Kamis, 23 Oktober 2008

Rizki di pagi hari

Rizki di pagi hari

Dua pekan ini adalah pekan yang amat melelahkan. Rabu kemarin, kita rombongan manajemen bersilaturahim ke Salatiga, ke kantor Jarimatika Pusat. Nah, hari ini P.U siap meluncur ke luar kota lagi, tepatnya ke Cilacap untuk mem-fix-kan tempat yang akan dijadikan kantor unit Jarimatika Cilacap. Pagi itu amat cerah sehingga saya, dua akhwat dan UI (bukan nama sebenarnya .. he he) tampak bersemangat 45. Maklum harusnya Jum’at kemarin, cuma tertunda karena hujan di pagi hari.
“Nuwun sewu Ustadz, saya pake motor sendiri, soale setelah urusan Jarimatika selesai saya ada urusan dengan temen disana” ujar ku diatas motor Honda lanang. Ya, Supra ku dipake dua akhwat P.U.

Pukul. 10.15 kita sampai di Masjid Agung Daarussalaam Cilacap. Kita sudah janjian dengan temen-temen manajemen Cilacap. Masjidnya bagus, parkirnya luas, menaranya tinggiiii, punya auditorium, ada hotel. Tempat wudhunya juga bersih. Sekretariat IKRAR MUDA dan studio DFM juga oke punya. Dari pengelolaan parkir, penyewaan auditorium, hotel, iklan DFM itulah kata Mas.Wiwit, penyiar bisa punya gaji Rp.400.000 per bulan. Hebat yaa. Itu juga yang menjadi ambisi saya di BAS FM.
Tumben ada yang nyetel murattal pagi ini. Suaranya asing, sehingga saya gagal menebak suara imam masjid mana yang berkumandang. Ternyata sedang ada muraja’ah atau semakan Al-Qur an. Sayang, bacaanya terlalu cepat padahal tuntunan dari Al-Qur an kan membaca dengan tartil. Tartil itu santai, tertib dan jelas tajwidnya. Subhanallah, sekilas saya bisa menangkap satu ayat yang sangat saya kenal, cuma saya lupa surah, apa ayat berapa, tapi saya sangat ingat letaknya, ya, ayat ini ada di pojok kanan atas, ayatnya berbunyi “man qotala nafsan bighayri nafsin aw fasadi fil ardl fa ka annama qotalannaasa jamin’aa. Wa man ahyannaasa fakannama ahyannaasa jami’a …”, sata tahu artinya kurang lebih seperti ini “barangsiapa yang membunuh manusia bukan karena membunuh sesama atau karena berbuat kerusakan dibumi ini, seakan-akan ia membunuh manusia seluruhnya. Dan barang siapa yang menghidupkan / menghidupi seorang seakan-akan ia menghidupi manusia seluruhnya”. Inilah efek dari kebiasaan khatam 1 kali sebulan, sedikit-sedikit nyantel. Target 5 tahun hafidz, yess.

Sambil nunggu temen Cilacap, ku sempatkan sholat dhuha 4 rakaat, lumayan… penginya sih kaya Ust. Yusuf Mansur 6 rakaat. Seorang akhwat bergegas masuk ke masjid, kayaknya sholat dhuha juga, Tak lama kemudian dia keluar dan langsung tilawah. Siip lah.. Sementara itu UI tertidur, mungkin tadi malam tidurnya larut.
“Cari sarapan dimana yaa, “ mataku menyapu tanah lapang di timur masjid. Sepi, panas.
Teringat alun-alun Purwokerto pada waktu yang sama juga sepi dari pedagang. Ya, sudah satu pekan ini alun-alun kota tersebut lengang. Tampaknya perbup yang mengatur (baca : mengusir ?) para PKl sudah berlaku. Kasihan juga mereka kehilangan pembeli, omzet menurun drastic.
Saya tidak shaum Syawwal Senin ini, karena mau shafar. Dengan senang hati, shaumnya dipindah besok. Insya Alloh dua kali lagi selesai 6 hari..

Alhamdulillah, tak lama menunggu, 3 manajemen Cilacap datang juga. Kita langsung syuro. Ternyata Cilacap itu punya wilayah yang unik, melengkung katanya. Sesaat sebelum syura selesai, tiba-tiba seorang bapak keluar sambil membawa 7 kotak putih.
“Ini masih ada sisa, silakan” katanya sopan.
Kita semua heran, terutama saya dan UI. Kita saling berpandangan sebelum tawa meledak. Sebelum syura, saya sempet curhat ke UI kalau saya lapar sekali. Masya Alloh, benar-benar ga diduga. Mudah-mudahan itu krenteg ku tadi dikabulkan Allloh yang maha pemberi rizki. Atau ini adalah jawaban dari doa-doa yang setiap ba’da sholat dhuha saya panjatkan. Bisa jadi iya. Sebab kata Ust.Yusuf Mansur dalam ceramah beliau yang setiap Ahad malam diputar di radio BAS FM kaya gini,“Kite kagak pernah tahu doa kite yang mana yang dikabulkan sama Alloh, You’ll never know !” Sarapan kali ini amat bergizi. Hmm kenyang…Terima kasih yaa Alloh.


Purwokerto, 21 Oktober 2008
Bhayu Subrata, S.Sos
Email : pakbhayu@yahoo.co.id
Weblog: bayubarata.blogspot.com

Tidak ada komentar: