Selasa, 04 November 2008

ayo menulis

Fauzil Adhim: Penulis Laksana "Pejuang"

Penulis buku parenting terlaris, Mohammad Faudzil Adhim, berbagi ilmu. Menulis, menurutnya merupakan aktivitas pejuang. Isnyaallah, matinya tergolong syahid


Hidayatullah.com—Pernyataan ini disampaikan oleh penulis buku-buku parenting Mohammad Fauzil Adhim dalam acara Talk Show “menulis itu candu yang diprakarsai oleh Mushida, Surabaya.

Acara yang bertempat di Aula Rahman, Pesantren Hidayatullah Surabaya ini juga menghadirkan Shinta, Ketua Forum Lingkar Pena (FLP) Surabaya. Para pesertnya mayoritas ibu-ibu dan sejumlah siswa SD dan SMP Putri Lukman Al-Hakim, khususnya yang mengikuti ekstra jurnalistik. Dalam kesempatan itu, dua penulis produktif ini membagikan kiat menjadi penulis yang 'merubah'.


Bagi pengarang buku “Ku Pinang Engkau dengan Hamdalah” ini, menulis merupakan aktivitas seorang pejuang, jadi, matinya pun insyaalah tergolong syahid. Oleh sebab itu, menurutnya, sangat menyayangkan para penulis yang berfikir pragmatis yang berorientasi pada royalti dan tepuk tangan orang semata. Padahal, lanjut dia, tulisan memiliki kekuatan yang sangat luar biasa dalam melakukan perubahan paradigma.


Penulis buku, “Membuat Anak Gila Membaca” ini mencontohkan tokoh Yahudi ternama, Theodore Herezle dengan buku The Old New Land yang terbukti telah menginspirasi ribuan warga Yahudi dalam membikin sebuah negara.

Agar tulisan kita dapat merubah, maka diperlukan visi atau tujuan menulis yang jelas, untuk apa saya menulis”, katanya. Jika menulis karena dorongan nurani yang gelisah akan realitas yang jauh dari idelaitas agama, maka tulisan itu akan memiliki 'power' yang dapat merubah.

Ia juga menyebut novel “Ayat-Ayat Cinta”, yang menurutnya hingga kini, pengaruhnya dapat dilihat di layar kaca. Artis memakai jilbab besar dengan dibalut cadar serta praktek berpoligami yang sudah bukan hal menakutkan lagi.

Sekedar bercerita, Fauzil Adhim mengaku mengawali debut menulisnya bukan dengan alat teknologi yang canggih, namun cukup dengan lembaran kertas. Oleh sebab itu, dia menyarankan para penulis agar jangan tergantung dengan alat, walau yang ada secarik kertas.

Hal fatal yang sering dilakukan penulis menurut ujar Fauzil adalah mengikuti permintaan custumer (pasar). Padahal, hal ini dapat mengakibatkan para penulis terjebak pada pragmatisme dan custumer needs yang sesaat.

Jika Anda ingin berhasil, maka tulislah hal yang terbaik dan jangan tanya apa maunya pasar, tapi beri tahu, ini penting untuk pasar,” katanya mengutip raja computer dunia, Bill Gate. [anshar/cha/www.hidayatullah.com]


Tidak ada komentar: