Senin, 16 Februari 2009

Qur anic Generations 2

Ahad, 8 Februari 2009
Al-An’am, itulah nama surah ke 6 di tengah juz ke-8 ini. Artinya hewan ternak. Hewan adalah salah satu ciptaan Alloh Swt di bumi ini. Masing-masing diberi hak hidup, jatah umur, kemampuan untuk berkembang biak, skill mempertahankan diri, keahlian mencari makanan dll. Mereka semua taat pada aturan Sang Khaliq.

Binatang memang diciptakan untuk manusia, bisa untuk membantu pekerjaan manusia, untuk dikonsumsi. Bacalah ayat 142, “dan diantara hewan-hewan ternak itu ada yang dijadikan pengangkut beban dan ada pula yang disembelih.”

Saya teringat dengan keponakan saya yang sedih saat melihat ayam akan disembelih. Kasihan, katanya. Saya jelaskan bahwa hewan ada untuk manusia, justru dia, si ayam bahagia karena bisa bermanfaat bagi manusia. Si ayam akan berterima kasih lagi jika kita menyembelihnya dengan aturan Islam, lalu memasak gadingnya dengan baik dan sedap. Lalu bagi-bagi dengan teman dan tetangga. Begitu pula dengan kambing. Buah-buahan juga, si pohon tidak akan rugi dan marah kalau kita memetik buah yang masak, justru -seandainya bisa ngomong- ia akan berterima kasih sebab dengan dipetiknya buah yang masak ia bisa menumbuhkan buah lagi. Terus tumbuh dan tumbuh. Si pohon akan sedih jika buahnya yang sudah masak membusuk karena tidak diambil. Kerennya, dia tidak produktif, he..he… Makanya kita ga usah marah-marah kalau buah kelapa kita dimakan bajing, jambu di pekarangan kita disamber batman eh, kalong. Ya, itu rejeki mereka, hak mereka.

Di pelajaran biologi kita dulu, salah satu faktor yang membantu pembuahan, kawin / penyerbukan silang sehingga bisa muncul varietas buah-buahan atau bunga yang baru adalah para binatang. Terima kasih hewan…

9 Februari 2009
Di akhir surah Al-A’raf, surah ke 7 masih di juz 9, ayat 204, Alloh Swt meminta kita agar diam, mendengarkan dan memperhatikan saat Al-Qur an sedang dibacakan. Diam adalah satu wujud ketundukan kita. Mendengarkan adalah satu bentuk perhatian kita. Memperhatikan adalah satu sikap cinta kita. Untuk apa kita melakukan semua itu? Karena Alloh Swt ingin kita atau agar kita mendapat rahmat-Nya.

Dimana pun kita, sedang apa saja kita kok tiba-tiba terdengar suara orang membaca Al-Qur an maka kita berhenti, kita diam sejenak. Kita simak ayat-ayat Ilahi. Eh,apa bedanya mendengarkan dengan menyimak ? Dalam bahasa Inggris ada hearing ada listening, kalau hearing itu sekilas, sebentar, sepintas lalu. Tapi jika listening itu lebih tinggi derajatnya, lebih baik dari mendengar. Sama-sama menggunakan telinga tapi nilai rasa dan energi yang diberikan beda. Pendek kata, menyimak itu mendengarkan dengan penuh perhatian, mengikuti setiap kata yang terucap. Nah, listening itu menyimak.

Itulah mengapa kita diwajibkan untuk diam, menyimak bacaan imam sholat kita. Simak baik-baik, barangkali ada yang salah segera luruskan. Simak baik-baik karena ada banyak perintah dan larangan disana. Wajar para nabi, para shahabat bisa menangis sesenggukan, wajah mereka basah oleh air mata bahkan sampai bergetar, bergoncang. Subhanallah, mereka menyimak, bukan hanya dengan telinga akan tetapi dengan hati, otak dan pikiran mereka.Mereka itulah yang mendapat rahmat. Mau ?

Selasa, 10 Februari 2009
Surah baru, ke-8, Al-Anfal tentang harta rampasan perang. Surah ini berisi kisah perang Uhud, perang ke-2 ummat Islam pasca Hijrah. Disini jumlah ummat islam berlipat hampir 1000 pasukan. Kemenangan yang di depan mata nyaris sirna gara-gara ghanimah yang menyilaukan mata dan melenakan semangat jundullah.

Ya, ujian itu tidak mesti berupa masalah. Ujian itu tidak selalu kesusahan. Ujian itu bukan berarti saat kita di bawah atau kalah. Kalau itu biasanya kita mendekat dan lebih dekat dengan-Nya. Taat pada aturannya. Saat itu kita lebih mudah sadar, tobat, kembali pada rel kita.

Tapi ujian juga saat kita ada di atas, di puncak prestasi. Saat kita berkecukupan atau banyak harta, dalam kondisi lapang, longgar. Dalam kebahagian, kesenangan. Saat kita di puncak kesuksesan atau sedang menanjak kesana. Saat itu tidak banyak dari kita yang lulus ujian. Kita lupa perintah Tuhan untuk sedekah, infaq dll. Kita malas dan menunda sholat karena meeting. Kita sombong, merendahkan orang lain. Meremehkan sesama. Ya, saat itu kita telah gagal… Kesuksesan yang ada malah menjadi bumerang.

Katanya banyak orang yang tidak mental siap ketika kaya. Tidak bisa mengendalikan diri ketika sukses. Ada cerita seorang yang bisa kaya dalam waktu singkat, dengan jalan halal tentunya, ia tidak siap mental akibatnya keluarga berantakan, karena ia menikah lagi. Tidak siap mental saat sukses, ia jadi sombong, pamer, menimbun harta, dll.

11 Februari 2009, Rabu pagi
Ini satu-satunya surah yang tidak diawali dengan basmalah, jumhur ulama menjawab sebab ayat ini berkisah tentang peperangan so ga etis kalau ada bismillah nya yang kental dengan rahmat Alloh Swt.Wallohu A’lam.

Perhatikan surah At-Taubah ayat ke-103,”Ambilah zakat dari harta mereka…”. Ayat ini perintah bagi amil zakat untuk pro aktif, jemput bola dalam hal zakat. Jangan hanya diam, cari muzakki, orang kaya atau berada, minta zakat ke mereka. Ya kesadaran ummat islam untuk berzakat perlu dipompa terus. Kita hanya mengenal zakat fitrah dan zakat maal, padahal ada zakat profesi, zakat pertanian-peternakan dll. Ya, ummat perlu ‘dipaksa’ untuk mengeluarkan zakat. Zakat ini kata umum, kata khususnya adalah sedekah dan infaq. Jadi kita juga bisa memotivasi orang lain untuk bersedekah, infaq dan zakat. Kadang kita juga perlu ‘menjebak’ mereka. Jujur, transparan, dan profesional ini harga mati dalam pengelolaan zakat.

Bukan apa-apa, zakat, sedekah, infaq itu untuk kita semua, kembali ke kita. Ibarate retribusi/ pajak pemda lah, kita bayar kita dapat imbalannya. Manfaat zakat dijelaskan lebih lanjut supaya ummat termotivasi, tergerak, semangat, PD, yakin dan tahu kegunaanya.
“…guna membersihkan, dan mensucikan mereka, dan berdo’alah untuk mereka”

Pulsa plus pahala, itu motto RIMBAS Cell, unit usaha para remaja di Masjid Agung Baitussalam ini menjual pulsa lebih mahal dikit dari pasaran. Selisihnya Rp.500. Selisih itulah yang kita namakan sedekah dakwah. Tentu saja kita kabari dulu. Jadi setiap orang yang belanja pulsa, kita ‘jebak’ untuk bersedekah, he he.

Kamis, 12 Februari 2009
Huud, nama surah ini diambil dari nama seorang Nabi utusan Alloh Swt. Selain Nabi Huud a.s, ada surah Ibrahim (14), Nuh (71), Yusuf (12), Yunus (10), dan Muhammad (47).
Janji Alloh Swt bahwa semua makhluk-Nya dijamin rizkinya jelas tercantum di ayat ke-6. Rizki itu tidak selalu berwujud uang / gaji, akan tetapi apa saja yang kita rasakan, terima itu adalah rizki. Rizki hewan dan tumbuhan sudah ditentukan dari tanah, matahari, air, hinggapnya serangga di bunga,, dll. Suatu ketika kita ditraktir teman, dapat hadiah, diundang tasyakuran, mendapat pekerjaan, dll. Itu semua bisa kita maknai sebagai rizki.
Kisah bersejarah perjalanan dakwah Nabi Nuh a.s dalam episode membuat bahtera untuk mengangkut para pengikutnya berikut hewan-hewan sekitar. Saat itu tidak ada tanda-tanda akan ada banjir besar sehingga Nabi Nuh ash sempat dianggap orang gila. Kapal tersebut kemudian yang diyakini oleh para ilmuwan hari ini benar-benar ada. Berita ini pernah dimuat di harian Republika, Februari tahun ini.
Banjir itu sangatlah besar sehingga menenggelamkan gunung tertinggi yang dinaiki anak Nabi Nuh a.s. Ya. Kan’an tergolong orang yang rugi besar karena tidak beriman. Meskipun ia anak seorang Nabi tidak menjamin ia akan beriman. Apakah Nabi Nuh gagal mendakwahi keluarganya ? gagal mendakwahi anak dan istrinya? karena lebih fokus kepada orang lain? Wallohu a’lam .
Akan tetapi ini pelajaran yang amat berharga bagi siapa saja. Bahwa iman tidak dapat diwarisi dari seorang ayah yang bertaqwa. Iman itu diupayakan. Iman yang bagus itu rawat, ditumbuh kembangkan, dijaga.

Jum’at, 13 Februari 2009
Al-Qur an adalah kitab yang berisi banyak kisah, kata seorang ulama sepertiga dari isi kitab suci ini adalah kisah-kisah. Untuk apa Alloh Swt menceritakan peristiwa yang telah lalu kepada kita ? Jawabanya ada di ayat 111, surah Yusuf di juz 13 ini.
“Sungguh pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang yang mempunyai akal.”
Ya, Alloh Swt memerintahkan kita untuk berpikir, afala tatafakkaruun..memutar otak mencari hikmah, pelajaran/ ibrah, mencoba mengkontekskan, menghubungkan kisah yang ada dalam Al-Qur an dalam kehidupan kita. Kisah epik itu menghibur dan mendidik.

Surah ini juga bercerita perjalanan hidup nabi yang paling ganteng sedunia dari kecil hingga dewasa. Dari dibuang oleh saudara-saudaranya sampai menjadi pejabat istana. Bagaimana kehebatan iman Nabi Yusuf a.s saat digoda oleh Zulaikha, istri Raja. Penjara lebih disukai dari pada hidup bergelimang dosa. Kepandaian beliau menfsirkan mimpi yang kemudian menjadi jalan bebasnya beliau. Keberanian pemuda Yusuf mencalonkan diri menjadi anggota dewan, eh pejabat istana (menteri keuangan) yang kemudian dengan kebijaksanaannya bisa mengatasi kemelut di Mesir. Hebat kan ?
Nah, yang terakhir ini sering dijadikan dalil bahwa dakwah juga perlu masuk ke wilayah pemerintahan, politik dan kekuasaan.

Sabtu, 14 Januari 2009. Hari nafsu sedunia, Valentine Day.
Di Juz 14 ini, Alloh Swt mengingatkan kita akan bahaya sifat sombong. Kembali kisah iblis disampaikan dengan gamblang mulai ayat 26 – 42 surah Al-Hijr. Pengusiran iblis dari surga-Nya berawal dari keengganan iblis bersujud pada manusia perdana. Iblis sombong dan merendahkan manusia Adam dengan kata-kata,
“Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk.” Ayat 33

Sejak saat itu iblis dikutuk oleh Alloh Swt sampai kiamat tiba. Iblis sakit hati ,(emang iblis punya hati?...) dan bersumpah akan menggelincirkan, menyesatkan anak cucu Adam. Ternyata iblis tahu bahwa tidak semua keturunan Adam bisa dijerumuskan. Simak ucapan makhluk panas ini.
“…Aku akan menyesatkan mereka semuanya. Kecuali hamba-hamba-Mu yang terpilih diantara mereka.” Akhir ayat ke-39 dan ayat 40.
Nah, siapakah hamba-hamba Alloh Swt yang terpilih itu ? yang lolos dari jeratan iblis? Sederhananya begini, hamba Alloh Swt itu adalah manusia muslim yang taat pada-Nya, menjalankan semua perintah-Nya dan meninggalkan seluruh larangan-Nya. Bisa kita katakan bahwa hamba Alloh Swt yang terpilih itu adalah orang yang bertaqwa.
“Sesungguhnya yang paling mulia disisi Alloh Swt adalah yang paling bertaqwa diantara kalian” QS. Al-Hujurat : 13
Ingat, ciri orang sombong ada 2, mendustakan kebenaran dan merendahkan orang lain. Hati-hati…

Tidak ada komentar: