Sabtu, 18 Oktober 2008

LAPORAN JAULAH RIMBAS

LAPORAN JAULAH RIMBAS

Alhamdulillah, saya berkesempatan bisa silaturahim dengan para remaja di kompleks Berkoh, tepatnya belakang Hyundai. Kamis malam kemarin, 17 Juli 2008 lalu saya diminta oleh Mba’ Yuni untuk datang ke acara Yasinan remaja disana. Awalnya saya mau dijemput di depan Hyundai, tapi saya inisiatif nyari sendiri. Setelah sempet nyasar, Alhamdulillah mushollanya ketemu. Kilatan dari cahaya bulan purnama yang menerpa kubah kecil musholla menjadi jawabnya.

Musholla itu sepi, saya tidak melihat ada papan nama seperti musholla lainnya. Pintunya terbuka, dan di dalam gelap. Aku terdiam, gagal...

Assalamu’alaikum, Bu, nuwun sewu, badhe tumut yasinan remaja si teng pundi? tanyaku pada tetangga mosholla.

Ooo, teng nggen daleme Mba’ Asih” Ibu itu lalu mengantarku. Baik sekali.


Saya pun bertemu dengan Pak.Heri. Usianya masih muda. Tutur bicaranya sopan dan berkali-kali merendah. Dia mengajak saya mampir ke rumahnya.

Lah kados niki kahanane Mas.Bayu. Sandale diagem mawon” lagi-lagi merendah saat saya masuk ruang tamunya yang sederhana.

Kinten-kinten lare 30 an, boten kathah. Nek pangkat sedoyo ngantos 40. Nopo malih nek teng musholla Al-Hikmah. Yasinane muter, gantian” Ia juga bercerita tentang Mba’ Yuni, Mba’Lia, dsb.

Ooo sami kalih nggen kulo pas teng Mbanjar Mas. Heri” jawabku berempati.


Sudah jam 8 malam, yasinan siap dimulai. Saya tinggal melangkah 2 meter saja. Saya memasuki rumah dengan tembok luar dan dalam yang sama sekali belum disemen. Masih berupa susunan bata dan semen yang tertata rapi dan kokoh. Sebuah lampu neon menjadi penerang ruangan. Ada 7 remaja plus Mas.Heri dan 7 remaji, termasuk Mba’Asih, shahibul bayt. Saya coba mengingat sebagian nama mereka; Firman, Dedi,Didi, Muslim,...


Ilaa hadhrotin nabiyyil musthofa ... Al-Fathihah.. ” Mas.Heri mengawali surah yg cukup populer itu dengan tahlil 3 kali. Lama juga saya ngga baca surah yang dianggap sebagai jantungnya Al-Qur an.

Tidak saya duga, mereka cukup kompak juga meskipun masih terlalu cepat, tenang, ga sampe 90 km/jam kok, ha ha ! Sekilas saya perhatikan, beberapa remaji cukup lancar membacanya. Cuma Didi yang bacaanya lumayan. Tidak sampai 20 menit, 83 ayat Yaasin selesai dibaca. Seketika minuman teh dan gorengan sebagai jamuan keluar dari persembuyian. Salah satu sunnah Nabi Saw; segera menjamu tamu.


Saya terus disanjung oleh Mas.Heri. Sementara mereka terus merendah. Saya jadi ga enak. Saya memperkenalkan diri secukupnya. Lalu saya bertaushiyah tentang pentingnya ilmu dengan 3 buah cerita. Sengaja saya buat santai, sedikit guyon biar akrab dan ’masuk’. Basysyiru walaa tu’naffiru...

Abu Nawas sholat berjamaah, ditengah sholat dia kentut tapi dia terus sholat sampai selesai.

Hey Abu, sholat mu batal, kau kentut,tidak sah” protes para jama’ah selepas salam

Batal gimana, wong saya tadi ngga wudhu”


Mas. Bayu kan sibuk, terserah Mas Bayu mau seminggu sekali, atau sebulan sekali juga ga papa. Kami disini akan sangat senang ” ujar Mas. Heri minta saya bisa sering datang.

Insya Alloh Mas, saya bicarakan dengan temen-temen dulu”. Persis jam 21.00 saya pamit dg menyimpan satu nama plus nomor HPnya; Muslim-085 2910 30 770, mahasiswa STIE Satria dan –katanya- penyiar SATRIA FM. Sip lah...



REKOMENDASI bwt RIMBAS & JPRMI

Mereka cukup potensial; remaja, semangat, di dalam kota, deket. Eman-eman kalo ga digarap...

  1. Siapkan kader ikhwan yang bisa ngisi minim dua pekan sekali. Syukur2 sepekan sekali. Nek saya paling sebulan sekali, coz malam Jum’at juga ada agenda, tapi saya mo coba geser.

  2. Susun schedulle pembinaan disana, misal Mabit & Rihlah 2 bulan sekali, Training 1 bulan sekali, dll

  3. Perlahan-lahan undang dan libatkan mereka dalam kegiatan RIMBAS.

  4. Bergabunglah dalam Program Sedekah 1 Juta Al-Ma’tsurat. Nasyrul Fikrah lho...

  5. Insya Alloh satu titik jaringan terbentuk di kawasan Berkoh. Allohu Akbar !!!



Akhukum fii sabilildda’wah

Bhayu Subrata alias Ayyub Shalahuddin alias Bratasena

Tidak ada komentar: