Rabu, 19 November 2008

My Time , My Life

My Time , My Life*
Bhayu Subrata, S.Sos ^_^

Demi masa. Sesungguhnya manusia benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.
(QS.A-‘Ashr [103]: 1-3


Sang waktu…
Imam Syafi’i mengomentari surah diatas dengan singkat “seandainya manusia memahami ayat ini cukuplah agama ini baginya..”. Surah Al-‘Ashr berisi intisari bahwa hidup adalah kumpulan waktu. Dalam beberapa surah lagi Alloh Swt juga bersumpah dengan waktu, tengok saja Adh-Dhuha, Al-Falaq, dan Al-Lail. Begitu pentingnya waktu sehingga kita harus memberikan perhatian serius kepadanya.
Orang Barat menganggap waktu setara dengan uang, wajar karena mereka materalialistis. Berbeda dengan kita, kaum muslimin berpandangan bahwa waktu adalah kehidupan (Al-Waqtu Al-Hayatun) atau bisa juga waktu adalah amal sholeh (Al-Waqtu Al-‘Amal). Sang waktu memiliki tiga dimensi ; masa lalu (past), masa kini (present) dan masa depan (future). Masa lalu adalah sejarah, tidak mungkin berubah dan tak ’kan kembali. Ia jauh dibelakang kita.. Masa depan adalah misteri. Kita tidak tahu pasti masa depan kita. Kita hanya bisa berencana, memprediksi, dan merancang. Masa kini adalah prestasi. Waktu dalam pandangan Rasulullah Muhammad Saw dirumuskan dalam lima hal utama ; hidup-mati, muda –tua, kaya - miskin, sempat - sempit, sehat – sakit.

Manajemen waktu
Salah satu sifat muslim yang baik adalah haritsun ‘alaa waqtihi, punya manajemen waktu yang baik. Yang bisa kita atur, kita menej adalah masa kini dan masa depan. Masa depan kita menej dengan life planning (perencanaan hidup). life planning ini lebih umum/global, visioner. Masa kini bisa kita atur dengan manajemen waktu harian, pekanan, bulanan, tahunan. Life planning ini lebih umum/global, visioner (cita-cita). Kita ingat pesan dari Aa’ Gym bahwa kita semua diberi modal yang sama oleh Alloh Swt, yang paling rugi adalah yang tidak memanfaatkan modal tersebut dengan baik.
“Setiap orang punya waktu yang sama 24 jam, orang sukses, orang bangkrut, ulama atau penjahat sama ,24 jam. Ada yang dalam waktu 24 jam bisa mengurus negara, ngurus perusahaan dll, namun ada juga 24 jam ngurus, ngatur diri sendiri saja tidak bisa…”

Rasulullah Saw juga sudah berwasiat kepada kita bahwa orang yang celaka adalah yang hari ini lebih buruk daripada kemarin. Orang yang rugi adalah yang hari ini sama dengan kemarin. Sehingga satu-satunya pilihan kita adalah menjadi orang yang beruntung, yang hari ini lebih baik daripada kemarin. Sehingga selalu ada perbaikan dan peningkatan kualitas pribadi dan hidup. Beberapa ulama besar sangat pandai membagi, mengatur waktu ada yang membagi 24 jam ke dalam 3 aktivitas besar; 8 jam beribadah/berdakwah, 8 jam bekerja, 8 jam istirahat. Atau para shahabat dulu punya prinsip fursaanu finnahar wa ruhbanu fillail, seperti prajurit di siang hari, bak rahib dimalam hari. Mereka membagi waktu siang untuk bekerja, berdakwah, beraktivitas keduniawian. Malamnya mereka habiskan untuk beribadah, mendekat pada Alloh Swt.

Ulama dunia dan tokoh pergerakan islam abad 20, Hasan Al-Banna mengatakan bahwa kewajiban kita lebih banyak dari waktu yang tersedia. Nah, bagaimana menggunakan, memanfaatkan dan mengoptimalkan waktu yang ada sehingga produktif dan bernilai pahala. Kita bisa memulai dari aktivitas harian. Sebagai seorang muslim kita punya kewajiban untuk beribadah, bekerja, belajar, kuliah dll. Kita pun harus adil, berimbang. Sederhana saja, perhatikan waktu sholat kita… hidup kita sehari-semalam sebenarnya sudah diatur, sudah ada pedoman berdasarkan pada waktu sholat fardhu kita. Ditambah dengan amal-amal sunnah seperti sholat dhuha, tahajud, fajar dll. Klop sudah. Misal, kita punya target tadarus 1 juz sehari, pake saja rumus 2 x 5. Kita baca 2 lembar setiap ba’da sholat fardu, insya Alloh 1 juz sehari sangat mudah. Satu bulan khatam sekali Setahun khatam 12 kali. 3 tahun khatam 36 kali, hebat kan ? Kuncinya 2 A : Azzam & Alokasi. Kita bertekad meluangkan waktu min 10 - 15 menit saja.

Tips Penting
ü Maknai waktu sebagai kehidupan, menyia-nyiakan waktu berarti menyia-nyian hidup
ü Buat life planning yang realistis, buat juga langkah-langkah menuju ke sana
ü Buat kalender harian, pekanan, dan bulanan
ü Waspada dengan waktu luang, sebab jika tidak diisi dengan aktivitas kebaikan dan manfaat pasti akan terisi aktivitas keburukan dan sia-sia
ü Belajarlah dari orang-orang hebat dan sukses karena mereka pandai mengatur waktu


---------------------------------
* Tulisan untuk Kajian Sore UKKI Magistra Utama, Senin, 17 November 2008
^_^ Humas RIMBAS & Program Director radio BAS FM Masjid Agung Baitussalam Kab.Banyumas, Manajemen JARIMATIKA cabang Banyumas, mantan Ketua Umum UKKI Unsoed 2005/2006

Tidak ada komentar: