Senin, 22 Maret 2010

a muslim up2 date bukan up2 u



(disampaikan dalam Kajian Umum Maulid Nabi Saw, SMA N 1 Purwokerto, 20 Maret 2010)

What’s up2 date?
Menarik sekali kata-kata ini,’ muslim up to date’. Unik dan orisinil. Tema ini lah yang menjadi bahasan utama Pengajian Maulid Nabi Saw 1431 H yang diadakan oleh SMA N 1 Purwokerto, sebuah sekolah favorit & ternama di kota satria pada Sabtu, 20 Maret 2010. Oow, bukan kah itu berarti 6 Rabi’ul Tsaani 1431 H?
Apa itu ‘up to date’ ? barangkali ini terasa asing bagi Anda generasi sepuh namun asyik bagi generasi muda. Kata ini akan menjadi dahsyat bila disatukan dengan kata ‘muslim’. Jadi apa itu ’muslim up to date’? pertanyaan yang sama juga mungkin muncul saat banyak orang melihat tulisan kuning emas di belakang jaket saya; ‘Muslim Prestatif’.

Saudaraku, ’up to date’ bisa kita maknai sebagai suatu keadaan yang sesuai, pas dengan kondisi saat ini. Up to date itu mengikuti dan sesuai dengan zaman atau sesuai dan mengikuti sesuatu yang menjadi acuan. Up to date itu keep in touch, nyambung terus, always connetcted dan relevan. Kalau dalam kamus penelitian sosial ada istilah ‘reliabilitas’. Maka up to date itu juga berarti up grade, peningkatan sehingga grade yang baru berbeda dan lebih baik daripada grade sebelumnya.Jadi up to date juga berarti maintenance.
‘up to date’ adalah satu hal yang baru. Ia bersifat memperbarui dan menyempurnakan. Satu hal yang beda dengan sebelumnya. Sebagaimana nama ’Muhammad’ dan ’Islam’ yang sama sekali baru di tanah Arab. Dua nama yang belum pernah ada sebelumnya. Dua hal yang berbeda dengan apa pun di dunia ini. Itulah inovasi.

5 W 1 H
Bila kita sepakat dengan makna ‘up to date’ diatas maka bahasan selanjutnya adalah apa yang harus di-up date bagi seorang muslim? Apa yang menjadi patokan/acuan agar seorang itu layak disebut ‘muslim up to date’? Untuk menjawab itu semua kita perlu tahu ‘software’ seorang muslim. Seorang muslim adalah manusia dengan 6 rukun iman dan 5 rukun islam serta segala bentuk turunanya. Maka hal pertama dan utama yang di-up date adalah iman dan islam. Ini sangat penting sebab berkaitan erat dengan keyakinan [aqidah], aplikasi [ibadah], perilaku [akhlaq] dan kehidupan sosial [muamalah].
Saudaraku, sebagian besar kita menjadi muslim karena keturunan. Orang tua kita muslim maka otomatis kita muslim. Ini adalah takdir baik yang tak pernah kita minta sebelumnya. Masalahnya adalah kita mewarisi keislaman dan keimanan yang tidak murni, kurang sempurna, sedikit kotor karena masih ada sisa ajaran agama sebelum Islam yang kental dengan tahayul, bid’ah, khurafat, mitos, dll. Ini yang menyebabkan islam dan iman kita belum 100 %. Selain itu karakter iman itu bertambah dan berkurang. Naik dan turun. Fluktuatif seperti rupiah kita yang kadang melemah dan seringkali menguat...tirkan.

Meng-up date iman dan islam berarti menyesuaikan, menyamakan keimanan dan keislaman kita sebagaimana dahulu Rasulullah Saw dan para shahabat memahami dan mengamalkannya. Itulah patokan iman dan islam yang up to date [relevan]. Maka islam memiliki alat khusus untuk meng-up to date iman dan islam kita. Alat itulah yang disampaikan Nabi Muhammad Saw saat haji Wada’, haji terakhir beliau ; Aku tinggalkan 2 hal kepada kalian. Kalian tak akan tersesat selamanya bila berpegang teguh pada keduanya. Betul, kedua hal itu adalah Al Qur an dan As Sunnah.
Bagaimana cara meng-up date keislaman dan keimanan kita? Dengan belajar islam itu sendiri. Sebab belajar adalah perintah perdana agama ini. Ya, iqra’ berarti belajar. Belajar merupakan kewajiban setiap muslim, dari kecil hingga tua, sejak hidup sampai mati.
Maka Saudaraku, luangkan waktu untuk kembali belajar Islam, mengkaji Qur an dan Sunnah, buku-buku fikih kontemporer. Pilih sarana yang tepat untuk itu, bisa majelis ta’lim, kajian rutin atau yang lain. Baiknya kita memiliki satu sarana utama dalam belajar islam yang intensif, terprogram dan berkelanjutan. Disanalah kita akan selalu meng-up date keislaman dan keimanan kita. Insya Alloh dengan itu kita akan berpredikat salimul ’aqidah [akidah yang lurus] dan shahihul ’ibadah [ibadah yang benar]. Dan setelah ini kita pun berhak menggubah lirik lagu Project Pop jadi seperti ini,
Ta’lim... ta’lim
Minggu depan aku ta’lim
Ta’lim... ta’lim
Ngaji ada yang nemenin
Ta’lim.. ta’lim
Status ku di fb nanti jadi ta’lim
Hey ! ta’lim Hey ! ta’lim

Salah satu kelemahan kita adalah belajarnya kita belum bisa memberi efek positif pada diri kita. Kita sangat sering kehilangan makna, kehilangan nilai. Sudah bertahun-tahun kita sholat, melakukannya sehari 5 kali, minimal. Sebelum sholat wudhu dulu. Puasa Ramadhan pun cukup rajin tiap tahun namun apa bekasnya? Mana aplikasinya? Kita masih saja tidak disiplin, panca indra kita mudah berbuat maksiat. Memang kita tadarus tapi tidak bisa mengamalkannya. Kita gagal memaknai belajar islam selama ini.
Padahal sebenarnya aneka ibadah yang kita laksanakan adalah sarana untuk selalu meng-up date keimanan kita. Perhatikan pola ibadah sholat 5 waktu. Disana kita selalu connected dengan Alloh Swt. Sekali saja kita tidak beribadah maka kita tidak up to date alias ketinggalan zaman. Ini berbahaya.

Kedua, wawasan dan pemikiran kita tentang pengetahuan lengkap seputar islam dan infomasi yang terkait juga perlu di-up date. Ini hak otak kita. Inilah tarbiyah fikriyah [pendidikan akal] bagi organ vital manusia. Perkembangan Islam di dunia, isu-isu terkini dan aktual juga perlu tahu. Dengan ini kita akan memenuhi satu sifat utama muslim sejati yakni mutsaqqaful fikry [pemikiran yang komplet]
Maka mengakses media massa baik elektronik dan cetak menjadi penting. Dan hari – hari ini kita sangat mudah melakukannya. Ini lah yang sering kita sebut dengan sikap peduli [concern], yakni selalu mengikuti perkembangan Islam baik di tanah air maupun manca negara. Isu sentral dunia Islam seperti Palestina perlu terus kita pantau, perlu terus kita up date sambil kita berikhtiar membantu semampu kita.

Jadilah pula generasi yang spesialis dan berwawasan global. Kita yang IPA, sesekali bacalah buku-buku diluar spesialisasi kita, seperti buku-buku IPS dan Bahasa. Dan sebaliknya. Anak IPS atau Bahasa juga membaca buku IPA. Kita juga perlu membaca buku psikologi, kesehatan, lingkungan dan pengetahuan umum. Kita bisa berkontribusi maskimal dan nyata bila kita memiliki spesialisasi.
Para ulama kita dulu bisa disebut generasi yang spesialis dan berwawasan global. Misal, Ibnu Sina, orang Barat menyebut beliau ’Avicenna’. Beliau dijuluki Bapak Kedokteran Modern, namun beliau juga filosof, fisikawan. Al Qonun fii at Thib (The Canon of Medicine) adalah karya monumental beliau bagi dunia kesehatan. Ibnu Khaldun, buku ’Muqaddimah’nya mengguncang dunia Barat. Bapak Sosiologi adalah gelarnya. Beliau juga hafal Qur an, mempelajari sastra juga, matematika. Kita juga mengenal Al Khawarizmi, penemu matematika Aljabar. Barat menyebut beliau dengan nama Algorizm, Bapak Aljabar. Selain ahli matematika, Al Khawarizmi juga seorang astronom.

Saudaraku, skill atau ketrampilan kita juga perlu di-up date. Setiap manusia memiliki potensi, minat dan bakat. Temukan, gali, bangun dan kembangkan ketiganya. Ketiganya bisa terdeteksi dengan cara menuliskan kelebihan, kekurangan dalam diri kita. Bisa dengan menilai diri sendiri atau bertanya pada orang lain. SWOT diri kita. Skill tersebut sangat membantu kita menjalani hidup baik bekerja maupun bermasyarakat. Skill yang kita miliki harus selalu menyesuaikan dengan zaman. Kita perlu meningkatkan kualitas skill kita.

Lima tahun yang lalu menaiki sepeda motor sudah sangat bagus tapi sekarang dan esok hari tidaklah cukup, kita perlu menguasai mobil bahkan pesawat. Ini up to date. Teringat cerita seorang relawan gempa tsunami Nangroe Aceh Darussalam 2006 yang lalu, ia gagal berangkat ke Serambi Mekkah sebab tidak bisa menyopir truk besar untuk melintasi medan yang berat.
Skill public speaking, misalnya, juga terus di up date. Dulu hanya berbicara di depan audiens, monoton dan sama sekali tidak mengenal teknologi. Kini penampilan seorang trainer akan sangat memukau, menggugah dan mengubah karena didukung oleh fasilitas teknologi canggih berupa perangkat multi media, mulai LCD, screen, wireless dan sebagainya. Kesuksesan Training ESQ nya Ary Ginanjar Agustian juga tak bisa lepas dari up to date nya teknologi.
Skill komunikasi kita juga perlu di-up date. Hari ini dan esok tidak cukup kita bisa berbahasa Indonesia dengan baik dan benar dalam berbicara maupun tulisan. Kita harus kuasai 2 bahasa besar dunia ; Inggris dan Arab. Atau bahasa lain negara lain seperti Jepan, Mandarin, Cina dan lain sebagainya.

Muslim biasa
Bagi kita yang hobby berkomputer ria, betapa pentingnya selalu meng-up date antivirus sehingga CPU kita selalu memiliki imunitas (kekebalan) terhadap virus tertentu yang semakin bervariasi.. Ada antivirus yang harus di-up date pekanan, ada yang bulanan. Itulah antivirus yang up to date. Kualitas program-programnya juga terus ditingkatkan. Namun bila kita cuek, tidak peduli dengan CPU kita, tidak pernah di up date software dan hardware-nya maka pelan dan pasti CPU kita akan rusak.
Maka Saudaraku, kita pun harus terus meng-up date diri kita, ‘software dan hardware’ kita agar memiliki imunitas terhadap ’virus’. Supaya kualitas kita semakin baik dari hari ke hari. Kualitas keislaman dan keimanan kita semakin mantap, kuantitas pengamalan keduanya terus bertambah dan konsisten. Pengetahuan keilmuan juga terus beragam dan semakin lengkap. Rasul Saw mengatakan kita disebut sukses, beruntung bila hari ini lebih baik daripada kemarin. Posisi kita diatas. Selalu lebih baik.
Konsep ’muslim biasa’ bisa menjadi solusi menuju muslim yang up to date. Seorang muslim biasa adalah muslim yang :
Ø Biasa sholat wajib 5 waktu berjama’ah, di masjid lebih baik
Ø Biasa sholat tahajud minimal 1 x sepekan
Ø Biasa sholat sunnah rawatib sebelum atau sesudah sholat fardhu
Ø Biasa puasa wajib Ramadhan rutin setahun sekali
Ø Biasa shaum sunnah juga ; Senin-Kamis, Yawmul bidh, Daud dsb. Pilih semampu kita
Ø Biasa zakat, atau infaq dan sedekah dulu untuk pemanasan.
Ø Biasa tilawah Al-Qur an 1 juz tiap hari. Bisa? Let’s join 1day1juz community
Ø Biasa berbuat baik kepada ortu, kerabat, saudara, teman, tetangga dan masyarakat
Ø Biasa bergaul dengan orang-orang yang baik, orang-orang yang sukses
Ø Biasa mengajak pada kebaikan dan mencegah pada keburukan
Ø Biasa disiplin dan teratur dalam semua urusan pribadi dan umum
Ø Biasa menjaga fisik dengan olah raga, makan halalan thayyiban, cukup istirahat
Ø Biasa menjauhi hal-hal yang membahayakan seperti rokok, narkoba

Tidak ada komentar: