Sabtu, 18 Oktober 2008

Didik Diri di Bulan Suci

Didik Diri di Bulan Suci

Marhaban yaa syahrul shiyaami…Marhaban yaa syahrul qiyaami…Ramadhan adalah bulan yang sangat dimuliakan Alloh Swt dan Rasulullah Muhammad Saw. Di bulan ini seluruh ummat muslim di dunia bersama-sama dalam waktu yang sama, melakukan sebuah ibadah kolosal, ibadah raksasa yang dahsyat ! Lebih dari 1 milyar manusia -yang ditakdirkan menjadi khairu ummat­- menjalani sebuah bentuk peribadatan yang multidimensi ; dimensi rohani dan jasmani, fisik dan psikis, bahkan dunia dan akhirat. Allohu akbar wa lillahil hamdu. Ya, Ramadhan ada dan hadir untuk kita, manusia.

Kekhususan dan keistimewaan bulan Ramadhan

Mari kita memperkuat ingatan kita tentang syahrul mubarak, bulan yang penuh keberkahan ini sehingga kita akan lebih mantap, bersemangat dan ikhlas dalam menunaikannya. Amiin taqabbal yaa karim.

1. Puasa Ramadhan adalah rukun keempat dalam Islam. Kita sangat hafal dengan ayat ini "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan asas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa "(Al-Baqarah : 183). Simak juga hadits Arba’in Imam An-Nawawi ke-3 yakni Islam didirikan di atas lima sendi, yaitu: syahadat tiada sembahan yang haq selain Allah dan Muhammad adalah rasul Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi haji ke Baitul Haram." (HR.Bukhari dan Muslim).

2. Pada bulan Ramadhan diturunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi umat manusia dan berisi keterangan-keterangan tentang petunjuk dan pembeda antara yang haq dan yang bathil. Syahrul Qur an itu salah satu julukan bulan ini. Mari kita resapi makna QS.Al-Baqarah [2]: 185 berikut ini “ Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)”. Maka sangat lumrah jika salah satu ibadah unggulan di bulan ini adalah tilawah atau tadarus Al-Qur an. Insya Allah kita siap khatam minimal satu kali. Sepakat.

3. Pada bulan ini disunatkan shalat tarawih, yakni shalat malam pada bulan Ramadhan, untuk mengikuti jejak Nabi, para sahabat dan khulafaur rasyidin. Kembali lagi junjungan kita bersabda "Barangsiapa mendirikan shalat malam Ramadhan karena iman dan mengharap pahala (dari Allah) niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. " (Hadits Muttafaq 'Alaih). Mari kita hidupkan masjid, musholla kita dengan tarawih.

4. Pada bulan ini terdapat Lailatul Qadar (malam mulia), yaitu malam yang lebih baik daripada seribu bulan, atau sama dengan 83 tahun 4 bulan. Malam di mana pintu-pintu langit dibukakan, do'a dikabulkan, dan segala takdir yang terjadi pada tahun itu ditentukan. Qudwatuna bersabda dengan bijak : "Barangsiapa mendirikan shalat pada Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala, dari Allah niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. " (Hadits Muttafaq 'Alaih). Malam ini terdapat pada sepuluh malam terakhir, dan diharapkan pada malam-malam ganjil lebih kuat daripada di malam-malam lainnya. Semoga Alloh menerima amal ibadah kita, mengampuni, merahmati, dan mengabulkan do'a kita.

Ibadah puasa merupakan salah satu sarana penting untuk mencapai takwa, dan salah satu sebab untuk mendapatkan ampunan dosa-dosa, pelipatgandaan kebaikan, dan pengangkatan derajat. Alloh Swt telah menjadikan ibadah puasa khusus untuk diri-Nya dari amal-amal ibadah lainnya. "Puasa itu untuk-Ku dan Aku langsung membalasnya. Orang yang berpuasa mendapatkan dua kesenangan, yaitu kesenangan ketika berbuka puasa dan saat berjumpa dengan Tuhan. Sungguh, bau mulut orang berpuasa lebih harum dari pada aroma kesturi." (Hadits Muttafaq 'Alaih). Akhirnya kita termotivasi dengan,"Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. " (Hadits Muttafaq 'Alaih).

Betapa banyak berkah dan kebaikan yang terdapat dalam bulan Ramadhan. Maka kita wajib memanfaatkan kesempatan ini untuk bertaubat kepada Allah dengan sebenar-benarnya dan beramal shalih, semoga kita termasuk orang-orang yang diterima amalnya dan beruntung. Namun masih ada sebagian orang yang berpuasa tetapi tidak shalat, atau hanya shalat pada bulan Ramadhan saja. Orang seperti ini tidak berguna baginya puasa, haji, maupun zakat. Karena shalat adalah sendi agama Islam yang ia tidak dapat tegak kecuali dengannya. Maka seyogyanya waktu-waktu pada bulan Ramadhan dipergunakan untuk berbagai amal kebaikan, seperti shalat, sedekah, membaca Al-Qur'an, dzikir, do'a dan istighfar. Ramadhan adalah kesempatan untuk menanam bagi para hamba Alloh, untuk membersihkan hati mereka dari kerusakan. Juga wajib menjaga anggota badan dari segala dosa, seperti berkata yang haram, melihat yang haram, mendengar yang haram, minum dan makan yang haram agar puasanya menjadi bersih dan diterima serta orang yang berpuasa memperoleh ampunan dan pembebasan dari api neraka. Keutamaan lain dari Ramadhan, bersabda sang insan mulia, "Shalat lima waktu, shalat Jum'at ke shalat Jum'at lainnya, dan Ramadhan ke Ramadhan berikutnya menghapuskan dosa-dosa yang dilakukan di antaranya jika dosa-dosa besar ditinggalkan." (HR.Muslim). Jadi hal-hal yang fardhu ini dapat menghapuskan dosa-dosa kecil, dengan syarat dosa-dosa besar ditinggalkan.

D2: Didik Diri

Rangkaian ibadah yang kita lakukan sehari semalam selama 29/ 30 hari ini pada hakikatnya adalah sebuah pendidikan. Maka wajar ketika kita juga menjuluki Ramadhan sebagai syahruttarbiyah. Ya, bulan pendidikan, selama satu bulan penuh Alloh Swt mendidik kita, ummat-Nya dengan shaum, sholat tarawih, tilawah Al-Qur an, dan amal-amal kebaikan yang bernilai ibadah dan berpahala. Kita masuk dalam sistem diklat super hebat yang insya Alloh membuat kita berdaya, berharga dan selamat di dunia akhirat. Ibarat kita mengikuti fitness centre, di dalam sana terdapat banyak perangkat, sarana, peralatan yang akan mendukung kita bisa menjadi seorang yang sehat, kuat sekaligus keren. Mau ? Secara pribadi, setiap muslim mengikuti program D2 atau Didik Diri dengan materi wajib puasa, tadarus, tarawih, infaq-sedekah dll. Di saat yang sama, kita memiliki kemampuan mengendalikan diri (self control) yang bagus. Kita bisa mengendalikan hawa nafsu keduniaan kita, semua panca indra kita dan mengarahkanya pada jalan yang diridhoi Alloh Swt. Kita juga dilatih mengutamakan yang haq dan membuang yang bathil. Kita menomorsatukan akhirat daripada dunia. Orientasi selama Ramadhan adalah Alloh Swt saja. Tiada yang lain. Cukup bagiku Alloh, kata Opick. Jiwa-jiwa kita bersih dengan Ramadhan. Tujuan hidup kita jelas dengan Ramadhan. Ikhtiar kita bermakna dan sempurna dengan Ramadhan.Namun bukan berarti kita meninggalkan aktivitas keduniaan seperti bekerja, karena bekerja juga ibadah. Kita juga menjadi lebih sehat dengan berpuasa, shuumu tasihhu, itulah janji Abul Qasim. Buktiin rame-rame… Kepedulian, kepekaan dan solidaritas sosial kita juga terasah di sini. Kita disadarkan bahwa lapar dan dahaga itu tidak enak sehingga kita bisa berempati, merasakan saudara-saudara kita yang kehidupannya belum layak. Kita juga disadarkan bahwa makan dan minum itu enak dan nikmat sesuap nasi dan seteguk air. Rasulullah Saw pula yang menganjurkan kita supaya gemar memberi makan orang yang berpuasa sebab pahalanya sangat besar. Itulah satu bentuk syukur kita.

Rasulullah Muhammad Saw adalah sebaik-baik teladan dalam segala hal, termasuk dalam berpuasa sehingga petunjuk puasa dari Nabi Saw adalah petunjuk yang paling sempurna, paling cocok, serta paling mudah penerapannya. Di antara petunjuk puasa dari beliau pada bulan Ramadhan ini, antara lain : memperbanyak melakukan berbagai macam ibadah. Beliau juga memperbanyak sedekah, kebajikan, membaca Al-Qur'anul Karim, shalat, dzikir, i'tikaf dan bahkan beliau mengkhususkan beberapa macam ibadah pada bulan Ramadhan, hal yang tidak beliau lakukan pada bulan-bulan lain. Nabi Saw menyegerakan berbuka. Beliau makan sahur dan mengakhirkannya. Nabi' Saw melarang orang yang berpuasa dari berucap kotor, keji dan caci-maki. Beliau juga bersiwak dalam keadaan puasa. Imam Ahmad meriwayatkan bahwasanya Rasulullah Saw menuangkan air di atas kepalanya dalam keadaan puasa. Beliau juga melakukan istinsyaq (menghirup air ke dalam hidung) serta berkumur dalam keadaan puasa.

Akhirnya, selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan, semoga Alloh Swt meridoi setiap amal kita dan menerimanya sebagai ibadah yang berpahala surga. Amiin taqabbal yaa kariim. (ayyub)

Tidak ada komentar: