Sabtu, 08 Agustus 2009


4 PERSIAPAN RAMADHAN
http. www.bayubarata.blogspot.com

Ramadhan adalah menghitung hari lagi. Tak sadar kurang dari dua pekan lagi kita kan bersua dengan syahrul mubarak, syahrul Ramadhan. Ramadhan tahun ini berdekatan dengan agenda nasional HUT NKRI ke-64. Saat ini jalanan, perumahan tengah berhias menyambut hari bersejarah bangsa itu. Aneka warna layur, bendera dan pernak-pernik Agustusan berkibar dimana-mana. Acara peringatan pitulasan juga mulai digelar. Berbagai macam perlombaan pun tampak sangat ramai. Meriah sekali. Akankah Ramadhan mendapat sambutan yang sama ? Entah lah...

Ada tips praktis persiapan untuk Ramadhan 1430 ini. Oia, tema kita tahun ini adalah Ramadhan, LANJUTKAN !, sebuah cita untuk mewarisi, mentradisikan, melestarikan dan mengabadikan nilai ibadah Ramadhan di 11 bulan setelahnya. Setuju ? Persiapan itu saya rangkum dalam 4 i :
Pertama, i’dad ruhy. Persiapan ruhiyah alias iman. Bicara ruhiyah maka kita bicara niat. Silakan kaji hadits no.1 Arba’in Imam An-Nawawi. Luruskan niat, bahwa kita puasa hanya untuk-Nya. Hanya kepadanya kita berlapar dahaga. Ikhlas itilah kata kuncinya.

Ikhlas itu bombong (gembira). Berpuasa dan melaksanakan semua amalan selama bulan suci dengan riang gembira. Sahur di pagi buta dilakukan dengan senang hati. Ingat, bukan masalah kuat tidaknya puasa tapi ini soal berkah atau tidaknya puasa kita, sempurna atau cacatnya shaum kita. Sholat tahajud dilakoni dengan ringan hati. Kuliah subuh juga diikuti dengan hati lapang. Ikhlas itu tetap semangat melakukan amal ibadah & kebaikan ada atau tak ada orang. Istiqomah, itulah hasil dari keikhlasan. Ya, semuanya dinianti ibadah lillahi ta’ala.
Orang yang semangat di awal Ramadhan lalu melorot di tengah kemudian menghilang di akhir adalah ciri orang yang kurang persiapan ruhiyahnya. Masjid yang sepi jama’ah di tengah & akhir Ramadhan menandakan sepinya ruh/imannya umat islam. Ruhiyah yang sehat akan selalu tegar, kuat dan bersemangat.
Lakukan juga amal ibadah shaum sunnah sebagaimana anjuran Rasulullah Saw sehingga kita siap menyambut Ramadhan dengan baik. Ramadhan adalah syahruttarbiyah ruhiyah. Bulan pendidikan iman. Disini kita belajar keikhlasan, kesungguhan beramal dll.

Kedua, i’dad jasady. Fisik kita haruslah fit 100 %. Hanya orang yang sehat raganya yang mampu berpuasa. Bagi yang sakit atau berhalangan –bagi kaum hawa- tidak diperkenankan berpuasa namun menggantinya di bulan lain atau membayar fidyah. Konsekuensinya akan terasa lebih berat karena tidak bersama-sama.
Untuk itu jagalah kesehatan menjelang bulan suci ini dengan rutin berolah raga, makan teratur & bergizi serta istirahat yang cukup. Hati-hati berkendara juga termasuk persiapan fisik. Kalau memungkinkan cek up kesehatan.

Akan ada perubahan siklus hidup di bulan Ramadhan nanti. Tidur akan berkurang, jadwal makan akan bergeser sedangkan aktivitas tetap ada. Ya, berpuasa tidak boleh mengganggu aktivitas kita. Betul memang puasa itu lemas, itulah salah satu hikmah bersahur. Justru dengan tetap beraktivitas normal sebagaimana biasanya itulah yang akan menambah nikmat puasa kita ; saat berbuka nanti.

Ketiga i’dad fikry. Ibadah tanpa ilmu akan merusak, kata ‘Ali bin Abi Thalib kw. Oleh karena itu miliki ilmu dulu baru beramal. Pengetahuan kita akan rukun shaum juga harus dipenuhi. Tahu dalilnya, nash Qur an dan haditsnya. Semakin dalam dan luas ilmu pengetahuan tentang puasa Ramadhan insya Alloh semakin mantap kita menunaikannya. Kita kaji pula manfaat dan hikmah berpuasa terutama bagi kesehatan. AGUS atau Apa Gunanya bagi Saya, itulah yang perlu dirumuskan dahulu. AGUS adalah kloning dari AMBAK alias Apa Manfaatnya BagiKu versi Quantum Learning. Kloning tak akan kembar sempurna.
Ada referensi bagus untuk kelimuan shaum kita yakni ‘Fikih Ramadhan’ nya Ust.Salim Segaf Al-Jufry sang Duta Besar RI untuk Arab Saudi, ‘Fiqh Puasa’ nya DR.Yusuf Al-Qaradhawi. Kita juga bisa browsing internet di situs-situs islam, biasanya banyak tips, artikel dan konsultasi seputar Ramadhan. Selamat belajar !

Keempat, i’dad maaly. Rasulullah bersedekah sangat sering bahkan selalu sehingga dimisalkan seperti angin berhembus. Siapkan dana yang cukup untuk bersedekah, memberi makan berbuka, menyumbang kegiatan Ramadhan.
Hati-hati virus konsumtif kerap menyerang kita, terutama ibu-ibu. Jangan sampai berlebihan di bulan ini. Angaran belanja harus dicermati lagi. Mulai sekarang menabunglah atau alokasikan sebagian dari penghasilan kita untuk infaq, sedekah dan zakat fitrah. Hindari membeli barang-barang yang tidak perlu.

Oke, selamat menyongsong Ramadhan dengan iman yang sempurna, fisik yang prima, ilmu yang mumpuni dan dana yang cukup. Allohumma bariklana fii Rajab wa Sya’ban wa ballighna Ramadhan

6 Agustus 2009/ 14 Sya’ban 1430
Purwokerto Kota Satria

Tidak ada komentar: