yang pernah beredar di Indonesia. Film yang dibintangi oleh grup nasyid ‘Raihan’ ini berkisah tentang Malaysia di abad modern yang serba canggih dan high technology. Namun dibalik kecerdasan manusia tetap tak bisa melawan hukum Tuhan. Sebuah mesin pengatur cuaca rusak dan akibatnya Malaysia terancam bencana hebat. Disinilah kemudian manusia harus selalu ingat pada Alloh Swt dan kembali ke jalan yang benar Bisa jadi film ini berhasil menstimulan pemerintah, para ilmuwan dan rakyat Malaysia untuk berpikir besar dan siap maju. Dan hari ini kita saksikan, Malaysia –dengan segala kontroversinya- mampu menjadi negara maju jauh diatas NKRI yang terlebih dulu merdeka.
Ya, film yang visoner bisa merangsang mental visoner dan berwawasan masa depan para penontonnya. Bagaimana masyarakat Indonesia bisa maju dan besar wong tidak pernah dirangsang berpikir maju dan besar. Kita tidak pernah distimulan untuk berpikir aktif dan positif. Film yang ada malah film komedi berbumbu mesum dan padat pornoaksi yang membuat otak kotor dan merusak moral generasi bangsa. Atau film masa lalu yang menjebak pada romantisme sejarah bahkan film tentang dunia hantu & setan yang menodai agama tertentu.

rencananya akan dikirim ke Surat Pembaca SUARA MERDEKA

Tidak ada komentar: