Minggu, 25 Januari 2009

PELAJAR PEDULI PALESTINA III



PELAJAR PEDULI PALESTINA (III)
ROHIS & MAI SMKN 1 Purwokerto galang dana

Siang itu langit memburam. Awan menggumpal berat menahan timbunan titik air. Hujan bakalan terjadi. Puluhan siswa SMKN 1 Purwokerto tampak duduk-duduk santai di taman menunggu sesuatu. Sementara itu para pengurus ROHIS dan peserta MAI sibuk menyiapkan tempat untuk aksi pelajar peduli Palestina. Dua ruang kelas berhasil disulap menjadi aula yang bisa menampung ratusan siswa. Tak lama kemudian, laptop, LCD, sound dan screen sudah siap. Ya, siang itu, 17 Januari 2009 NURy Youth Centre dan MAI bekerja sama dengan ROHIS SMKN 1 Purwokerto mengadakan sebuah kegiatan untuk menunjukan kepedulian kita kepada warga Palestina yang sudah tiga pekan ini menderita akibat penjajahan dan agresi militer tentara Zionis Israel. Action !

Lebih kurang 100 siswa duduk lesehan menatap klip Palestina kutipan dari video KISPA (Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina). Klip intifadha berkisah tentang perjuangan dan perlawanan pemuda dan warga Palestina melawan agresor, penjajah dan teroris dunia bernama Israel. Ya, intifadha adalah senuah bentuk perlawanan warga Palestina terhadap tank-tank Israel yang dengan biadabnya menyerang anaka-anak, ibu dan warga sipil. Senjata mereka hanyalah batu. Batu yang terbang dengan kecepatan tinggi mampu menyiutkan nyali serdadu bodoh Israel. Ada pula tayangan seorang bocah yang terluka parah terkena ledakan bom atau ditembak tentara jahat. Semuanya diam, heran, takjub. Marah, sedih berkecamuk dalam diri peserta aksi. Situasi yang sama sedang terjadi di negeri para nabi tepatnya di jalur Gaza. Hari ini.

Tiba-tiba kilat melesat di sela air hujan yang membanjir angkasa. Gelegar petir menggema keras sekali menggetarkan dinding dan kaca, mengagetkan seisi ruangan. Beberapa peserta berteriak sambil menundukan kepala dan menutup telinga
“ Dengar suara itu temen-temen, dengar lah suara menggelar barusan. Suara semacam itulah yang didengarkan, dirasakan oleh saudara kita, warga Palestina. Setiap hari mereka merasakannya. Hari-hari mereka adalah tembakan timah panas, ledakan bom dan rudal. Mereka hidup dalam ancaman, dalam ketakutan yang amat sangat… Rasakan itu, temen-temen” Semua diam.

“Hingga saat ini lebih dari 1000 jiwa meninggal, 250 diantaranya adalah anak-anak. Lebih dari 4000 warga lainnya terluka parah, cacat seumur hidup. Rumah mereka rata dengan tanah, kebun mereka hancur berantakan. Masjid, sekolah dan rumah sakit luluh lantak. Apa yang bisa kita lakukan saat ini ? di Indonesia ? diam ? bukan, tidak temen-temen !” suara saya meninggi.
“Ada banyak yang bisa kita perbuat untuk membantu saudara kita disana. Ada 6 D, pertama, doa. Doakan mereka setelah sholat fardhu kita. Mohon pada Alloh Swt supaya memenangkan para pejuang Palestina dan minta pada Alloh yang maha perkasa agas menghancurkan seluruh tentara Israel. Semoga Alloh Swt menerima amal kebajikan dan mengampuni dosa yang telah syahid. Kemarin Menteri Dalam Negeri Palestina, Said Siyam dan keluarganya syahid dibom jet Israel. Lalu, dana. Kita bisa bantu dengan dana. Kita sisihkan sebagian uang saku kita, ambil sebagian saja dari tabungan kita. Kita juga bisa menggalang dana dari temen-temen disini. Dana sangat dibutuhkan saat ini yang nantinya bisa digunakan untuk membeli makanan, pakaian, obat-obatan dan senjata” Saya menarik nafas panjang

“Tiga, Dakwah, kita kampanyekan Palestina. Kita ajak temen-temen kita untuk peduli, kita kabarkan kondisi terbaru disana. Kita buat kajian, bedah buku, seminar tentang Palestina. Bahwa Palestina dalah masalah dunia, bukan hanya ummat Islam saja. Bahwa yang terjadi di jalur Gaza dan Palestina adalah penjajahan yang kejam, agresi yang biadab bahkan sebuah genosida (pelenyapan sebuah bangsa). Kejahatan terhadap kemanusiaan yang amat kentara. Keempat, Demonstrasi. Kita perlu turun ke jalan, kita perlu juga aksi massa untuk menunjukan bahwa ummat islam masih punya kehormatan, memiliki harga diri dan ukhuwah, persaudaraan. Tunjukan itu temen-temen… sehinga dunia tahu bahwa ummat islam masih eksis, kita masih ada dan akan terus ada hingga yaumul akhir nanti.
Diplomasi, adalah yang kelima. Ini adalah tugas pemerintah RI. Meja perundingan, nota kesepakatan dan resolusi adalah hasilnya. Sebagai sebuah bangsa yang cinta perdamaian kita harus terus mengupayakan itu lewat jalur kenegaraan. Terakhir adlaah darah, inilah jihad fisik. Untuk yang satu ini butuh persiapan yang tidak sedikit. Jangan asal berangkat dalam kemarahan. Kita tetap hargai saudara kita yang membuka relawan jihad Palestina.”

Akhirnya terima kasih dan jazakumullah khairan katsiraa buat para pengurus ROHIS dan temen-temen MAI SMKN 1 yang sudah urun dana berkeliling dari kelas ke kelas selama 3 hari, Senin, Selasa dan Rabu. Terima kasih juga untuk semua siswa SMKN 1 dan dewan gur yang telang menyumbang dana kemanusiaan. Insya Allloh apa yang kita lakukan ini sangat berharga bagi saudara kita di Palestina. Hidup Palestina bebas dan merdeka !

Lirik lagu ”We will not go down”, Michael Heart masih mengiang di telingaku.
We will not go down
In the night without a fight
You can burn up our mosques, our homes and our schools
But our spirits will never die
We will not go down Gaza tonight


JARIMATIKA Banyumas, 22 Januari 2009

Tidak ada komentar: