Jumat, 27 Februari 2009

be the 1st

Be the first, be the winner

Seorang pria duduk bersandar di meja kerjanya. Pandangannya diam melekat pada layar warna sebuah laptop. Ia menunggu sesuatu. Senyumnya mengembang seketika. Tangannya cepat mencapai mouse dan menulis beberapa kata.
“Asyik internetan” ucap ku setelah salam. Kini ku sudah disebelahnya.
“Numpang buka blog saya Ustadz?” begitu saya biasa memanggil bapak satu putra dan satu putri ini.
“Boleh” jawabnya singkat

Akses internet di zaman sekarang memang sangat mudah. Kini kita bisa menjelajah dunia maya tanpa harus ke warnet. Cukup pergi ke alun-alun. Kok bisa? Ya, sekarang ada fenomena baru di jagad high tech. Itulah hotspot. Sederhananya hotspot adalah sebuah area dimana kita bisa mengakses internet dari laptop kita tanpa biaya. Tentu saja harus ada modem dan perangkat lainnya. Atau kita bisa membeli sebuah HP bermerk…, maaf disensor ga boleh sebut nama… yang sekaligus jadi modem. Ya HP ya modem. Hebat pula kau ! murah lagi jauh dibawah Rp.500.000 kita bisa internetan sepuasnya selama 6 bulan, gratis. Siapa saja juga ngiler…

Di Purwokerto ada beberapa hotspot yang bisa kita manfaatkan. Di kampus dan sekitarnya, di beberapa café, rumah makan juga ada fasilitas hotspot. Semua itu adalah bagian dari excellent service.

Kembali ke laptop. Blog ku yang beralamat di bayubarata.blogspot.com membuka pelan. Perlahan mulai terbaca.
“Wah, aku sebenarnya sudah ada ide membuat kaya Antum…” Ia tertawa saat melihat poster kecil serupa caleg yang mewarnai jalan-jalan dan sudut kota. Maklum mau Pemilu jadi banyak gambar caleg dimana-mana.
Poster itu memang meniru baliho para caleg. Disana ada foto saya dengan background langit berawan. Logo JARIMATIKA dibingkai heksagonal sarang lebah berwarna kuning dengan nomor urut 99 ada di arah jam 2. Disamping logo ‘partai’ tertulis 3 program 250 hari yakni pemberantasan buta Matematika, anggaran pendidikan 20 % dan satu lagi saya lupa. (Moso caleg lupa programnya…). Di bagian bawah tertera nama saya dengan huruf besar: BHAYU SUBRATA,S.Sos dengan nomor urut 2. Nomornya di centang. Tepat disebelahnya ada tulisan “ Ingat, sekali centang”. Inilah kreativitas.

“Ya, udah Ustadz, dibuat saja..” Aku masih mesam-mesem
“Lah, wis kedhisitan…” lanjutnya kurang semangat.
“Ga pa pa Ustadz” saya memotivasi
“Ide boleh sama, dan bersamaan adanya tapi siapa yang duluan merealisasikannya, itulah yang menang” lanjutku lirih.

***
Banyak sekali ide brilian yang bermunculan, berseliweran di kepala kita, di banyak kepala manusia yang bernafas di muka bumi. Uniknya ide itu terkadang tumbuh cepat di saat yang sama, atau di selang waktu yang tidak lama. Dan uniknya lagi seringkali ide itu sama atau mirip.

Kasus klaim sebuah karya orang lain adalah miliknya, adalah ide atau gagasanya darinya bisa jadi timbul karena saat itu, jam itu, detik itu ia, si pemilik ide tidak segera merealisaikannya. Ide sebagus apapun tidak akan bermakna ketika tidak diwujudkan. Di zaman milenuin ini ide kita perlu kita patenkan, kita lembagakan yang dilindungi oleh hak kekayaan inteletual sehingga kita aman.

Beberapa penulis senior menyarankan para penulis junior untuk selalu membaca notes kecil dan ballpoint kemana pun ia pergi. Jadi saat ada ide baru, dapat inspirasi ia dapat segera menuliskanya. Karena ingatan kita terbatas atau hal yang harus kita ingta sangat banyak atau juga kita sering lupa sehingga eman-eman jika ada ide bagus tidak kita tulis..

Seringkali kita kehilangan ide segar atau gagasan baru gara-gara kita tidak segera mengikatnya, tidak segera menuliskanya dan tidak bersegera menrealisasikannya menjadi sebuah tulisan, cerpen.

‘Ali bin Abi Thalib k.w pernah mengatakan “Qayyidul ‘Ilma bil kitaabah”, ikatlah ilmu dengan buku”. Tentu saja agar ide atau ilmu kita pindah di buku kita perlu alat tulis. Pake HP juga bisa kok.

Selamat berpikir dan cepatlah merealisasikannya.

Tidak ada komentar: