Senin, 22 Februari 2010

Tentang padamnya listrik



Seorang teman sedang asyik di depan layar monitor. Matanya tak lepas darinya. Jemarinya cekatan berlompatan di keyboard. Sebuah tugas mesti selesai malam ini juga sebab besok pagi harus disetor.
“Hey, di-save dulu, takutnya listrik padam…” Saya sudah ada di belakangnya.
“Iya, nanti..!” jawabnya tanpa berkedip. Tangannya semakin lihai.
“Semenit sekali di-Control S supaya aman. Semakin sering di-save semakin baik” Saya kembali mengingatkan. Dia diam seribu bahasa.
“Waduh !” Dia berteriak.
Tiba-tiba kamar gelap. Saya memburu asal suara dan…
Bruk ! bruk !!
“Aduh !” saya terjatuh.
“Hey liat-liat donk !” suaranya meninggi
“Liat apanya gelap gini” saya protes
“Alhamdulillah, nyala!” Saya meringis melihat dia memegangI jidat.

*****
Saudaraku, padamnya listrik di rumah kita ibarat kematian. Tak ada yang tahu kapan aliran listrik putus, tiada yang tahu kapan maut menjemput. Tak ada yang mengira kematian begitu cepat hadir. Siap atau tidak siap, mau atau tak mau, kita pasti mati. Kita akan mati suatu saat nanti. Entah kapan. Entah dimana. Entah sedang apa. Entah dengan siapa. Mati dengan amal yang sempurna, amal yang tercatat, di-save oleh Alloh Swt yang maha teliti, yang maha merasakan.
Saudaraku, mari selamatkan amal kebaikan kita, segera save niat baik kita dengan ikhlas. Itulah syarat dicatat dan diterimanya amal kita. Berbuat baik janganlah ditunda-tunda, kata paman Bimbo. Awali semua perbuatan baik dan ibadah kita dengan doa, minimal basmalah supaya Alloh Swt memberikan barakah dan manfaat. Rasul Saw menyampaikan bahwa hilanglah barakah setiap perbuatan baik bila tidak diawali dengan basmalah. Allohu a’lam

Buktikan loyalitasmu !



Syahadat kedua
Syahadat rasul; asyahadu anna muhammadurrasulullah bermakna kita bersaksi, bersumpah dan berjanji bahwa Muhammad saw adalah rasul-Nya, khatimul anbiyaa’. Konsekuensinya adalah kita akan membenarkan ajaran yang dibawa beliau ; islam.
Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. QS.An Nisaa [4]: 136
Jadi menjadikan Rasululah Saw sebagai contoh & idola, panutan & tuntunan adalah kepastian. Ar-Rasul qudwatuna, Rasulullah Saw adalah teladan kami.
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. QS. Al Ahzab [33]: 21.
Efek logis dari menjadikan beliau sebagai teladan adalah menaati dan mengikuti beliau. Kita berupaya meniru beliau dalam kehidupan sehari-hari sebagai remaja, pemuda, suami, pedagang, pemimpin dll.

Buktikan loyalitasmu !
Loyalitas/kesetiaan adalah kata yang merangkum banyak kata ; mendukung, membantu, menolong, memihak, membela, menaati dan membersamai. Loyalitas kepada Rasul adalah bagian dari loyalitas kepada Alloh Swt.
Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah mentaati Allah. Dan barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan itu), maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka. QS.An Nisaa [4]: 80
Dulu para shahabat benar-benar menunjukan loyalitasnya dengan ikut berjihad [perang], mengamalkan semua sunnahnya. Kini bagaimana dengan kita yang tidak pernah bertemu dengan beliau. Berikut adalah beberapa wujud loyalitas kita pada Nabi Muhammad Saw :
1. Mengkaji sirah nabawiyah. Ada yang ditulis Dr.Muhammad Sa’id Ramadhan Al Buthi, Syaikh Syafiyurrahman Al Mubarakfury dan ulama yang lain. Jadi salah satu bacaan wajib seorang muslim adalah Sirah Nabawiyah sebab disana ada sejarah dakwah era nubuwwah yang padat dengan pelajaran.
2. Menghidupkan sunnah beliau seperti puasa sunnah, qiyamullail, tadarus, sholat sunnah, bersedekah, bersiwak, menikah dan masih banyak lagi sunnah rasul yang mungkin sebagiannya sudah kita lakukan. Shollu kama raitumuni usholli…
3. Bershalawat kepada Nabi Muhamamd saw dalam sholat dan diluar sholat.
Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bersholawat untuk Nabi. Hai orang-orang beriman, bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan baginya". (Al Ahzab: 56).
4. Membela sunnah beliau bila dilecehkan, meluruskan jika disalah artikan

disampaikan pada Kajian RIMBAS, 20 Februari 2010/ 6 Rabi'ul Awwal 1431H di Masjid Agung Baitussalam

Kamis, 11 Februari 2010

Rindu Film Bermutu



Film adalah media komunikasi dan propaganda yang sangat efektif. Film bisa mempengaruhi pola pikir dan perilaku penontonnya. Bila filmnya hanya mengumbar nafsu seksual, mengeksploitasi tubuh perempuan dan ketakutan yang berlebihan pada hantu, setan dan makhluk ghaib lainnya maka para penontonnya pun akan seperti filmnya. Efeknya sangat berbahaya ; merusak moral dan mental anak bangsa. Sementara yang untung adalah para pemain, produser, sutradara serta semua pendukung film jelek tersebut. Tak bisa dipungkiri film yang hanya menayangkan adegan porno, teror hantu tidak lebih hanya menuruti nafsu duniawi ; duit. Disinilah kontrol sosial dalam wujud lembaga sensor, LSM yang peduli dengan moral bangsa sangat diperlukan.
Film bermutu yang membangun mental dan moral bangsa akan berdampak sangat bagus. Sebut saja ‘Ayat-Ayat Cinta’, ‘Ketika Cinta Bertasbih 1 & 2’, menyusul ‘Dalam Mihrab Cinta’. Ada pula ‘Laskar Pelangi’ dan ‘Sang Pemimpi’ yang mampu membangkitkan dan menggelorakan semangat hidup serta menyadarkan masyarakat. Film ‘Garuda di dadaku’ dan ‘King’ adalah film nasionalis yang dikemas cantik dalam dua olahraga kebanggaan bangsa Indonesia ; sepak bola dan bulu tangkis. Kedua film ini sama-sama memiliki semangat kerja keras dan mimpi (cita-cita), kesederhanaan dan kebersamaan, cinta keluarga dan cinta tanah air.
Masyarakat Indonesia juga sedang menunggu hadirnya film futuristik (berwawasan masa depan) seperti ‘Syukur 21’ dari Malaysia yang pernah beredar di Indonesia. Film yang dibintangi oleh grup nasyid ‘Raihan’ ini berkisah tentang Malaysia di abad modern yang serba canggih dan high technology. Namun dibalik kecerdasan manusia tetap tak bisa melawan hukum Tuhan. Sebuah mesin pengatur cuaca rusak dan akibatnya Malaysia terancam bencana hebat. Disinilah kemudian manusia harus selalu ingat pada Alloh Swt dan kembali ke jalan yang benar Bisa jadi film ini berhasil menstimulan pemerintah, para ilmuwan dan rakyat Malaysia untuk berpikir besar dan siap maju. Dan hari ini kita saksikan, Malaysia –dengan segala kontroversinya- mampu menjadi negara maju jauh diatas NKRI yang terlebih dulu merdeka.
Ya, film yang visoner bisa merangsang mental visoner dan berwawasan masa depan para penontonnya. Bagaimana masyarakat Indonesia bisa maju dan besar wong tidak pernah dirangsang berpikir maju dan besar. Kita tidak pernah distimulan untuk berpikir aktif dan positif. Film yang ada malah film komedi berbumbu mesum dan padat pornoaksi yang membuat otak kotor dan merusak moral generasi bangsa. Atau film masa lalu yang menjebak pada romantisme sejarah bahkan film tentang dunia hantu & setan yang menodai agama tertentu.

rencananya akan dikirim ke Surat Pembaca SUARA MERDEKA