Rabu, 07 Januari 2009

Serial Generasi Qur ani

Kamis
Awal tahun 2009 ini kita kembali bertemu dengan salah satu surah terpanjang dalam An-Nuur. Dibuka dengan penjelasan apa yang sedang dipegang, apa yang akan dibaca. Apa ini? inilah Al-Qur an, yang pasti benar dan tidak meragukan Ini penting, jangan sampai manusia tidak tahu bahwa apa yang berada di tangannya adalah sesuatu yang amat luhur, kalamullah. Kitab ini sengaja hadir sebagai petunjuk (hudan) bagi orang yang bertaqwa. Lima ayat pertama menerangkan sifat orang-orang yang bertaqwa yakni percaya pada yang ghaib,mendirikan sholat, menginfakan sebagian dari harta/rejekinya, beriman pada Al-Qur an dan kitab sebelumnya, dan percaya adanya akhirat/ hari akhir.
Ayat 21 menjelaskan Alloh Swt sebagai Sang Khaliq yang menciptakan manusia hari ini dan yang pernah ada. Berarti Dia juga yang menciptakan manusia setelah kita sampai kiamat tiba, betul? Oleh karena itu sudah sewajarnya kita mengabdi dan menyembah hanya pada-Nya.
"Hanya kepada Engkau kami menyembah dan hanya kepada Engkau lah kami memohon pertolongan". Itu janji kita dalam surah Al-Fathihah: 5

Jum’at
Alhamdulillah, sayyidul ayyam, 2 Januari 2009 berarti kita masuk juz 2. Alloh Swt memerintahkan kita untuk mengingat-Nya. Masih di surah Al-Baqarah ayat 151, Alloh Swt berjanji bila kita mengingat-Nya maka Dia akan mengingat kita. Adil kan? Rasulullah Saw pernah bersabda ingatlah Alloh Swt di saat lapang, maka Dia ‘kan mengingat kita di waktu sempit.
Ya, terkadang kita sering melupakan Alloh Swt saat kita bergembira, apa itu dapat rejeki nomplok, dapat hadiah. Kita lupa perintah-Nya kepada fakir miskin, kita enggan berzakat dan bersedekah. Saat kita banyak harta, tidak segera haji, dan sebagainya. Kayaknya kita banyak lupanya daripada ingatnya…
Betul sekali, kita lebih mudah ingat Alloh Swt dalam kondisi sempit, apa itu banyak hutang, usahanya bangkrut, mau ujian, akan nikah…???he he.. ibadah jadi rajin. Eh, begitu sukses, berhasil, lupa dah tuh sama yang ngasih rejeki… jadi malas sholat, alasannya meeting. Tadarus ga keurus, sibuk man ! alasannya. Bisnis sukses, nati dulu beli asset lagi. Eling Mas, eling Mbak…
Kalau baca ayat berikutnya, 154, jadi ingat saudara-saudara kita yang syahid di medan jihad Palestina. Tiga hari ini lebih dari 200 warga Palestina meninggal dunia dan 400an lainnya luka-luka. Mereka digempur dan bertempur melawan tentara jahat Zionis Israel. Mereka syahid untuk hidup di keabadian. Ayo bantu mereka dengan doa dan dana.

Sabtu
Assalamu’alaikum wr wb. Pagi ini kita mendapatkan motivasi beramal yang amat luarrr biasssa dari Adz-Dzikr. Motivasi untuk berinfaq. Masih di surah Al-Baqarah, masuk bagian akhir. Di ayat 254 kita diperintahkan berinfaq, sebagian saja. Tidak usah semuanya. Sebagian itu bisa separuh, sepertiga. Asal rutin atau istiqomah, betul ? Bukankah Rasulullah saw menyampaikan amal yang dicintai Alloh swt itu yang konsisten meskipun sedikit. Berarti ada yang lebih disukai lagi yakni amalnya banyak dan konsisten. Ternyata tidak cuma sekali motivasi berinfaq ini disampaikan. Di ayat 261, Alloh Swt mengumpamakan berinfaq seperti sebutir biji/benih yang menumbuhkan 100 biji lagi pada tiap tangkainya. Coba bayangkan.. kita punya pohon yang rimbun dan rindang suejuuk, adem, Subhanallah.. Ada pelipatgandaan pahala. Siapa yang tidak pengin… wong kita di dunia saja kalau ada diskon atau bonus seneng banget ya, apalagi ibu-ibu.. Dan janji Alloh Swt selalu pasti.
So, di akhir pekan ini, hari ke-3 ini mari kita siapkan uang kertas kita, bukan receh lho untuk berinfaq dan sedekah. Awali hari ini dengan sedekah/infaq dan sholat dhuha 4-6 rakaat, kata ustadz.Yusuf Mansur. Btw, soal sedekah jadi inget sama temen di Cilacap yang belum lama ini kehilangan HP. Saya minta dia introspeksi diri, bisa jadi sedekahnya kurang.

Ahad
Hari keempat, masuk juz 4. Kita sampai di surah ketiga, ‘Ali ‘Imran. Alloh Swt menyuruh kita menjadi orang yang bertaqwa dengan sesungguhnya. Ayat ke 102 ini biasa dibaca para khatib jum’at di awal khotbah mereka.
"Wahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Alloh Swt dengan sebenar-benarnya taqwa kepada-Nya.Dan janganlah sekali-kali kamu mati kecuali dalam keadaan muslim."
Mati dalam kondisi kufur, kafir dan tidak beriman adalah kematian yang amat menyedihkan. Inilah su ul khatimah. Na’udzubullah min dzalik. Mati itu cuma sekali, jangan main-main. Mati yang terbaik, kita tersenyum sementara orang lain menangis tersedu. Mati sakit lho…Rasulullah Saw saja merasakan sakit yang luar biasa sampai –sampai berkeringat, sampai malaikat Jibril tidak tega melihat sakaratul mautnya beliau.
Lalu bagaimana bertaqwa dengan sebenarnya? Melaksanakan semua perintah Alloh Swt tanpa pilih-pilih, dalam suasana berat atau ringan, dalam kondisi lapang atau sempit, bersegera dan tidak menunda, bersemangat dan serius serta tidak menyepelekan amal.
Perilaku orang yang bertaqwa ada di ayat berikutnya, ayat 134-135. Perhatikan. Berinfaq di waktu lapang dan sempit, saat banyak uang dan minim dana. Orang yang sabar, bisa menahan amarahnya. Ingat, segera wudhu, supaya setannya basah dan padam. Lalu orang yang legowo memaafkan sesama. Ini lumayan sulit, tapi bisa. Lalu orang yang suka berbuat baik dan bersegera bertaubat, beristighfar bila berbuat keji dan dzalim. Ayo satu per satu kita praktikan. Bismillah..

Senin (shaum perdana di bulan pertama)
Kita ada di surah An-Nisa, surah wanita. Ada ayat yang menarik ekor mata kita.
"Laki-laki (suami) itu pelindung bagi perempuan (istri), karena Alloh Swt melebihkan sebagian mereka (laki-laki)…" ayat 34.
Ayat ini tidak bermaksud membedakan laki-laki dan wanita. Dihadapan Alloh Swt, peluang beramal dan mendapatkan ganjaran tetap sama. Hanya Alloh Swt sengaja meninggikan status kaum Adam karena tanggung jawab mereka. Para lelaki terutama suami wajib dan harus bisa melindungi, mengayomi, menjaga kaum wanita. Kaum pria ditakdirkan punya banyak kelebihan dalam beberapa hal sekaligus mempunyai kelemahan dan beberapa hal juga. Begitu juga para wanita. Salah satunya kelebihan fisik, kekuatan jasad adalah kodrat/fitrah kaum lelaki. Mungkin inilah yang menjadi ‘alasan’ mengapa semua nabi dan rasul adalah laki-laki. Karena tanggung jawab yang amat berat; menyampaikan risalah tauhid, membimbing ummat, menantang mara bahaya. Para perempuan jangan iri donk, masa ga ada nabi perempuan…? Laki-laki juga jangan cemburu, masa yang hamil ibu-ibu…? Semua ada aturan mainnya.
"…dan karena mereka telah memberi nafkah dan hartanya. Maka perempuan-perempuan yang saleh adalah mereka yang taat (kepada Alloh Swt) dan menjaga diri ketika (suaminya) tidak ada." Ayat 34. Adil tho ?

Selasa, 6 Januari 2009
Hidangan, itulah makna surah ke 5, Al-Maidah yang terdiri dari 120 ayat turun di Makkah. Kita hanya boleh melakukan kerja sama, tolong-menolong dan berinteraksi dalam kebaikan dan taqwa saja, ayat 2.
Lalu tata cara wudhu secara umum juga disampaikan dalam ayat ke-6, mulai membasuh muka dan tangan sampai ke siku, menyapu kepala dan kaki. Bila tidak ada air boleh tayamum pake debu. Detail sekali ya, Subhanallah.. Rasulullah Saw menyempurnakannya dengan hadits-hadits beliau. Oia, ngomong-ngomong soal wudhu saya jadi ingat lagunya Bimbo yang liriknya sangat apik. Dalam lagu tersebut dikupas makna/ hikmah dalam setiap gerakan wudhu. Misal saat kita berkumur, bukan sekedar membersihkan mulut, gusi, gigi, lidah dari kotoran serta menghilangkan bau tak sedap.Rasulullah Saw menganjurkan kita bersiwak.
Bimbo memaknai lebih dalam bahwa kita harus bisa menjaga lisan kita, kata-kata kita. Ingat, kata Hujjatul Islam, Imam Al-Ghazali, lisan itu sesuatu yang paling tajam. Mambasuh ubun-ubun, bukan hanya membasahi rambut, tapi juga membersihkan otak dari Fiktor alias fikiran kotor seperti su udzan, tajasus (mencari kesalahan), dengki, iri, pikiran ngeres. Nilai-nilai inilah yang kerap hilang. Maka sholat yang menurut Al-Qur an bisa mencegah dari perbuatan keji dan munkar diawali dari wudhu yang bukan sekedar membasahi dan membasuhi anggota badan. Setuju ?

Rabu
Cepat sekali kita melewati tujuh hari ini. Penyakit masyarakat disinggung dalam ayat 90-91 surah Al-Maidah awal juz 7. Bahwa minuman keras (miras), berjudi, menyembah berhala, mengundi nasib dengan anak panah tergolong perbuatan keji dan perbuatan setan. Narkoba, psikotropika termasuk dalam kategori miras, jumhur ulama menqiyaskan itu. Bahkan ada yang mengatakan miras itu biangnya kemaksiatan. Banyak kasus kejahatan, kriminal yang dipicu oleh miras. Menarik sekali ketika di beberapa pemerintah daerah ada perda tentang miras.
Kisah yang cukup populer, seorang pemuda terjebak hujan dan berteduh di sebuah rumah. Disana ada seorang WTS, bayi dan miras. Pemuda itu diminta memilih antara berzina dengan WTS, membunuh bayi atau minum miras. Ia berfikir miras lah yang dosanya ‘paling ringan’. Tapi ternyata justru miras lah yang menjadi awal petaka. Akhirnya dalam keadaan mabuk berat, pemuda itu berzina dan membunuh bayi. Na’udzubillah.
Di Indonesia sudah sangat sering ada razia, pemusnahan miras. Namun produksi dan peredaran minuman haram tersebut masih saja ada. Adakah aktor intelektual dibalik sulitnya pemusnahan miras? Tanya saja sama umbul-umbul yang bergoyang
DR.Sayyid Muhammad Nuh dalam bukunya ‘Jahiliyah abad 21’ menegaskan bahwa di era sekarang ini bentuk-bentuk kejahiliyahan mengalami modifikasi tapi esensinya sama; mengingkari kebenaran atau menolak nilai-nilai islam. Berjudi dalam bentuk lama masih ada. Bentuk barunya juga marak, bisa lewat undian SMS. Ketik : REGUPAH, kirim ke …. Modalnya kecil tapi bisa dapat hadiah berjuta-juta. Bagaimana ini MUI ?. Mengundi nasib dengan anak panah, itu dulu, sekarang mengundi nasib dengan tombol ajaib "Ketik: REG, tanggal lahir, kirim ke…" , Saya bisa mengubah Anda ,menjadi kaya…kaya monyet !he he. Ramalan bintang / zodiak yang amat digemari para remaja juga bisa menjadi awal mengundi nasib dengan mbah dukun.
Bersambung…

Tidak ada komentar: